Jumat, 27 Februari 2015

Sang Komado Cinta (part 6)

''Saya mau ambil Teknik Informatika om, saya suka komputer soalnya?'' jawab Rio semangat
''ooh, ga pengin jadi anggota?''tnya Ayah lagi
''wah belum kepikiran om hehehe''.

Mereka cukup akrab, kemudian Ayah dan mama meninggalkan mereka berdua.

"Kak, elo mau jadi ahli komputer? celetuk Alra
''iyaa kenapaa?
''oohh gapapa sii, ya ya ya''.
''Bapak, sam Ibu si nyuruh aku masuk Akmil, tapi aku belum siapa deh''.
''kenapa, fisik oke , otak juga yaaa lumaya''.
''hmmm, gue ga yakin kita bisa LDR''.
''Ya ampuuunnn , gitu aja masih dipikirin, heran deh''. keluh Alra
''Ya ;liat nanti deh''.
''eeh dah sore nih, pulang sana, kasian tante Dewi sama Om heri
''oohh elo ngusir nih, gimana si , kalo disini di usir mulu, heran deh''. Gantian Rio yang keheranan
'' hahahahah, ya habis gue cape gue mau istirahat, ngertiin gue dong yaa''.
''iyeeee iyeeee gue balik nih ckckck''. Rio beranjak berdiri.

Rio pamit pulang, Alra,Ayah dan Mama  mengantarkan Rio sampai ke pagar rumah. Alra memandanginya sampai Rio hilang di tikungan sana.

''Alra, apa kalian pacaran?''tanya Ayah Alra dengan penuh pengertian
''Alra? Rio?''. jawab Alra sok polos
''Ya iyalah, memang yang deket denganmu siapa lagi ndo?'' tambah mama
''Kak Rio kan pacar Alra dari waktu kita di asrama yah hehe''.
''APAAAA eedaaaann , kamu ini lho, dulu kalian pacaran? iya? Duh gusti nyuwun pangapunten''. kata Ayah sambil ngelus dada. Sementara mama hanya tersenyum geli
''kenapa si  yah? kaget gitu, gak boleh? Rio baik kok, anaknya Om Wijaya''.jelas Alra
''Alra, Ayah pikir kamu sudah dewasa, Ayah tidak melarang kamu dekat dg siapapun, Ayah senang kalau kalian dekat, hanya saja, Ayah berharap kamu mendapatkan laki laki  yang bisa menjagamu luar dan dalam''.
''maksud ayah gimana si , Alra ga mudeng?
''intinya Ayah mu ini pengin kamu dapat laki laki yang sama profesinya dengan ayahmuu lho''.mama Alra mencoba membantu menjelaskan.
''OOhh, gitu. ya liat aja nanti gimana''.

*****

"GIT, SEl ! gue liat pr nya dong, gue lupaaaa''. Seru Alra yang mengaketkan keduanya.
''gila yah pagi pagi udah ngagetin org aja''. balas Gita
''tau nih, bikin spot jantung tau ! imbuh Seli
''maapp deh, mana siini gue liat Pr kalian, gue lupa ga ngerjain''.
''hmm kapan elo ngerjain, tiap ada Pr kesenian lu ga pernah ngerjain tuh''. ledek Gita
''iyeee, gue males, mana mana?''
'' Nih, awas ya kalo nnti siang ga di traktirr, besok besok ga akan gue kasih !'' tegas Seli
''iyee iyeee thankyuuu yeee hehehehe''.
" huuuu dasarrr''.

Semenjak perkatakan Ayahnya, Alra jadi bimbang,sebenarnya dalam hatinya dia juga menginginkan hal yang sama, mempunyai pendamping yang masa tuanya jelas terjamin, di pilih oleh laki laki pilihan ibu pertiwi , namun rasa sayangnya terhadap Rio tidak mungkin berhenti, tidak mudah hilang hanya karena karir di kemudian hari. Sejenak dia bimbang, ragu, tampak sangat jelas di benak Ayahnya bahwa , kalau bisa malah Alra ikut sekalian menjadi taruni.

"ga bisa yo, besok pagi aku mau jogging di kantor Ayah, ?'' kata Alra lemas
''kenapa si akhir akhir ini kita jarang jalan bareng lagi? kamu seperti menghindar Al''. tegas Rio
''kok menghindar sii? bukan itu aku cuma mau binsik aja''.
''binsik? buat apa? emangnya kamu mau jadi prajurit?
''Iya ! aku mau prepare lagi, aku mau masuk Akmil besok kalo udah lulus''. jelas Alra dengan tegas
''hahahaahah, kamu bisa apa Al? dulu aja di kepung cowo cowo kamu ketakutan, nagis lagi''. Rio berusaha menyembunyikan rasa kagetnya .
''kamu pikir aku masih seperti yang dulu lemah, terus takut kalo di jahatin? No, Alra yang sekarang ini kuat, kamu salah kalo berpikiran seperti itu ! kata Alra sedikit emosi, karena tak terima dengan kata kata Rio
''oh yaa? Buktikan kalo kamu jagoan, kalo kamu kuat !
''okeee, gue buktiin, udah gue cape, Bye! tut tut tut telepon terputus. Alra langsung mematikan ponselnya. Matanya terpejam sesaat, hatinya sedikit sesak . Begitupun dengan Rio, yang tidak menyangka, dia tau Alra seperti apa dan memang mungkin tidak mungkin, kalau Alra bisa berubah, setelah mereka lama tak bertemu.

''Alra sekarang berubah''. ucap rio di depan sahabatnya
''Macam mana pula, bisa berubah , seperti bunglon kah? hahaha''. celetuk Ucok
''maksud lo gimana yo?''
''iya Dir, gue tau dulu Alra emang anaknya pemberani, tapi kalo sama cowo dia agak jinak, tadi malem aja gue berantem''. keluh rio tertunduk lesu
''masalahnya apa? tanya Guntur penasaran
''lo tau akhir akhir ini dia seperti menghindar dari gue, kemarin gue mau ajak  jalan, dia bilang mau berenang, mau prepare buat jadi Taruni Akmil, huffttt''.
''waoowww keren tuh anak, gileee serius tuh?'' Dirga tampak terkagum kagum. Sementara Rio dengan muka betenya membuang muka ke arah bawah, ''tuh anaknya ''. tunjuk Rio ke arah lapangan dimana Alra dan ketiga teman temannya sedang foto selfie. Stelah bel pulang berbunyi, Alra menghampiri Rio di depan kelasnya.

''Kak Rio, gue mau ngomong''. Ucap Alra dengan tenang
''oke silahkan, '' jawab Rio males
''ngga disini lah, banyak orang''.
''kemaren aja gue ngajak lo, tapi elonya sok jual mahal gak mau, sekarang  lo mau kita jalan, plin banget lo jadi cewe, serasa paling cantik yah, paling ngehitz gituu di sekolah ini, trus gue harus nurut? iya?''.
PLAAAKKKKK , tangan Alra menampar pipi rio. Rio memegang pipinya, dia cukup tenang. Teman temannya, mencoba menenangkan suasana. ''Udah Al, jangan tampar tampar an disni malu, yuuk cari tempat lain''. Ajak Dirga
''Gak, ga perlu, gue yang bakal pergi, !'' emosi Alra kian memuncak
''ra, kita bisa bicara baik baik kok, sbenernya ada apa dengan kalian si, ga usah kaya anak kecil begini lah''. nasihat Guntur
''Kak Guntur, bilang sama temen kakak ini, jangan pernah nyariin Aku lagi ! Alra langsung melangkahkan kakinya ke arah pintu gerbang.
''Dasaaaarrrrr ceweeeee aneeehh huuuuuuuuhhh''. teriak Rio dengan emosi.
''sabarr brooo, mungkin dia sedang PMS, tau sendiri lah wanitaa''.
''hmm''. Rio menarik nafasnya dalam dalam.

****

Sore ini Rio menemani Tantenya belanja di supermarket, sementara tantenya berburu keperluan sehari hari, Rio sibuk melihat baju. Tak disangka Rio melihat kedua orang tuanya Alra. Sebelum dia menghampiri, dia sempat mendengarkan obrolan mama dan Ayahnya Alra.
''Ayah ga melarang Alra mah, hanya saja, Ayah kepengin ada sosok yang gagah berani, sehat jasmani dan rohani bisa menjaga Alra, ya Ayah si berharapnya dia seorang prajurit'',
''iya yah, mama sependapat, cuma kan karir jodoh itu ada yang mengatur, tinggal kita yang berusaha''.
''Apa Alra nanti kita kenalin dengan anaknya pak Husen, kemarin dia baru masuk Akmil lho''.
''Duh, yah nanti aja lah, biar Alra lulus dulu''.
''heheheh, ya udah yuk kesana''. Tak lama obrolan itu pun berakhir, ayah dan mama Alra meninggalkan tempat itu. Rio agak tidak percaya, dia bisa menyimpulkan , inilah yang menjadi alasan Alra menghindar darinya, untuk bisa melepasnya dengan perlahan. Dunia militer mungkin tidak asing untuk Rio, tapi dia sama sekali tidak teratrik. Dia tau sebagai tentara, dia akan jauh dengan orang2 uyang dia sayangi, dia melihat ibunya sering di tinggal tugas. sendirian bersamanya. 

Gue tunggu di taman biasa, skrg
from: Rio

''Aiiiisssshh apa apaan nih cwo main nyuruh aja, emang dia pikir siapa? gumam Alra

Rio tampak gelisah di taman, tidak sabar menunggu Alra. kesabarannya habis, yang di tunggu tak juga datang, Akhirnya dia memutuskan untuk mendatangi rumah Alra. Malang benar nasib Rio, di tengah perjalanan hujan turun. Dia tetap menerobos hujan. Alhasil sampai di rumah Alra dia basah kuyup.

Tok Tookkk Tokkk. Alra membukakan pintu, dia terkejut Rio basah kuyup di depannya.
''Rio? kok basah kuyup. Pertanyaan konyol keluar begitu saja dari mulut Alra.Rio menaikan Alisnya. ''Ga liat ? tuh? wajah Rio memberi isyarat supaya Alra melihat bahwa di luar hujan.
''ooh hujan ya ya terus ngapain kesini?''
''Sms ku ga masuk kah? atau pura pura ga tau? atau sengaja ga mau datang ?''
''aah gue masuk aah, males tau berantem mulu''. Alra bergegas meutup pintunya, dengan cepat Rio menahannya.''heyy aku belum selesai ngomong?'' .
''ya udah cepet, mama sama Ayah lagi keluar, udah disitu aja , Apa?'' Alra melipat tanganya di dadanya.
''Aku tau, kenapa kamu jadi sering marah marah ga jelas dan mulai menghindar, ayah kamu kan, beliau kurang sreg dengan masa depan anaknya nanti kalau dpat pasangan bukan dari militer, ?. Deg ! bukan begituuuuu , alra teriak dalm hatinya.
''aku kasih tau ya Ra, kebahagiaan itu tidak di ukur dari materi dan pangkat, tapi hati kita, kitaa yang buat bahagian itu sendiri ! kalau kamu sayang dan mau berjuang bersama sama, aku sangat menghargai itu, tapi kalo ngga ya udah, mending sampai disini''.
Alra tercengang, dia tidak bisa bicara apa apa, sampai Rio kembali mengendarai motornya dan hilang dari kejauhan.
Tes tes Air mata Alra jatuh perlahan, bukan seperti ini yang dia inginkan, dia hanya ingin melihat orang yang di sayanginya bisa menjadi seorang militer, taruna yang gagah berani. Begitupun dengan dirinya, dia ingin menjadi Taruni seperti kakak kakanya.

******







Rabu, 25 Februari 2015

AKU

kadang gue heran, kenapa si gue terlahir bukan dari keluarga kaya raya, yang bisa beli ini itu dan lain lain yang kita pengin. Gue kadang nelangsa, temen temen bisa ganti ganti baju yang mahal, punya kendaraan pribadi, bisa main sepuasnya, punya hp canggih. Sedangkan gue, gue harus bantu orang tua, buat peyek. bapak ibuku jualan peyek. Yaah dengan peyek lah aku bisa sekolah bisa hidup sampai sekarang. Gue bukannya ga bersykur, tapi gimana yaa, liat temen temen gue pada bisa enjoy, bisa kuliah, beli ini itu dengan gampang, apalagi mereka mereka yang kaya raya, bisa masuk ke universitas atau masuk menjadi anggota yang mereka inginkan. Semmentara gue ngga !! gue pengin banget jadi anggota TNi atau Polri kek, tapii apaaaa, gue sedih gue marah, kalo gue harus tersingkir karena mereka mereka yang punya uang banyak untuk menyuap. Sialan gak tuh !

Dari kecil ortu udah ndidik gue mandiri, apa apa sendiri, yaaa gue si happy happy aja , tapi gue selalu patuh kok sama mereka, gue sayang mereka.Mereka selalu memenuhi kebutuhan gue. Ya kedaan ekonomi gue dan keluarga si ga parah2 amat. Rumah yang gue temppati masih jadi milik bersama keluarga bapak, yaaaa gimana coba, kita kaya numpang, tiapa hari dulu di gunjingin yang ngga2. Cuma gue benci keadaan ini. Usia gue udah 21 tahun, mama lagi nyuruh cpet cepet punya pacar, suapa cepet nikah juga kalii yee..tapi gue gak mauuu, gue masih pengin jadi anggota, pengin ngejar ngejar cita cita guee. Kenapa si, pengin dapat pacar / pasangan Polisi atau tentara susah, kalo kita ga punya kerjaan yang menarik dan ber tittle. Rata rata mereka yang pernah ndeketin gue, setelah tau ;latar belakang gue seperti apa, mereka ga mau kontak lagi. Apa begituu hinanyaa, begituu jelek kah??? kadang gue malem malem nangis, gue pengin dapat yang lebih dari gue, bukan laki laki kaya, atau terpandang, tapi cukup kepribadian yg menarik dan udah mapan mau bekerja keras, udah punya kerjaan tetep dan gak Alayyy dah itu aja.
Gue pengin banget kuliah, pengin banget beljar lagi meskipun cita cita gue jadi anggota ga tercapai. Gue kadang sebel, kenapa si tubuhku ini terlalu pendek, kenapa gak tinggi dan berisi, setidaknya gue bisa ikut seleksi TNI toh..ngeluuh ngeluh ngeluuhhh  hmmm kadang gue ga mau begini, tapi keadaan yang buat begini. orang lain ngomong gampang, tapi kita yang ngerasain Tau !

Gue gak tau harus gimana lagi, guee benci benci sama cowo Alaayy,oh yaa ada lagi, dia temennya temenku. Udah tau gue bosen banget di bbm dia terus, bbm nya itu loh, gak berkualitas, ga jelas, bikin ilfeellll setengah matiiiiii !!!

Gue bingung, gue punya banyak planing tahun ini, Kuliah dan kerja.....tapi duit gaaa adaaaaa
hmmmm pusing, mungkin gue ga pernah bersyukur yaaaahh..capee gueee, guee capeeee capee hatiiiiii, capee di gombalin cowoooooo..yang gakk jelas !




Selasa, 24 Februari 2015

Sang Komando Cinta (part 5)

Alra dan Rio duduk di bangku taman sekolah berdua. keduanya membisu, Diam, bingung harus memulai pembicaraan dari mana.Semua tertunduk.
''Rafalra?''
''Brawijaya?''
''heheh kamu masih ingat namaku itu? Rio tersenyum lebar, memperlihatkan gigi giginya yang rapi
''jelas ingat, mana mungkin lupa''. jawab Alra tegas
''maaf ya''.
''maaf untuk apa kak?
''untuk yang kemarin kemarin, aku ga sempat mengenali kamu''.
''aaahh gapapa, sama aku juga''.
''kamu udah berapa lama tinggal di jakarta, kenapa semua kontak kamu aku ga bisa hubungi dulu?
''iya kak, waktu itu liburan terus tas kami di curi orang, jadi ilang deh''.
''oohhh''.
''om sama tante baik baik aja kan?''
''iya Ra, mereka baik baik aja , mereka di Bogor sekarang?''
''pindah tugas lagi?''
''iya Ra, aku ga ikut soalnya aku dah yaa lumayan cape pindah mulu, lagian Bogor jakarta ga terlalu jauh kan hhehe''.
Keduanya larut dalam obrolan, terlihat sekilas mereka ketawa bareng.


******

''Jadi Rio itu yang dulu satu Asrama dengan kita?'' tanya mama sambil menuangkan teh hangat ke cangkir
''iya ma, tapi Alra bau tau sekarang, heran deh kok Alra ga ngenalin ya?''
''ya namanya juga udah besar, pasti beda kan?''
''he'eeh ma''.
''pantesan dia seperti care banget sama kamu, mungkin kalian ada ikatan batin kali yaa hehehe''.
''iihh mama, ngga lha, memang Rio sekarang sama yang dulu beda, yang ini lebih nyebelin''.
''tapi ngangenin kaaannn''. goda mama
''aaaiiiissshhh mama apa siii, gituu banget dehhh ckckckc''.

Malam ini Rio sedang kumpul dengan Cs nya. mereka emang biasa kumpul kumpul kalo malem minggu, kadang pergi nonton, kalo ngga main futsal . malam ini mereka memutuskan untuk stay di rumah Rio.Tante Dewi senang jika keponakannya tidak pergi main keluar rumah, lebih aman di rumahnya sendiri, jadi tetap bisa di awasi.

''cieee yang lagi CLBK cihuyyyy suiitttt suiiiittt''. goda Dirga
''mantap kali ''. tambah Ucok. Sementara Guntur hanya tertawa kecil, sambil mengambil biskuit dari toples
''hahahah, kalian tau dong Rafalra , cinta pertama gue, ini keajaiban kali ye, gue bisa ketemu lagi sama dia ckkck''.
''tapi kok elo ga ngenalin kalo dia rafalra sejak pertemuan di lapangan itu? tanya Guntur
''iya, gue juga ga tau, kenpa bisa gitu, untung aja gantungan Dolphin itu bisa bantu gue''.
''kasih barang itu kalung kek, jam tangan kek, cincin kek,. eeeehh gantungan kunci ga sekalian gantungan pakaian hahaha''. ledek Dirga
''huuuu enak aja ente , itu kan dulu waktu SMP, yaa beda dong kalo sekarang ''. bela Rio
''hahah, semoga kalian tak terpisahkan lagi yo, semoga Alra memang wanita yang dikirimkan Tuhan untuk kau''. kata Ucok penuh harap. yang di ikuti Amiiinn oleh teman temannya.

***
Senin pagii....
Alra menatap dirinya di cermin, diliatnya dari ujung kaki sampai ujung kepala.
''Gue dulu pacarnya kak Rio, sekarang gue masih ngga kira kira yaaa, mmmm gue jadi bingung, sikap gue harus gimana ''. gumam Alra.
''Alraaaa cepat turun ndo, ada Rio ini ''.. teriak mama dari bawah
''mampusss gue'', Alra menepuk jidatnya . ''itu orang main nongol aja dasarrr''. omel Alra
Alra mempercepat langkahnya, segera di temuinya Rio
''Kok ga bilang bilang si mau jemput?
''maaf ya, tadi buru2, yuk berangkat udah siang nih natr macet''.
''mama Alra berangkat dulu daaahhh''.
''hati hati ya mas Rio , titip Alra''.
''Siaaap tante''.
Rio langsung lari membukakan pintu mobilnya.
''tumben bawa mobil''. ucap Alra
''spesiaal buat kamuu ''.
''ooohhh saya masih spesiaaal yaa?''
Rio menghela nafasnya, dia sadar betul Alra yang di depannya ini beda dengan yang dulu.
Rio langsung menjalankan mobilnya.Sampai di sekolah, hampir semua siswa yang melihat Alra turun dari mobil Rio memandang dengan keheranan. Biasanya yang mereka tau Rio dan Alra selalu tidak akur, cuma akhir akhir ini memang terdengar gosip bahwa Alra dan Rio sedang dekat.

''Oke deh, gue bisa kok ke kelas sendiri, makasih yaaa, kak Rio daaahhh''.
''eehh Tungguu !, sebentar''.
''ada apalagi kak?
''For you''. Rio menyodorkan kotak makan berisi pisang goreng
''hhahaaha masih ingat aja ya ckckck''. Alra menerimanya dengan sumringah
''yayayay dan kamu ga pernah ingat apapun tentang gue''. ucap Rio
''bukan ga ingat, tapi lupaaaa hahahah daaaahhh thankyuuu kak''. ucap Alra sambil berlari menuju kelasnya. Sementara Rio tersenyum, senyum bahagia.

''Wiihh mau donkk , bagi bagiii lhaaaa''. Seli mendekati Alra dan mau mencomot pisang goreng pemberian Rio, dengan cepat Alra menangkisnya
''astaagaaaa pelit banget siiii''. kesal Seli
''bentarr dong gue aja yang dikasih belum nyobain , gue dulu ! kalian sisanya, itupun kalo tersisa hahhaha''. ledek Alra
''hmmm pisang goreng beginian mah banyak di pinggir jalan''. ucap Gita sambil melihat Alra yang sedang memakan pisang goreng itu.
''ooh tentu banyak, tapi kalo yang buat itu orang spesial, beda dong yaaa hehehe''. jawab Alra dengan cengengesan
''huuuffftttttt''.

***
Alra dan teman temannya meluncur ke perpustakaan, sekali sekali mereka ingin menikmati suasana di ruang perpus, maklum aja dalam sebulan pun dapat di hitung berapa kali mereka datang ke perpus, biasanya perpus bagi mereka untuk ajang pelarian diri dari guru guru killer, yang kalo ngajar ada anak yang ngga ngerjain tugas langsung sikaaattt, bersihin wc atau nyuci piring di dapur sekolahan hahaha.

''Alra masih mencari cari buku yang enak di baca sementara Gita dan Seli sudah duduk dengan anteng, dengan buku masing masing yang mereka baca.
''Astaaaagaaaaa, kakak ngapain di sini, ngagetin aja ''. ucap Alra bisik bisik
''kok tanya ngapain sii, ya baca buku laah''.jawab Rio heran
''Ya udah kalo mau baca baca aja, ngapain berdiri di sini?
''iyee iyee baweeellll''. Alra lalu barlalu, dia mencari tempat duduk yang nyaman, dekat jendela. Tak lama kemudian Rio menghampiri dan duduk di depannya.
''serius banget bacanyaa?
''biasa aja sii, ''.
''ooohh, kayanya lebih suka baca buku dari pada kangen sama gue deh''. kata Rio sambil membuka buku yang dia bawa.
''Kak Rio, ''
''kamu ga tau kan godaaan banyak , disini tuh cewe cakep cakep semua, kalo aku mau tinggal pacarin aja, tapi aku masih ingat kamuu, ''.jelas Rio
''bohong''.
''kok bohong si, emang ada gituu cewe yang pernah sama guee ? no..no..no.'' Rio protes sambil menatap Alra tajam
''Rena...teruss rafalra kan kakak udah hampir suka sama rafalra  ayooo mau ngelak lagi?
'ya Ampuuunn rena itu cuma seminggu doank, tau dari mana kamuu? sueerrrr gue sama sekali ngga ada perasaaan apapun ituu, terusss rafalraa mmmm tunggu tunggu mmm oh iya rafalra..kan kamuu hahaahahha kamu cemburu sama dirimu sendiriiiii haahahahah''. Rio tertwa pelan sambil memegangi perutnya, sampai dia ngga bisa  ngomong..sementara Alra kesal lalu menutup wajahnya dengan bukunya. Akhirnya Rio berhenti tertwa. Diturunkannya buku yang menghalangi wajah gadisnya itu.
''kamu lhoo, Rafalra aku menyayangimu , dari dulu sampai sekarang mudah mudahan sampai nanti ya Cupppp Rio lalu mencium kening Alra. Alra tersentak kaget. Sementara Rio tersenyum. Mereka berdua kembali melanjutkan acara membaca nya. Gita dan Seli diam diam memperhatikan mereka sambil menampilkan wajah keharuan hahaha. Alra mengambil kesempatan ketika Rio sedang fokus membaca buku, dia memandanginya.
''gue sadar kalo gue ganteng, tapi ngeliatinnya ga gitu banget kalee''. celetuk Rio , sambil tetap menatap buku yang sedang ia baca. Sontak saja Alra langsung salah tingkah, dia merubah posisi duduknya, dia membalikan badannya. Tak ayal ini malah membuat Rio semakin geli. Rio beranjak dari tempat duduknya,
''Al, gue ke kelasnya, daah sampai ketemuu nanti ''. Ucap Rio sambil mengacak acak rambut Alra dan pergi meninggalkan Alra. Alra menarik nafas lega. tapi dia masih malu untuk melihat Rio lagi.
''CIYEEEEE, EHEMM EHEMM burung pun bernyanyi , bunga pun tersenyum melihat Rio dan Alraaaaa''. goda Seli dan Gita bersamaan
''Hussssttttt, berisik nanti kedengeran yang lain''. kata Alra sambil beranjak dari tempatnya.
''hehehehe, wiihh so sweeetttt banget si, berduaan hemmm kalo gitu aja kita di lupain''.
''apaan si Sel, ya ngga lha, kalian itu best friend gue forever''.
''traktirrr dong makan makan kek, merayakan keberhasilan menemukan brawijaya hahha''. kata Gita yang diikuti anggukan Seli
''betul betul, ayoo kemana kitaaaa, ???
''kemana aja boleh weeee''. ucap Alra sambil menjulurkan lidahnya dan beranjak meninggalkan perpustakaan.
''yah yah kok pergi sii''. ucap Seli mengejar Alra di ikuti Gita dari belakang.

****
Alra tidur lebih awal, ulangan Kimia tadi siang membuatnya lelah, setelah makan malam, Alra langsung merebahkan tubuhnya di kasur, sesekali dia melihat recent update bbm nya yang di penuhi update status teman temannya. Tiingg...ada bbm masuk

Rio:
Udah tidur?

tampak jelas senyum dari wajah Alra, dengan cepat dia menggerakan jari jarinya membalas bbm Rio

belum

Rio:
kenapa?

Alra:
bales bbm kamu heheh

Rio geli sekali membaca bbm Alra, rasanya ingin memeluknya seandainya dia dekat dengannya.

Rio:
Ya udah, tidur sana ! besok gue jemput ya

Alra:
ga usah, besok mau di antar ayah

Rio:
Ok, selamat tidur, see u ,

Alra tidak membalas lagi, dia lalu merapatkan selimutnya, dan tertidur.

****

''iiihh apaan si , lepasin Nik! lepasin aku ! Seli memberontak, tangannya di cekal oleh Niko
''ngga, sebelum kamu njelasin maksud kamu apa ngehindar aku terus ? jawab Niko dengan marah
''aku udah ngga mau sama kamu lagi, cukup, kita udahan ! tangis Seli
''heeyyy ga segampang ituu manis, liaaattt ini jam tangan yang kamu pakee kamu pikir barang barang yang aku kasih ke kamu beli di pasar tanah abang apaa..mahaaall sayang, di luar negeri lagiii''.
''aauuwww sakit Nik, lepasiin, kalo kamu mau nih gue balikin jam tangannya !
''ini ulah kamu sendiri, jangan pernah main main sama guee Sel !!
Buuukkkk...Niko terhempas ke tanah, darah segar keluar dari sudut bibirnya
''beraninya sama cewe, sini kalo jantan, sama gue !
''eloo, siapa lo, bocah ingusan, masih SMA aja belagu , sok pahlawan lo !
''Sorry ya, gue lebih dewasa dari pada elo broo!
''kurang ajar, ''. Niko berdiri dan membalas pukulan tadi. Adu jotos pun tak bisa di hindarkan
''Dirgaaaa...Nikoo stopp , Seli mencoba menengahi. sayangnya tak ada orang yang lewat dan membantu melerai.Mereka berada di tempat yang sepi tak jauh dari sekolahan.
''eh eh Yah yah berhenti yah itu ada yang berantem''. ucap Alra sambil menepuk nepuk punggung ayahnya
''aahh iyaa itu ayo kita kesana''. Ayah Alra menghampiri mereka bertiga
''Selii, elo ga kenapa napa kan? Alra sangat cemas sambil melihat Seli yang mematung ketakutan
''hey, kalian apa apaan udah besar lagi berantem, kamu ! badan gede , tapi sikap ga ada dewasanya, '. tunjuk Ayah Alra ke Niko. Dan kamu, kamu masih SMA kan, belajar aja sekolah yang bener, pakai acara berantem segala, BuBAAARRR''. [perintah Ayah
''awas lo yaa''. ancam Niko
''eeehh tunggu salaman dulu ayoo kalian berdua salaman dulu''. ajak Ayah Alra
''ga mau om, dia dulu yang nonjok saya''. protes Niko
''dasar kalian, siniiiiii salaman''. Ayah Alra menarik tangan Niko dan tangan dirga mereka bersalaman dengan terpaksa. Niko lalu msuk ke mobilnya dan meninggalkan mereka.
''Sel , udah yuk kita ke sekolah, Ayah langsung aja kekantor, Alra ikut Dirga sama Seli naik mobil ini''. ucap Alra
''oke, hati hati yaa''.
''Siaap yah''. kata Alra sambil hormat ke Ayahnya.

di kelasss...

''udah dong Sel, jangan nangis terus entar habis deh air matanya heheh''. hibur Gita sambil memeluk Seli dengan penuh rasa kasih sayang
''Niko jahat bangettt Gittt ''. Seli ngomong sambil nangis sesegukan
''lagian sii, pacaran sama anak kuliahan yang tampangnya mupeng begituuu''. ucap Dirga
''kak Dirgaa ! bentak Alra
''hmmm, ya udah Sel, ga usah berurusan lagi sama Niko, udah tau kan sifat aslinya seperti apa?'' kata Rio penuh perhatian.
''sudahlah, laki laki tak cuma dia saja,, banyak yang lebih baik dari Niko sel, perlu kah aku mencarikannya ''. hibur Ucok
''iya Sel, sekarang, waktunya lupain Niko dan membuka lembaran baru, lebih baik malah fokus belajar ya ngga''. ucap Guntur prnuh bijaksana
''betuulll apa kata kak Guntur..lupain masa lalu dan belajar yang baik okkee''. tambah Alra yang jelas membuat Rio cemburu
''hmmm kapan ada yang sependapat sama guee, huufttt''. Rio tampak kecewa dan beranjak keluar dari kelas Alra
''eeehhh tuh anak ngambek lagi hahah''. celetuk Dirga
''biariinnn aja , mungkin dia lelah haahahhaaa''. Alra tertawa di susul teman temannya.

*****

Tok..tokk took... kreeetttt pintu di buka,
''Ngapain ke sini?''. Rio bersikap sok cuek sambil melipat tangannya di dada. Dengan memakai singlet baju basket , dan celana pendek membuat tubuhnya yang kekar telihat jelas di depan Alra. Seumur umur Alra baru melihat Rio dengan pakaian seperti ini.
''wiihh sexy amatt lo kak ckckc''. Alra berdecak
''hhmmm ada apa, bukannya ini hari kamis yaa, ekskul astronomi bersama Mr. Guntur ''.
''yee kan libur , gurunya ada kepentingan hehehe''.
''terusss?''Rio memasang wajah juteknya
''ciee masih ngambek''. goda Alra
''tau aahh, perlu yaaa aku ngomong ! jawab Rio sambil masuk ke dalam di ikuti Alra yang masih cengengesan. Rio duduk di pinggir kolam renang sambil merendam kakinya.
''ya ampuun , yang tadi ituu kan bener ga ada maksud apa apa Kak Rioooo''. bela Alra
''kamu kan selalu gitu, Guntur mulu yang di belain''. Rio melancarkan aksi protesnya.
''mas Riooo cemburuuu, sayang beneran dong sama sayaaa''. ucap Alra dengan pedenya.
''emang di kira boongan nihh rasain nihhh''. Rio memercika air ke arah Alra
''iiihh Kak Rioo basah, iihh niihh rasaaiiinnn juga ahahhaa''. Alra membalas serangan Rio
Akhirnya mereka malah bermain air, dari kejauhan tante Dewi tersenyum, sudah lama dia tidak melihat Rio sebahagia ini.  

''oohh ya tadi kamu bawa apa? tanya Rio yang baru ingat bahwa Alra tadi membawa sesuatu
''aahh hampir aja lupa, Alra bediri dan mengambil sesuatu dari kantong yang ia bawa.
''oohh nasi Goreng, enaakk nihh''. Rio membuka dan langsung melahap nasi goreng buatan Alra sendiri.
''ohh yaa kamu mau, sinii a a a''. Rio berusaha menyuapi Alra, tapi Alra menolak,
''ga aahh emang anak kecill, aku ambil sendok lagi yaaa''.
''ya udah sana ambil aja, ''.
''okeee''. Alra berlari menuju dapur rumah Rio. Dia kaget menyadari tantenya rio sudah pulang.''eeehh tantee, udah pulang hehhe''.
''udah dari tadi malah Ra, kamu dah lama?
''lumayan tante, tadi Alra bawain nasi goreng, Alra kira tante belum pulang heheh''.
''iya makasihh yaa, jadi repotin, ''.
''ngga kok tan, Alra mau ambil sendok ya tan''.
''ohh ya ini''. Tante Dewi menyodorkan sendok .

Alra dan Rio menikmati makan siang berdua di pinggir kolam. Rio tampak lahap menyantap nasi goreng buatan Alra. Alra lupa bahwa hari ini dia ada janji dengan Seli dan Gita untuk pergi ke salah satu kawasan Mall di Jakarta.
''aduuhh lupaaa!''Ucap Alra seraya menepuk jidatnya
''kenapa..ada apa?tanya Rio cemas
''heheh Siang ini aku mau ke Mall sama Seli dan Gita, ya udah deh aku balik sekarang ya''.
''tunggu aku ikut, nanti aku aja Dirga dan yang lain sekalian gimana?''
''mmm oke deh, ya udah buruan''.
''aku ganti baju dulu''. Rio masuk ke dalam kamarnya untuk ganti baju.

Dari rumah Rio mereka langsung menjemput teman temannya.
''hah? kok sama kak Rio si Ra? protes Gita
''heheh sorry ya, tadi gue habis dari rumahnya, takut telat, apa boleh buat gue bawa aja sekalian heheh''.
''iiihh sorry kalo kita cuma jadi kacung kalian berdua nanti di mall hemm''. tegas Seli
''Astaaagaaa ya ngga lah, ngaco aja. nnti juga ada kak Dirga, Ucok, Guntur, kok''.
''hmmm oke deh, yuk keburu sore nih''.

Seli sibuk memilih baju, dengan dua sohibnya, sementara Rio Cs menunggu sambil liat liat kanan kiri, sesekali mereka juga terlihat memilih baju buat cowo.
''Eh, maaf mba saya dulu yang ngambil''. ucap seorang cewe cantik dengan gayanya yang santai tapi terlihat elegan
''yah mba kan saya dulu yang liat''. protes Seli
''aduuh mba , maaf ya saya udah incer ini baju dari kemarin''.
''ga bisa dong mbaa saya duluuu''.
Aksi rebut rebutan pun terjadi, sayangnya baju model seperti itu tinggal satu satunya. Alra menengahi, ""udah lah Sel kasihkan aja, nanti cari di tempat lain ya'',.
''Ga mau Al, cuma di sini yang bagus dan aku maunya iniiiiiiii''. rengek Seli
''Sel, jangan kaya anak kecil lha''. tegur Gita
Rio Cs yang mendengar keributan itu lagsung datang.
''Ada apa si, kok ribut begini malu tau !'' Rio langsung menegur keras
''Rio, kamuu ....''. ucap cewe itu penuh dengan keheranan
''Renaa, kamu disini?''. jawab Rio setengah tidak percaya
''Ya ampuuunn Riooo, aku kangen banget sama kamuuu''. Rena sangat gembira dan langsung memeluk Rio, yang kontan saja membuat Alra cemburu. Dalam hati Alra, nelangsa. "ooh ini yang namanya Rena,ya Tuhan aku aja ga pernah di peluk Rio''. gumam Alra dalam hati
''Upsss heheh sory sorry, kok kamu ada disini, kamu balik lagi ke Indonesia?'' tanya Rio seraya mencoba melepas pelukan Rena.
''iya Yo, aku pikir, aah ngapain jauh jauh ke luar, aku mau sekolah disni aja, sama kamu lagi''. jelas Rena
''Yaaa Ampuuunn nih cewe, gue cincang cincang juga lo ! Alra masih kesal di dalam hati.
Rio menyadari posisinya saat ini, dengan cepat dia menarik Alra dalam rangkulannya. '' Oh ya kenalin ini Alra''. Alra berusaha bersikap biasa aja. masih tenang, tapi sorot matanya jelas di terbakar cemburu.marah.
''Hai, gue Rena, Pacar kamu Yo?'' tanya rena sambil memperkenalkan diri.
''Alra''. jawab Alra singkat
''Bukan''. Rio menjawabnya dengan tegas. ''DEG !! Alra hampir aja jatuh pingsan. jadi setelah kejadian kemarin dan tadi siang di perpustakaan, di rumah Rio semua hanyaaa Pura pura atau apa.. Rio anggap semua itu Apa ??
''Bukan Pacar, tapi calon istri ''. sambung Rio. ''Ciyeeeee'' teman temannya menyorakinya
Alra merasa lega, hampir aja dia salah paham. Alra langsung mencubit Rio. ''eehh kamu mulai genit yaa Ra? ''. ''dasaaarrrr''. Rena tercengang melihat pemandangan itu, ada rassa cemburu di dadanya. rasanya ingin sekali mencakar perempuan yang sekarang sedang di rangkul Rio, mantan kekasihnya yang hanya bertahan seminggu. Waktu kelas 1 SMA mereka pernah satu kelas. Rena menyukai Rio, tapi Rio ngga. Guntur lah yang selalu menjadi tempat sandaran Rena, Guntur juga menyukai Rena. Rena sempat mau bunuh diri karena Ayahnya meninggal kecelakaan, dia frustasi, sementara ibunya menjadi TKW di Hongkong. Jadi mau tak mau cuma Rio yang bisa membujuk Rena supaya tidak melakukan hal hal yang aneh aneh.Dengan bujukan Guntur, yang memohon mohon agar Rio mau menjadi pacar Rena, Rio akhirnya mengalah dia mau mnjadi pacarnya selama seminggu, dan setelah itu Rena di bawa ibunya ke Hongkong. Selamatlah Rio hahahaa.
''Oohh, ini yang namanya Rafalra, hmm ya ya ya, ''. Rena mengangguk anggukan wajahnya tanda mengerti. Dulu dia sempat tau bahwa Rio punya seseorang di hatinya ''rafalra''.
''Alraaaa, bajunyaaa gimna?'' rengek Seli lagiii
''hmm nih anak, udah aah nanti beli di tempat lain''. tegas Alra
''oke deh, ini ambil aja, iseng aja si guee udah lama ga rebutan baju, yaa maklum aja yaa gue suka nya yang trendi, jadi banyak yang ngikutin juga kali yaa''. Rena menyerahkan baju itu ke Seli. Seli melongo, dia merasa di rendahkan dengan pernyataan Rena. tapi dia mencoba tenang, setelah Alra melototinya. Seli tetap menerima baju itu. Dan setelah itu mereka makan es krim di foodcourt.
''Maaf ya Ra, Rena memang begitu''. Ucap Rio sangat hati hati, takut gadisnya ini marah
'' ga papa, biasa ngadepin orang belagu''. ucap Alra berbisik ke Rio
''hehehe''.
''kak Guntur baik baik aja kan?''. ''baik ko Ren, sangat baik''. jawab Guntur seadanya, dia melihat banyak perubahan dalam diri Rena, Cewe ini bukan seperti Rena yang polos, yang sopan seperti dulu, tapi ini Rena yang angkuh, manja.
''Kau kemana saja Ren, tak ada kabar, tau tau kau nongol disini''. ucap Ucok
''iya cok, aku juga baru balik soalnya, jadi belum sempet keman mana deh.''

Hp Rena bunyi, dia mraih ponselnya dari dalam tas. ''Haloo sayang, iya nih aku udah selesai ini lagi makan sama temen temenku, kamu kesini yaa aku tunggu di foodcourt, byee''. Rena langsung menutup telponnya. ''Elo udah punya pacar disni, udah lama dong elo balik ke Indo? tanya Dirga penasaran.'' lumayan Dir, cuma gue belum masuk sekolah aja, ''. Taka lama kemudian seorang cowo dengan bodinya yang sispex,memakai jaket warna merah datang menghampiri Rena.
''hai sayang dah lama yaa?''
''ngga kok beb, sini duduk''. Betapa kagetnya saat Rio Cs melihat cowo di hadapan mereka itu adalah..
''Nikooo, ''ucap Seli lirih menyadari ternyata Rena adalah Cewe yang dia liat beberapa waktu lalu  bersama Niko
''Seli, kamu disini juga?'' ucap Niko tenang, malah tangannya merangkul Rena
''ooh jadi kalian udah saling kenal? tnya Rena penuh keheranan
''bukan kenal lagi sayang, yaaa dia ini yang kalo belanja sama aku minta ini itu banyak banget, jadi tekor deehh''. Ucapan Niko sangat membuat Seli hancur, bukan karena melihat mereka mesra mesraan begitu tapi kata kata Niko sungguh merendahkan harga dirinya.''Dasar ngga cewenya ngga cowonya, bener bener brengsek banget ! gumam Alra.
tes tes, air mata Seli perlahan turun. Rio mengerti situasi ini. ''ya udah yuk pulang udah sore juga, ayo Sel, nanti mama kamu nyariin''. ajak Rio
''iya yukk, pulang  disini agak panas yaaa ckcckk''. sindir Gita sambil menarik tangan Seli
''kita duluan yaa, kalian mau nginep disini juga gapapa kok, bye''. ucap Dirga dengan gaya cueknya
Akhirnya Rio cs pergi dari tempat itu, begitu masuk mobil Seli langsung nangis lagi.
''Niko rena bener bener keterlaluan kalo ngehina oraang , sebellllllllll''. kata Seli sesenggukan.
''iya Sel, kita ngerti kok, tapi aduuh ya udah jangan nangis mulu yaaa''. bujuk Alra
'' Rena agak berubah ya, dia semakin agresif menurut gue''.
''betul Dir, rena bukan seperti yang kita kenal dulu, kita harus hati hati, kadang omongannya nyakitin''. tambah guntur
''Udahlah, ga usah di bahas lagi, ga usah berurusan lagi sama mereka''. sambung Rio
''iyaa benerrr bangett''. tambah Alra
''wuiiissss sejuk banget ada yang setuju sama guee''. Rio dengan gayanya memegang rambutnya.
''hahahah ''. semua tertwa, seli yang tadinya nangis mulu, juga ikut tertawa.
Rio mengantarkan teman temannya satu per satu , dan sampailah mereka di rumah Alra.
''yuk turun, Ayah pasti dah di rumah''. Ajak Alra sambil melepas belt nya
''oke deh, ketemu camer jarang jarang nih''.
''eeettttdaaahh pedemuuu ngeriiii yaa''.
''hahahaaha''.

Alra memasuki rumahnya di ikuti Rio yang sibuk merapikan penampilannya. Mereka langsung menemui Ayah dan Mama Alra yang sedang santai di halaman samping rumah mereka.
''Jadi kamu sekarang udah kelas 3 ya? Ayah mencoba membuka pertanyaan.
''Siap ! betul om''. jawab Rio tegas
''hahahah ini di rumah lho, lagian kamu bukan tentara , jadi biasa aja Rio hehehe''. ucap Ayah hangat.
''kamu udah besar ya Rio, dulu kan kamu gendutt hahah''. sambung mama sambil menuangkan teh hangat.
''aah tante bisa aja, bukan gendut tante, tapi berisi heheh''. bela Rio
'' oh ya ayah sama ibu kamu dimana sekarang?
''di Bogor om, pindah 3 tahun lalu, waktu saya mau SMA, jadi yaa paling kalo liburan saya ketemu mereka''.
''sabar yaa, yaa yang penting selalu di beri kesehatan''. nasihat mama
''iya tante, amin ''.'
''kira kira setelah lulus mau kemana nak Rio? tanya Ayah



Kamis, 19 Februari 2015

Sang Komando Cinta (Part 4)

Seli, langsung menyikut lengan Alra memberi tanda bahwa ada seseorang berdiri di depannya.Alra langsung mendongakkan kepalanya, dan melihat Rio sudah ada di depannya.
''Mas Rio?ngapain disini?''
''pulang bareng yuk Ra''.
''Ng..maaf mas aku mau latian karate , jadi ngga bisa''.
''oke gue tungguin sampai elo selesai latian''.
''hah?'' ucap Alra melongo.Rio memang sedikit memaksa yang membuat Alra bertanya tanya, tumben banget ngajak pulang bareng.
''oke , jam 4 gue tunggu di depan Aula oke, bye! Rio melangkahkan kakinya keluar kelas dan berlalu pergi.
''cieeee yang mauu jalan barenggg, hehehe''. goda Seli
''tuh anak makin lama makin aneh deh Sel''. ucap Alra keheranan
''Mungkin dia berusaha mendekati elo, eeh tapi kak Guntur gimana? gue juga liat dia sepertinya pengin sama elo hahahaah''. jelas Gita
''aduuhh ngga aahh kaya sinetron banget deh''.
''eeh Al,tapi bner kan elo deket juga sama kak Guntur ?'
''ya elo tau sendiri kan Sel, kita satu ekskul , tiap kamis pasti ketemu lha''.
''hhmm ya ya hati hati jangan sampai mereka berantem gara gara pengin sama elo.''nasihat Gita
''oke deh, gue langsung ke Aula, lu balik ati ati yaa, oh yaa nih anduk lo gue balikin sorry tadi malam ujan jadi gue ga sempet ke rumah lo, thanks ya!
''wuuuuu dasarrrr..daaaahhh''.
Alra berjalan menuju Aula, dan di depan perpustakaan dia bertemu Guntur, yang melihatnya dengan wajah sumringah.Sebenernya ada hal yang membuat Alra kikuk, karena waktu ekskul kemarin Guntur sempat memujinya. Kata manis, Guntur bilang kalo Alra itu manis, mungkin akan biasa kalau teman temannya yang bilang, tapi ini Guntur dia bisa membaca jelas dari sorot matanya waktu itu, bahwa ada harapan untuk Alra bisa menjadi kekasihnya. Alra langsung menampik perasaaan itu. Dia hanya ingin di anggap sebagai juniornya saj tidak lebih.

''Kak Guntur, kok belum pulang?''tanya Alra sopan
''iya Ra, ada beberapa buku buat referensi tugas hehe, kamu mau latian?''
''ooohh, iya kak ini mau ke aula''.
''Ya udah, nanti telat lagi''.
''heheh iya kak, saya duluan yaa''.

Guntur terus memperhatikan Alra sampai dia masuk Aula, karena jarak Aula dan perpustakaan tak begitu jauh. latian Karate kali ini membuat Alra kurang konsentrasi, akibat banyak PR yang harus dia kerjakan, dan di tambah lagi sikap Guntur dan Rio yang membuatnya bingung.
''Buuukkkkk. Alra kena tendangan dari temannya..
''Lo gapapa kan , kok lo ga menghindar si Ra, '' ucap Fika sembari membantu Alra berdiri.
''sorry sorry , gue ga konsen hhehe''.
''hmmm oke deh istirahat dulu gih''.
'iya fik''.

Alra meneguk air mineralnya. Tampak dari luar jendela ada yang sedang mengamatinya, berdiri cukup lama. ''Rio, ga ikut latian? tanya Nino teman seangkatannya. ''weyy elo ngagetin aja, heheh ngga kok besok besok deh hehe''. jawab Rio kaget. ''oohh terus ngapain disini''. Nino melirik kedalam ruangan, mencari tau apa yang sedang di perhatikan Rio.''ngga kok, gue cuma pengin liat anak anak aja ''. Ya udah gue masuk dulu yaa, ''. ''okee brooo heheh''.

pukul 4.15 menit Alra keluar dari Aula. Dia merapikan pakaiannya, tetap dengan pakaian karatenya.sambil menggendong tasnya. ''lama amat sii , kan jam 4 selesai''. omel Rio tiba tiba.
''eeh siapa yang nyuruh elo nungguin hah, ga ada kan ?''. balas Alra kesal.
''kok jadi elo gue elo gue lagi sii, kan kemarin panggil gue mas?'.
''gue udah panggil begitu , elo tetep bilang elo gue elo gue juga kan, udah aah niat nganterin ngga?''.
''iya maap, ayooo''.

Alra mengikuti, Rio dengan wajah cemberut. Memang kadang muncul sikap jelek Rio yang tiba tiba jengkel karena temannya atau siapapun tidak tepat waktu,soalnya dia termasuk cowo yang disiplin waktu. Rio menstater motornya. Alra langsung naik, tangannya memegang jok belakang motor. ''pegangan yang bener, ntar lo jatoh lagi''. '' aduuuhh terus gue harus pegangan pinggang lo gitu, meluk lo gitu? MIMPIIIII !''.
''gue cuma bilang, pegangan yang bener, emang siapa yang nyuruh elo meluk gue  haa? ngga berisi juga ''.
''Apaaaaa iiihhh mas Rioooooo !!
''hahahahahah, udah deh , kita jalan ya''.

''stop..stop..stop... Alra menyuruh Rio berhenti pas di depan pagar rumahnya. Alra langsung melompat turun, dia memegangi perutnya, dan dia langsung muntah muntah di selokan depan rumah. ''Hoooeeekkkkkkkk'''.
''Ya ampuuun elo masuk angin , eettdaaahh  ckckck''. Kata Rio sambil menepuk nepuk punggungnya.
''Kampretttt banget lo, bawa motor kaya di lapangan aja, itu tuh di jalan raya banyak kendaraan lain, liak liuk gituu, edaaaaannnn''. Ucap Alra sambil ngos ngos an.
''hah? elo mabok darat? hahahahaha''.
''ketawa lagi, ogah guee pulang bareng lo lagi, mau bunuh gue lo yaaa''.
''sembarangan aja kalo ngomong, mana gue tau bakal begini''.
''untung aja nyokap gue ga ada kalo ada kena lo !''
'' udah sana buruan balik, gue capeeee''. omel Alra sembari membuka pagar rumah
''Lho lho, gue ga suruh masuk Ra''.
''Ga usah, sana pulang ! ucap alra sambil menutup pagarnya.
''dasar wanita, seenak aja yaaa, main pergi, makasih kek, apa kek''.
''Apa loo''. teriak Alra yang mendengar ucapan Rio

*****
''Hah , ya Ampuun kasian banget elo Ra, sabar yaaa, tapi kan niatnya kak Rio baik Ra''. ujar Gita
''iyaa Git, tapi gue kesel,, dia kan bawa orang, cewe lagi, eeh naik motor kaya balapan liar aja, yang liar aja ngga kaya gini banget perasaan dehh''.
''emang lo pernah liat?''
''pernah dulu sekali hehehe''.
''TOKK TOKK TOKK...
''eehh Git nanti lagi yaa, ada yang ngetuk pintu tuh,oke thanks yaa, bye! tut tut tut teleponpun terputus. Alra melompat dari kasurnya dan membuka pintu.
''Seli, kok elo tum...ben... siii,''. kata Alra terbata bata
Seli langsung memeluk Alra, sambil nangis, sesegukan. Alra kaget hampir saja tubuhnya terhuyung ke belakang.''yuk masuk, kita ngbrol di dalem aja''. bujuk Alra penuh perhatian.
''Sekarang elo cerita kenapa lo nangis?
''Nikoooo, diaaaa ngga ngehubungi gueeeee ngga telpon ngga sms, ngga bbm, huaaaaaaaaa hiks hiks hiks..''. Seli nangis histeris. langsung saja Alra membekap mulutnya. ''eehh diem, jangan keras keras nangisnya, entar pada ngira macem macem lagi''. omel Alra
''Niko sekarang berubah, ngga kaya dulu lagi, terus tadi gue liat di jalan bareng di depan Art Cafe ..'''
''hmmm kenal ngga sama cewe nyaa?
''ngga, kalo sodara sodaranya si gue kenal, tapi dia gue ngga kenal...'
''oke deh besok yaa kita selidikin, udah dong jangan nangis..''
''pokoknya kalau dia selingkuh, bakal gue cakar cakar mukanya''.
''putusin dong !''
''mmm jangan deh, kasian''.
''dari pada sakit ati mulu, udah berapa kali elo di kibulin terus kan?''
''heheheh, tapi gueee cintaaa''.
''dasaaaarrrrr''.

Kreeetttt pintu terbuka.'' Upsss sorry ganggu, eeehh ada temen kmu? ucap Arka Sopan
''siapa Ra, bisik Seli di telingan Alra
''oh iya Mas, ini yang namanya Seli, sahabat Alraa, ini Sel kenalin Abang gue ''.
''ooohh Seli kak''.
''saya Arkaa, kok nangis gituu''.
''eehh ini, lagi belajar drama buat besok hehehe''. jawab Alra berbohong
''ooohh ya udah lanjutin, ''. Arka menutup kembali pintunya.
''Gila Ra, abang lo? cakepp bangettttt ''. puji Seli
''iyeee , adek nya lebih cakepp dong yaaa''.
''wuuuuu ,' Seli memukul Alra dengan bantalnya.
''jangan jangan di tentara juga ya, bodinya bheeeehh ckckckcck''.
''bukan, dia taruna akpol, masih pendidikan''.
''waaahh mau doong jadi bhayangkarinyaaaa hehehehhe''.
''ogaaaahhhh gue jadi adik ipar lo, wekkkkk !''.
''iiihh Alraa apa banget deh''.

Seli memeluk Alra, ''makasih banyak yaaa Raa, baik banget selalu ngelindungin gue''.
''kita kan sahabatan, makasih banyak juga, udah mau jadi temen gue, ngajak jalan jalan mengenal jakarta hehehhe''.

*****

''wiihh, manis banget coklatnya, buat siapa sii? ujar Dirga
''Hhehehe, buat yang spesial dong ya''. jwab Guntur sambil memasukan brownis coklat kedalam tas plastik mungil berwarna pink.
''Wahh, buat Alra, paten kali kau sudah sejauh mana hubunganmu dengan dia Gun?''tnya Ucok
''Ngga kok, cuma pengin kasih ini aja''.

Guntur membawakan brownies coklat mini buat Alra. Dia rela menyisihkan uang jajannya untuk membeli kue ini. Maklum saja dia adalah anak sopir angkot yang penghasilannya pas pas an. Dia berhasil masuk ke SMA saja karena beasiswa yang dia terima, atas prestasinya. Dia tahu bahwa bukan dia saja yang menginginkan Alra, tapi sahabatnya Rio, orang yang selalu membantunya mengatasai masalah ekonomi keluarga nya. Rio sering main ke rumah Guntur sambil membawa makanan untuk adik adiknya yang masih kecil. Dengan Guntur lah Rio seperti memiliki keluarga baru, orang tua Guntur memperlakukan Rio juga seperti anak sendiri. Bahkan Rio kadang menginap di rumahnya. Tapi lain lagi kalau sudah menyangkut perasaan hati. Guntur tidak bisa membohongi perasaannya, dan dia akan mengejar seseorang yang berhasil membuat hari harinya berwarna. Rio pun demikian, dia juga tahu bahwa Guntur juga memiliki perasaan yang sama dengan dirinya terhadap Alra. Sekarang keputusan ada di Alra, siapa yang akan di berinya kesempatan untuk menjadi kekasihnya.
Alra pun merasakan hal sama, ada hawa persaingan di gengnya Rio. Sebisa mungkin Alra menghindari dari namanya Kepedean dan KeGRan yang sangat sangat mengusik di pikirannya.
Persaingan diam diam yang tidak di tunjukan dengan kata kata. Hanya ddengan sikap dan gerakan keduanya, Guntur dan Rio, bersaing secara sehat, hanya mereka berdua yang tau.

''Yo, elo juga suka sama Alra? tanya Dirga, sambil memainkan stick game nya
''iya''.
''kemarin elo nganterin dia pulang juga ?''
''tau dari mana lo''.
''Guntur yang cerita''.. Rio menghentikan permainannya.Dia tercengang.
''yessss GOOLLLLLLL, gue menang gue menang, okee boss traktir gue seminggu hahahaha''. teriak Dirga memeluk Rio..yang dipeluk hanya bengong seperti orang linglung.
''Guntur liat gue sama Alra?''
''iya, tadi sebelum lo masuk kelas, dia cerita katanya lo nungguin dia di Aula, terus mboncengin dia pulang''.
''AAARRRGGGGHH gue harus gimana Ga, gue sayang Alra, dan Guntur jugaa, gue lepasin Alra gue sakit, terus kalau gue tetep merjuangin, Guntur juga sakit nanti...''
''hahaha, gimana ? seru kan kalo begini hahha''.
''kok elo ketawa sii , bukannya kasih solusi''.
''ini saaatnya kalian dewasa, berpikir bahwa hidup itu ga cuma main bola,dan baca buku, kadang kita perlu seseorang untuk mensuport kita, menjadi teman hati kita..''
''ckcckck iyaa si, tapi sekali gue sayang sama orang, kenapa Guntur juga ikut sukaa sama itu anak''.
''cinta segitiga ini namanya.. tinggal alra yang akan milih elo atay Guntur''.
''menurut elo, dia milih siapa?
''Guntur''.
''tuh kan elo ndukung dia,''.
''come on lah Yo, masa persahabatn kita mau pecah gara gara cewe, kenapa gue bilang Guntur, karena , pertama dia ga pernah berantem sama Alra, Alra selalu happy tuh deket deket sama Guntur, sebaliknya kalo Alra ketemu elo coba gimna?, kedua elo ingat Rena? masih ingat ga?
''hhmmmm Rena lagi Rena lagi, ''.
''elo tau Guntur marah banget waktu itu, dan dia rela ngelakuin apapun demi elo dan kebahagiaannya?
''iyaa siii, tapi kan''.
''apa salahnya, kalo sekarang gantian, terkecuali Alra lebih milih elo''.

Rio menarik nafas dalam dalam , dia teringat kembali soal Rena 2 tahun lalu. Terlalu rumit, bahkan Rio dan GUntur tidak pernah saling menyapa. sampai suatu ketika Ucok dan Dirga bersandiwara, pura pura kecelakaan yang akhirnya menyatukan mereka kembali menjadi sahabatnya. Kejadian waktu itu sangat menguras pikirannya.mungkin karena mereka masih sangat labil untuk hal seperti ini.

***
''Alra, tunggu''.
''eeehh bang Niko, tumbeeenn ngapain kesini''. tanya Alra yang baru keluar dari pintu gerbang sekolah
''Seli mana, lu ga bareng biasanya bareng?''
''Dia udah pulang duluan, katanya mau ke salon sama mamanya?kenapa?kok nyariin sii?
''Gue kan pacarnya, jelaslah gue nyariin?
''oohh gue kira udah putuss''. celetuk Alra dengan santainya
''maksud lo apa si?
''kemaren kemaren kemana aja, waktu Seli butuh elo, eeh elo  enak enakan jalan sam cewe lain''. omel Alra
''gue harap lo ga ikut campur urusan gue sama Seli''.
''dan gue berharap elo cpet cepet putus dari Seli, jangan seenak jidat elo yaaa mainin perasaan cewe, walaupun kami msih SMA tapi hati kami ini tulus, ngga kaya cewe cewe dewasa lain yang suka moduuusss morotin duit pacarnyaaa weeek''. jelas Alra panjang lebar yang membuat Niko pacar Seli tambah panas.
''kasih gue nomernya Seli yang aktif, sekarang''.
''minta aja sendiri ke orangnya  huh''. jawab Alra sambil memalingkan mukanya dan melipat tangannya
''Kasih nggak !
''Ngga !''
''Kasihin, mana hp lo !'' paksa Niko sambil merebut Hp Alra yang tergantung di lehernya.
'NGGAAAA, apa apaan si lo , NO WAY !!
''elo bener bener yaa, jangan sampai gue paksa elo dengan kekerasan''.
''eeh lo ga tau gue jago karate haaaahh.. ayoooo , siapa takuut, lo mah keciillll''. kata Alra seraya menyentilkan jari kelingkingnya.

Niko berpikir dua kali, dia pernah melihat Alra menghajar 2 preman di pasar, waktu menemani Seli dan Gita belanja. Sejak saat itu Niko tau kalau Alra jago bela diri. Niko,Bodinya aja gede, anak kuliahan, tapi nyalinya kecil buat berantem. Niko anak rumahan yang kata orang gaul. Anak orang kaya, yang kalo liburan aja keluar negeri. padahal di dalam negeri aja kekayaan alam dan tempat wisatanya bagus bagus, apalagi yang belum terjamah manusia. Begitulah Niko, dia terpaksa mengalah untuk kali ini. Niko menelan ludah, sudah bisa membayangkan , apa jadinya ketika tendangan dan pukulan Alra mendarat di tubuhnya. Bisa bisa dia masuk rumah sakit. Niko akhirnya kembali ke mobil sportnya. Dia harus mengakui kekalahannya. Dia gagal mendapatkan apa yang menjadi tujuannya.

****
Di rumah Alraaa

''yah Mas, masih kangen juga, eeh harus balik lagii''. keluh Alra
''Bulan depan kan ketemu lagi, sekalian PRASPA, sabar yaa dek''.
''hmmm Mas Arka juga, ngapain si ikut balik''.
''hahhaha, kamu lho ada ada aja, ntar  kena hukuman kalo libur kepanjangen''. ucap Arka
''tapi Alra masih kangeeeeeenn''. rengek Alra sambil nangis
''Yahh kok nangis si, katanya jagoan masa nangis, ''.
Kedua kakaknya akan kembali menjalani pendidikan di Bukit Tidar dan di Akpol. Situasi seperti ini yang paling menyebalkan. Dimana Alra akan nyaman dan merasa terlindungi ketik ada dua kakak kakaknya. Walupun sering berantem pada dasarnya mereka saling menyayangi. Pernah dulu waktu kakak kakaknya pertama masuk pendidikan, Alra nangis terus, dan mau berhenti setelah di belikan es krim oleh mamanya.
'
''oh ya mas, Alra mau tanya, apa kalau cowo kasih coklat ke cewe itu tandanya , cowo itu suka sama kita ya'?'
''cieee emang ada yang ngsih ke kamuuu, si Rio ituu yaaa?''
''mas Arza iihh, bukan mas, tapi temannya satu lagi''.
''wahh cinta segitiga nih''. tambah Arka
''maaasssss, Alra cuma tanya''.
''menurut mas, berarti kamu termsuk orang spesial di hatinya, bukan sebagus atau semahal apa coklat itu, tapi ketulusan untuk memberinya ituu yang penting, ada udang di balik batu atau murni dia ingin memberikan kamu coklat itu''. jelas Arza bijak
''ooohh hehehe, ''. jawab Alra cengengesan
'' Ayo, kalian udah siap kan?nanti ketinggalan kereta lho''. kata mama mengingatkan
''ayoo mas, ga ada yang ketinggalan kan?
''ga ada, yuk''.

Siang ini Arka dan Arza meninggalkan rumah mereka yang baru, rela meninggalkan ayah dan mamanya demi cita cita dan pengabdian kepada ibu pertiwi. Mereka lah laki laki pilihan ibu pertiwi.

*****
Setelah mengantar kakaknya di stasiun, Alra langsung pulang ke rumah. Dia merebahkan tubuhnya. Ponselnya bergetar, Ada sms masuk

From: Kak Guntur
Alra, semoga kamu suka kuenya,
jangan lupa belajar,
besok, kakak jemput ya

Tak lama kemudian, ada sms masuk lagi

from: RIO
Ra, besok gue jemput

Alra terbelalak, dia mengerutu, Sms masuk bersamaan dan isinya sama. ''kenapa sii, barengan begini''. Alhasil tawaran mereka tidak ada yang di terima Alra. Alra menolak secara baik baik.Belajar pun tidak ada yang masuk dalam otaknya.
 Pagi hari, gerimis pun datang, bunyi klakson mobil berwarna biru berhenti tepat di depan rumahnya.

Pagii tanteeee,
''pagi, kalian siapa yaaa, temennya Alra?
''betul tante, kami mau berangkat bareng Alra, kebetulan kan hujan, jadi naik mobil sekalian heheh biar ga kehujanen tante, oh iya saya Dirga tan,''. ucap Dirga panjang lebarr
''saya Ucok , tante''.
''ya ya ya, ayo masuk dulu Alra msih sarapan, atau sekalian aja sarapan''.
''waahh boleh2 tante, ayoo cok''. ajak Dirga penuh semangat
''paten kaliii tanteee, maulah akuuu tiap hari jemput Alra , hahaha''.
Alra hampir tersedak , setelah melihat Dirga dan Ucok di rumahnya. Masalh Guntur dan Rio dapat di tanganinya dengan baik, muncul lagi 2 sahabatnya yang eror ini datang ke rumahnya pagi pagi.
''kak Dirga, Bang Ucok, kok bisa di sini sii, ?''
''kita ini sengaja datang, jemput kau lhaa , ''
''heheh sekalian sarapan tentunyaa hehehe''.
''hmmm ''. Alra hanya geleng geleng kepala.
 Setelah pamitan dengan mama Alra, mereka bertiga langsung berangkat ke sekolah.
''Alra, menurut elo, Guntur dan Rio, siapa yang paling menarik''. tanya Dirga membuka pembicaraan
''Ngga ada''. jawab Alra singkat
''bagaimana kau ini , masa tidak ada, pilihlah satu Alraa''. ujar Ucok
''gimana mau milih, wong nyatanya gue ngga ada yang suka weeeekkk''.
''yakiinn? beneran?''.
''kak Dirga jangan mojokin gitu dong, iyaa beneran, gue ngga ada perasaan apapun ke kak Guntur ataupun Rio''.
''aneh''. gumam Dirga

Mobil Dirga, sampai di tempat parkiran. Di depan kelas sudah ada Rio dan Guntur, yang sedang memperhatikan mobil itu. Betapa kagetnya Rio dan Guntur melihat Alra turun dari mobil itu. Rio langsung menghampiri Alra di susul Guntur.
''Al kok elo mau si di jemput mereka, sama gue ngga?''
''yeee suka suka  gue dong!''.jawab Alra tak mau kalah
''kalian juga, ngapain jemput dia ha?''
''tenanglah Yo, kita kan niat baik menjemput Alra, apa masalahnya si? ''
''Tau nih anak, udah untung kita, jemput dia, kan elo ga usah repot repot jemput''. tambah Dirga
''STOPPP, eeh ini terakhir ya kalian jemput gue, gue udah ga mau berurusan dengan kalian lagi, CUKUP, dan TERIMA KASIH !''ucap Alra sambil berlalu pergi.
''Alraa, tunggu '. kejar Guntur
''apalagi si kak, udah deh, bersikap sewajarnya aja sama Aku, makasih untuk coklat yang kemarin, tapi perlu kakak tau aku ngga begitu suka dengan coklat, tapi tetep aku habisin''.
'oohhiya gapapa, kakak ngerti kok, apa Rio tadi mlm juga mau jemput kamu?''
''he'eh''. Alra hanya menganggukan kepalanya''.
''heheh iya udah gapapa, maaf yaa''. kata Guntur seraya mengusap rambut Alra. Kemudian Alra meninggalkan tempat parkiran itu. Rio memandangnya dengan penuh tanda tanya. Ada sedikit cemburu melihat Guntur mendekati Alra, apalagi mengusap rambutnya.''ARRRGGGGGhh'' dia hanya bisa berontak dlam hati.

''jadi kak Dirga, dan Kak Ucok jemput elo Ra?''
''Iya Git, tau tau udh nongol di rumah, hhmmm''. ucap Alra lesu
''terus kak Guntur dan Kak Rio gimana?
''yaa ga gimana gimana, tapi agak kecewa juga mereka sepertinya, karena ajakan mereka gue tolak''.
''Sebenernya lo sukanya sama siapa si Ra?
''ngga tau Sel, gue masih pengin ketemu sama mas Wijaya,''.
''Wijaya lagi, wijaya lagiii, gimana mau ketemu foto pun ga ada, no hp apa lagi, terus elo lupa wajahnya cckckck''.
''intinya gue masih setia sama mas wijaya. titik !''.
''hmmm terus sampai sekarang belum ketemu ketemu juga kaan?
''makanyaa bantuuiiinnn gueeeeee doooongg''.
''iyeee iyeeee''.

*****

Rio memandangi buku kenangannya waktu SMP, dia mengingat kembali kenangannya waktu masa itu.Dia mengingat sosok gadis yang iya tolong waktu itu. Gadis itu, itu di palak oleh anak anak Sekolah lain. Gadis itu ketakutan, memeluk tasnya dengan erat, keringat mengucur di wajahnya. Tempat itu sepi dari lalu lalang orang. Gadis itu merapat ke tembok, menyadari bahwa tidak ada orang yang menolongnya.

''kalian mau apa to?''. ucap Alra dengan gemetar
''uangmu, sini kasih ke kami''.
Alra semakin ketakutan dan tiba tiba ada anak laki laki datang.
''heh, pergi kalian !''.
''Siapa kamu, nda usah ikut campur !''jawab salah satu anak itu
''aku ini Brawijaya, aku tidak suka melihat kalian seperti itu!''
''oohh mau jadi jagoan yaaa haaaa''.
Ketiga anak itu langsung menghajar Brawijaya, tapi dengan gagah berani Brawijaya mampu mengalahkan mereka, tidak sampai membuatnya babak belur, hanya dengan membuat tangan mereka kesakitan., dan langsung lari terbirit birit. Alra menangis histeris, dia menutup mukanya dengan kedua tangannya.
'' sudah jangan menangis lagi, ayo pulang''. bujuk Brawijaya. Alra langsung menghapus air matanya. Brawijaya meraih tangan Alra dan menggandengnya pergi dari tempat itu.
''makasih kakak, udah nolongin''. ucap Alra sedikit terisak
''iya sama sama, kamu tinggal dimana ?''
''di Asmil ujung sana..''jawab Alra sambil menunjuk ke arah ujung jalan
''ooh yaa wahh kita sama dong, tapi aku baru liat kamu?''
''iya, baru pindah dari Sentani, papua''.
''oke , aku Brawijaya , nama kamu siapa?
''Rafalra''.

Brawijaya tersenyum, lalu berjalan berdampingan menuju Asrama yang mereka tempati.
Mereka tinggal dalam satu komplek. Satu tahun kemudian Ayah Brawijaya di tugaskan ke Jakarta, dan mau tidak mau Brawijaya harus ikut.
''Rafal, mungkin orang orang bilang ini cinta monyet, tapi ini tulus dari aku, '' Ucap Brawijaya sebelum pergi seraya menyerahkan gantungan kunci berbentuk lumba lumba.
''kak, nanti aku sama siapa?'' Alra mulai menitikan air mata.
''kamu tidak pernah sendirian, semoga kita bertemu kembali , kelak kalau kita sudah dewasa aku akan melamar kamu yaaaa?''
''kakaaaakkk.''. Alra mulai menangis.
Brawijaya tidak boleh goyah, dia harus pergi. Setelah semua siap, Brawijaya dan keluarganya meninggalka asrama itu. Meninggalkan Rafalra cinta pertamanya.

Rio tersenyum dan tanpa di sadari air matanya keluar. Dia masih ingat Rafalra yang polos, betapa rindunya sampai sekarang. Dia mencoba menghubungi Rafalra tapi tidak pernah terhubung, sampai sekarang. Dia raih ponselnya.Dia pun menghubungi Asrama yang dulu ia tempati, kabar baik bahwa Rafalra sekeluarga pindah ke Jakarta. Rio semangat, dia akan mencari lagi gadis yang dia sebut pacarnya itu.

*******

Pelan pelan, Guntur menyadari bahwa, dari mata Alra tertangkap jelas bukan dirinya disana, tapi orang lain, entah Rio atau pun siapa,yang jelas bukan dirinya. Dia akan merelakan perasaannya, demi persahabatannya.

Alra berjalan mundur sambil bercengkrama dengan dua sohibnya, tanpa disadarinya, Rio berada di belakangnya dan tabarakan pun tak bisa di hindari. Alra terhuyung, benda kecil itu jatuh di lantai. Rio melihat benda itu, Alra dengan cepat mengambil benda itu, tapi Rio lebih cepat lagi.'' Puya Rafal ''. ucap Rio , Punya Gue! ucap Alra juga.
''eloo.....''

Selasa, 17 Februari 2015

Sang Komando Cinta (part 3)


SHiittttt ! elo lagi elo lagi, bisa ga sih, ga muncul aja sehari ? ''.Dengan kesal Rio turun dari sepeda motornya, dan membantu Alra untuk bangun. Dengan cepat Arza dan Arka mengahmpiri mereka berdua. "Alra, kamu gapapakan, Arka kita obati dulu Alra ya?''
Oke mas, eeh kamu naik motor pelan pelan bisa kan,?''kesal Arka. ''Maaf mas, saya pikir saya udah hati hati, dia nya aja nih dari kemarin suka nabrak nabrak saya.'' Alra mengerutkan keningnya, tangannya mengepal, rasanya ingin sekali meninju orang ini, tapi dia tau konskuensinya membuat luka sesama siswa dengan sengaja. ''Maaf dek, tapi kamu tadi terlalu cepat, bahaya lho, ini sudah kawasan sekolah, kurangi dikit lah.'' tambah Arza
''udah lah mas, ga usah ngomong sama ini anak, percuma dia keras kepala, sok kecakepan, paling bener sendiri..''
''udah yu Ra, dimana UKS nya, mas anter, tuh lutut kamu berdarah''. sela Arka
Dengan gerakan cepat Rio langsung menggendong Alra, tanpa babibu, kontan saja Alra langsung teriak. Heyyyy!!! gue mau dibawa kemana, lepasin, turuuniiiiinnn, !!''
''bisa diem ngga lo ! bawel, udah diem , atau gue jatohin lo nih !''
''iiihhh dasar monsterrrrr ".
''Mak lampirrrr ''.
'' maka lampirrr cantiikkk dong yaaa, guee gituu loo''.
''cantik bangetttt kalo diliat dari sedotan''.
''dasarrrrr  kamprettttt''.
''Diem aja kenapa sii''.
ckckckcckck mereka berdua kayanya udah sering berantem deh mas.'' ucap Arka yang mengikuti Alra dari belakang bersama Arza. ''iya aku rasa bgitu''.

*****

''gapapa kan ra, kalo sakit banget izin aja ya, kita pulang? bujuk Arza
''ngga mas, Alra kuat kok, ini luka kecil mas, ga seberapa, ''
''ya udah mas langsung balik ya, kamu baik baik di sekolah, kalo ada apa apa minta tolong aja nih sama siapaaa kamu namanya?tnya Arka menunjuk Rio
''saya Rio mas, hehehe maaf ya mas, atas sikap saya tadi''. sambil mengulurkan tangannya
''oke, gapapa , saya minta tolong jagain Alra yaa, itu buat membayar sikap kamu tadi, deal ?
''ooh iya iya mas, nanti saya antar aja sekalian pulang hehe''.
''sip, terimakasih, oke ,Al mas pulang yaaa, daaahh
''yaaahh mas,hati hati mas''.
Rio memperhatikan betul, kedua kakak Alra, mengamati dari cara bicaranya tadi dan gerak jalanya, penampilannya. ''Seperti tentara''. gumam Rio
''eeeh lo, ngapain bengong inii kaki gue masih sakit bantuin , ayoo ke kelas gue buruaaan''.
Rio malah balik bertanya, ''eeh Ra, mereka tentara?kakak lo tentara ya?
''masalah buat lo?''
''Ampuun dah, nih anak bikin gue kesel terusssss ckckcck.''kesal Rio sambil memegang jidatnya
''iya mereka, tentara dan polisi mmm masih pendidikan sii, jadi kalo lo macem macem sama gue tinggal DORRRRR huuh,'' kata Alra seraya mengangkat tangannya menyerupai pistol.
''hahahahaha, dasaaarrr, ayoo mau gue gendong lagi nggakk??
''mmm ga aaahh, bantuin jalan aja''.
''okee ayoo''.

*****

''Soo sweeeettt bangettt dah Ra''.
'' apanya siii Git?''.
''ya elo lah Ra, ckckkc di peluk gitu sama kak Rio, hmmmmm gue dukung deh elo sam kak Rio hahahaiiii''.
''udah yah, masih pagi ngga usah gosip, ngga usah mikir kesana sana okeee''.
''yaah elo, emang elo ga tertarik sama kak Rio?,
''Seli, sampai detik ini gue Rafalra Tidar Lokananta sangat sangat ilfeeel sama RIO BRAWIJAYA, oke paham !
''SIAAAAAPPP NDAAN! jawab mereka berdua kompak
''hahhhaa''.

Sebenarnya ada rasa ketertarikan Rio dalam hatinya untuk mendekati Alra, namun cewe ini terlalu tangguh dan keras kepala, Rio sangat tahu kalau dirinya begitu menyebalkan buat Alra. Setiap Rio ingin mendekati, ada saja tingkah Alra yang membuat dirinya kesal yang ujung ujungnya mereka bertengkar. Tidak hanya Rio, sosok Alra pun mampu membuat Guntur sang tukang semedi bisa menjadi sosok yang lebih humoris, yang tadinya kaku sekarang mulai bisa mengimbangi ledekan ledekan maupun candaan teman temannya. Guntur memang menjadi ketua ekskul Astronomi d sekolah, dan kebetulan Alra juga ikut ekskul itu, jadi dengan ekskul itu frekuensi untuk bertemu pun sering, Dan inilah yang membuat Guntur merasa bahagia bisa dekat dengan Alra. ''eeh Guntur nampaknya kau sekarang tampak beda ya?kau sedang jatuh cinta kah?tnya Ucok,
''hahaha, biasa aja cok, cuma memang gue lagi seneng aja, anggota ekskul gue, bertambah dan yaa pinter pinter semua..
''apakah si Alra juga ikut disana?''
''iya cok, dia pinter, lucu, manis lagi''. jawab Guntur dengan senyuman bahagia
DEGGG!! Rio langsung menatap Guntur dengan tajam, jantungnya berdegup kencang, sepertinya dia tidak rela, dia tidak ingin ada yang mendekati Alra kecuali dirinya.
''hmm ayoo dong gerakan, kali ini gue ikhlasin Alra buat lo Gun, semoga lo sukses dapetin Alra okeee''. ucap Dirga, yang tentu saja membuat dada Rio semakin panas, menyadari bahwa semua sahabatnya di pihak Guntur, yang mendukung supaya Alra menjadi kekasih sahabatnya itu.
 ''eeh Yo, kemarin kau mengantarkan Alra pulang kan, bagaimana keadaannya?''
''baik kok, lecet sedikit di lutut heheh''.
''lain kali kau hati hati, bahaya itu anak orang ckckck''.
''iyeeee bang Ucokk''.

***

Hujan lebat mengguyur Jakarta, untung aja rumah Alra ngga kebanjiran, karena drainase yang bagus di lingkungan itu, pohon pohon juga banyak di tanam.
Tok Tok...
Kreettttt Arka membuka pintu rumah, dan mendapati sesosok laki laki yang basah kuyup. Sambil menggigil kedinginan
''kamuu yang kemariiiin.......
''iya mas, saya Rio heheh,
''oohh iya Rio, ayoo masuk, kok ujan ujanan si , dari mana?
''iya mas, makasih pas lewat ujan deh,'.
''oohh ya ya , yuk kbetulan kita mau makan malem ikut aja ''.
''maksih mas''.
 mereka berdua masuk kedalam dan menuju ruang makan, disana udah ada Ayah, mama , Arza dan Alra.
''Rio, elo kok bisa di sini si? ucap Alra stengah ngga percaya
''tadi pas lewat, eeh hujan jadi aku kesini aja deh hehehe''. jawab Rio cengengesan
''Ya ampuunn nak Rio basah bajunya, ayo Arka kamu bajunya di pinjemin gih, nnti dia masuk angin , ayo cepet sana..'' nasehat mama
''Ayo, kamu pkai baju saya''. ajak Arka
Rio mengikuti langkah Arka, dan masuk ke kamar. Ng..ng mas Arka Taruna kah?''
''iya'. jawab Arka singkat
''udah mau selesai pendidikannya?''
''belum, masih 1 tahun lagi, kenapa mau ngikut?
''hehehe ngga mas hehehe.''
''ya udah nih pake, kayanya kita hampir sama ukuran bajunya, saya tinggal ya, nanti tutup lagi pintunya.''
maksih mas''

Rio ikut makan malam di rumah Alra, agak canggung memang, tapi ini kesempatan langka, untuk bisa mengenal lebih jauh Alra dan keluarganya. "nak Rio satu kelas dengan Alra?kta Ayah membuka pembicaraan.
''ooh ngga om, saya kelas 3 hehe''.
''Alra, kamu tadi kok panggil Rio Rio aja, mboknya mas Rio, atau kak Rio gitu, ngga sopan namanya ndo..jelas Ayah Alra
''siap Yah, maaf.'' dengan cemberut Alra menatap Rio, semenntara Rio senyum penuh kemenangan
Rio langsung akrab dengan keluarga nya Alra apalagi Ayah Alra, karena mereka punya hobi sama suka bola. Arka pun demikian , walaupun awalnya sanksi, dia sengaja main ke rumah Alra, dengan alasan klasik Kehujanan.hmmmm.
Rio dan Alra duduk bersua di teras samping rumah, masih gerimis, hujan sudah melai reda.
''Ra, elo ikut Astronomi?''
''elo, eehh mas Rio, harusnya dah tau dari mas Guntur to?''
''hahahaha, gapapa kok kalo elo panggil gue , yaaaa kaya biasa elo gue elo gueeee hehehe''.
''ngga ah mas, dipikir pikir keterlaluan juga aku, sering ngomel ngomel ngga jelas sama kamu mas dan temen2mu, ''.
''cieee sekarang aku kamu aku kamu yeee''.
''wooooo dasarrrrr''.
''Mas, mas ga pengin pulang? udah reda tuh hujannya''. celetuk Alra
''gilaaa nih cewe main usir aja, niatnya pengin ngbrol juga''. kata Rio dalam hati, aslinya kesel banget .dengan ucapan Alra
''oohh ngusiirrr nihhh''.
''hhahhaha justkid lha mas, ntar orang tuanya nyariin mas''.
''ngga kok, lagian mereka jauh, ngga disini?
''ohh ya dimanna emang''.
''adaaaa deehhh, hahaha gue tinggal sama tante di sini , jadi yaa agak sedikit bebas mau ngpa ngapain juga Ra''.
''oohhh  heheh''.
''Ya udah deh, udah malem juga ngga enak sama ayah kamu, aku balik deh ini baju gue pinjem dulu yee''.
''he'eh mas''.

kemudian Rio pamit sama orang tua Alra dn kakak kakaknya juga. Alra mengantarkan sampai ke pagar depan rumah. Kemudian di berbalik badan setelah motor Rio tak terlihat lagi di ujung jalan,dan mendpati pemandangan  aneh. Kedua orang tuanya dan dua kakaknya menatapnya tajam,. dan perlahan Alra mendekati mereka. tiba tiba'' EEaaaaaaaaaa yang habis di apelin niiihhhh..'''ucap mereka kompak. Muka Alra langsung merah kaya udang rebus, sambil tersipu malu Alra menutupi mukanya.''Apaaan siiii, iiiihhhhh''..
''iiihhh anak Ayah udh suka  suka an yaaaa sama cowo''. goda Ayah
''wuiiiiihhh bunga bunga bermekaran.''tambah mama
''dan kumbang pun menghinggapinya''. sambung Arza
''Dan kupu kupu terbang kesnaa kemariii dengan riang, eeeeaaaaaaa''. tambah Arka yang kontan membuat Alra tambah malu lagi.
''stop doing like that !!! teriak Alra sambil masuk ke rumah
hahahahah semua tertwa melihat gadis kecil mereka sudah beranjak dewasa.

*******

mas Guntur,''. panggil Alra
''eehh iya Ra, gimana tumben pagi pagi udah dateng?''
''iya mas, oh yaa mas Rio dia udah brgkt belom ya?'
''ooh dia biasanya siang, kenpa nyariin dia?
''oohh gapapa mas, nanya aja hehehe, ya udah Alra ke kelas dulu, daah.''

Guntur merasa ada yang aneh, biasanya Alra paling anti bertemu dengan Rio, dan sekarang dia mencari cari Rio, ada jiwa yang kecewa, dalam hati kecilnya, Guntur merasa kecewa, gadis inilah yang bisa membuatnya berubah menjadi lebih baik, dan semangat untuk sekolah, dari pada hari hari biasanya.Dan sekarang dia tahu bahwa di mata gadis itu bukan dirinya yang dia harapkan melainkan Rio, tergambar jelas di mata Alra.

''pagiii broooo, ''. sapa Rio seperti biasa
''hai brooo, tadi malem lo kemana si, gue ke rumah lo ujan ujan bgitu, elo ga  drumah? tnya dirga
''ooh ituuu guee, mmm gue keluar cari cemilan hehehe''.jawab Rio mencari cari alasan
''oh ya, tadi Alra nanyain elo Yo, ?
''oohh yaaaa? jawab Rio semangat, yang membuat heran sahabat sahabatnya dengan ucapan Rio, terlihat jelas Rio sangat gembira
''kenapa kau, bahagia sekali kelihatannya?
''heheh ngga cok, biasa aja

Orang yang sedang mereka bicarakan ternyata sudah berdiri di pintu kelas mereka.Dengan langkah pelan Alra masuk di temani Seli dan Gita yang udah cengengesan dari tadi karena ngga sabar pengin ketemu Rio Cs

''Mas Rio,,ini bajunya, udah di cuci plus di keringin jugaa heheh''. ucap Alra malu malu
''oohhh jadii tadi malem ke rumah Alra, alasannya nyari cemilan huuuffttt''. celoteh Dirga
''Ucok langsung menyikut Dirga, mengetahui bahwa ada orang lain yang akan merasa kecewa.
''uppsss oke deh gue ngga ikut ikut lhooo ''. sambung Dirga
'' Makasih ya Ra, ''. Rio menerima baju yang Alra bawa
''hay Sel, tambah cakep aja nih''. goda Dirga
''heheh aaah kakak bisa ajaa deh''. jawab Seli tersipu maluu..
''nge date yuuukkk''.
''mm maaf ka Dirga kita buru buru bentar lagi masuk, daaah makasih mas Rio..daaahh''. Alra buru buru menarik Seli dan gita meninggalkan Rio Cs, kalau lama lama jelas urusannya bisa panjang apalgi Dirga mulai beraksi .
 Guntur bersikap biasa, sementara Rio merasa bersalah, dia tidak ingin persahabatannya yang telah lama ia bangun hancur gara gara seorang wanita. Disisi lain dia tidak bisa mnampik bahwa ada ruang khusus di hatinya untuk Alra.

******
Bukan Rio namanya kalo datang selalu tiba tiba. Dia berdiri di depan Alra persis setelah bunyi bel pulang , dan siswa siswa berhamburan keluar kelas. Seli dan Gita menatap Rio dengan wajah bingung, sementara Alra belum menyadari kehadiran Rio , dia masih sibuk membereskan buku bukunya.

Senin, 16 Februari 2015

Sang Komando Cinta (part 2)

''Brooo ,bheehhhh paten kali itu cewe cantiknyaa ''. celetuk Ucok dengan logat bataknya
''Kayanya gue baru liat deh, anak baru yaa''. tambah Dirga sambil menyeruput es tehnya
''Mungkin , pantesan dia langsung ngomel ngomel, biasanya cewe cewe di sini klepek klepek kalo kena bola dari gue hahaha''. ucap Rio dengan bangga
''hahaha, dasarr '''
''lho emang bener kan, cewe cewe disini malah pada sengaja pengin kena bola dari gue, ckckcck ternyata ga cuma cowo aja yang bisa modus cewe jugaaa lhaa Tur, ''
Guntur hanya geleng geleng kepala semabari membaca buku yang di pegangnya.
''Eh elo ga bosen baca itu buku, perasaan dari minggu kemaren elo baca, ga selesai selesai,ckckc heran gueee betah lu yeee''.
''yah, Dir elo tau kan hobi gue baca buku, dari pada harus ngejar ngejar cewe buat di jadiin pacar, yaah lebih seru gini''. jelas Guntur ngga mau kalaah
''Jadi lo ngga suka cewee hah?
BUUKKKK buku yang di pegang Guntur langsung melayang ke kepala Dirga
AUUUWWW, brooo gila luh, sakit tauu! kalo gue gegar otak gimana , amnesia, terus gue ngga ingat papa mama gimana...'' omel Dirga sok manja
''Lagian elo, ngomong sembarangan aja, gue normal laah, gue juga punya hati dong ''
''iye iyeee, maap, asli deh kepala gue sakit , tebel banget lagi nih buku, ''. kata Dirga sambil mengelus elus kepalanya. Di ikuti tawa cekikikan teman temannya.Di antara teman temanya Guntur lah yang belum pernah di kabarkan deket dengan cewe, alasannya kolosal banget, ganggu pelajaran lah, bikin pusing lah , ribet lah, pokoknya Guntur paling bisa buat alesan.Dan mungkin ini yang buat dia fokus belajar dan menjadi siswa berprestasi di sekolah.

"Alraaaaa, KEMBALIIIIIINNNN'' teriak Seli
''Okeee , nati malem gue balikin ke rumah loo yaaa, gue buru buru soalnyaaa Daaaaaahhhh....''ucap Alra sambil berlari melambaikan handuk kecil yang di pegangnya, yang di tuju mendelik kesal
''iiihh tuh anak, kere banget apa, katanya anak komandan eeehh handuk gitu aja ngga punyaaa ckckck'' dercak Selii
''udah aah, biarin  aja, ''. hibur Gita
''iyaa tapi kan itu kenang kenangan dari Nico, huufftttt''
''eettdaaah di tanah abang banyak kaya gituu neng, besok gue beliin selusin''
''enak aja lu, itu asli made in Korea tau !'
''terserah lu aja deh, ckcckck''
Alra buru buru menuju ke aula untuk latian karate, dia memang aktif dari SD ikut karate, katanya si buat jaga jaga diri, memang tampak sekilas dia tomboy, tapi dia masih ingat kodratnya sebagai wanita hahahha.Saat melewati depan kelas 3 IPA 1 dia memercepat larinya
BUUKKKK, Alra terhuyung, dia jatuh kesakitan, lengannya menabrak seseorang.
''Yah, elo lagi elo lagi, ckckck elo sengaja ya pengin cari perhatian sama gue hah? ucap Rio santai
''Yeeee, siapaaa juga , ini murni kecelakaan tadi juga, mana ada si orang di dunia ini sengaja pengin kena musibah, pakai otak lo, pede boleh boleh aja tapi elo udah overdosis tau!!''
''elooo, berani sama gue?''
''oohh TENTU !' jawab Alra nggak mau kalah sambil berusaha berdiri.
''Lo anak baru ya, oohh pantesan belum tau kita kita ini siapa ''
''NGGAK PENTING buat gue,minggir gue mau lewat''.
''eeiittsssss tunggu dulu manis, kan kita belom kenalan''. celetuk Dirga
''eettdaaah kamprett satu lagi ikut ikutan, APAAAAA kenalan?..ogaaahhhh ''.
''waaahh, ganteng ganteng begini di bilang kampret, ckckck penghinaan ini bos, sikattt aja dehhh'.
''Macam mana pula kau Dirga, cewe cantik begini di sikatt, sudah biarkan saja di lewat lah'. kata Ucok menengahi.
''Iya, lagian dia buru buru, oh yaa gue Guntur, nama elo siapa?'tnya Guntur sopan
sesaat Alra diam, dan fokus menatap Guntur,. "Gue Alra, 2 IPA 1, pindahan dari Magelang.''
''Oke, silahkan elo mau kmna buru buru?''
''gue mau latian Karate di Aula, oke deh makasih mas Guntur...'jawab Alra sambil tersenyum kemudian di langsung ngeloyor pergi. Sementara Rio cs melongoo
''gimana? ,gue yang turun tangan sikonnya jadi adem kan?
''eeh Guntur, elo gimna si, kan niatnya kita pengin ngerjain tuh cewe, malah elo lepasin cckck''.keluh Dirga
''Kasian lah, biarin aja, dia cewe baik baik yang ngga kecentilan kaya mantan mantan loe ituu tau ! udah yuk cabut, ayo Yo balik ngpain bengong?''
''kayanya Elo udah mulai menampakan kemajuan Tur'. kata Rio sumringah di ikuti tawa sahabatnyaaa.

Sang matahri hampir tenggelam, sementara mama Alra sedang sibuk menyiapkan makanan untuk Arza dan Arka, yang akan datang sebentar lagi. Jam menunjukan pukul 4.30., tetapi belum ada tanda tanda buah hatinya datang. Sampai terlihat taksi berhenti persis di pagar rumah, dan munculah dua pemuda gagah menenteng tas masing masing
Assalamu'alaikum''....
Wa'alaikumsalam ARZAAAAA ARKAAA mama kangen banget le, baik baik aja kan? tnya mama penuh semangat, sambil memeluk kedua anaknya yang tampak gagah memakai seragam taruna masing masing.
''siap ! sehat kok, mama gimana? jawab Arza
''eettdaahh ini di rumah bang, bukan asrama lagi hihii, love youu mama'' tambah Arkaa
''hehehe iya mama baik kok, gimana kalian suka rumah ini?
''suka kok ma, bagus, sederhana hehehe,'' jawab Arza
''Alra mana ma, belum pulang? ''
''belum ka, semenjak pindah di sekolahnya yang baru, dia semakin sibuk heheh''.
''syukur deh ma, oh yaa Arka laper maa....?
''ohh oiya ayo ayooo , mama udah siapin makanannya...sini biar mama bawa tas kalian, terus kalian langsung makan aja..''
''siipppp laaahh kalo begituuu''.

''Taraaaaaaaaaaaa, I am comiiiiinnggg...helooww ''. teriak Alra langsung berlari ke ruang makan, dan menemui kakak kakaknya yang sedang makan hampir saja Arka menyemburkan nasi yang sedang di kunyahnya saking kagetnya. Dengan sikap hormat yang di tunjukan Alra ke kedua kakaknya. Membuat mamanya tersenyum
''Hormat graaakkk !''. Massss adek kangen ''. ucap Alra manja sambil memeluk lengan kedua kakaknya yang duduk berdampingan.
''iya dek, mas jugaaa'', balas Arza sambil mengelus rambut Alra
''hooo kamu ini, ga sempat kah balas sms atau bbm masmu ini''. keluh Arka kesal
''maap abaaaaaanggg hehehe gueee sibuk siii heheheh"".
''astagaaa sejak kapan jadi gue elo gue elo begitu ckcckck'. dengus Arka
''hahhaahah , gaollll gtuu yaa dek''. tambah Arza sambil tertawa
''haahahhaha ya beginilah adekmu, mama aja ngelus dada terus''.
'iiiiihh mama apaan deh, ngga kok mas, Alra masih tetep kaya yang dulu heheh, mungkin sekarang tambah item aja ini".
''iyalah item, wong senengnya main mulu keliling  jakarta, , oh ya Arza Arka kalian cuti berapa hari?tanya mama
''cuma seminggu ma, bentar banget, padahal pengin sebulan hehehe''.
''kalo kamu Za, seminggu juga?'
''iya ma sama, seminggu, sabtu besok balik heheh''.
''yaaahh ngga asiikk, bilang dong ke gubernur akmil dan akpol nya, tambahin lagi gtu''. celetuk alra yang kontan membuat seisi rruang makan tertawa
""AAUUWWW mas iki lho,opo si main jitak segala begini, sakit tau!
''Alra..Alra, kamu ini lho ada ada aja, yang namanya aturan harus di hormati, dilaksanakan dengan baik, masa masih tawar menawar si''. jelas Arka setelah berhasil menjitak kepala Alra
''kalo kamu nanti masuk jadi Taruni, kamu pasti akan mengerti dek''. ungkap Arza penuh perhatian
''eeetttdddaaahh siapa juga yang mau masuk jadi anggota kaya kakak, NO WAY...aku maunya jadi anggota NASA, biar bisa terbang ke planet Mars dan tinggal di sana, karena Bumi sudah tidak nyaman untuk di tinggali, hahaah''.. Sontak saja jawaban Alra membuat mama dan kakak2nya kembali tertawa.Mereka tampak sekali bahagia bisa berkumpul kembali, walaupun sang komandan mereka belum datang siapa lagi kalau bukan ayah tercintaa.
Arza lebih santai di banding Arka adiknya, Arza dewasa mungkin karena dia anak sulung yang harus menjadi tauladan dan melindungi kedua adiknya itu. Sedangkan Arka dia keras kepala sama dengan Alra, tak jarang mereka sering ribut, kalau sudah pada level tinggi, biasanya ayahnya yang turun tangan, alhasil mereka berdua di hukum bareng. Ayah sosok yang berwibawa tegas disiplin dan bijaksana. Beliau tidak segan segan memeberi hukuman ke anak anaknya jika mereka berperilaku keluar dari jalur yang benar, kalau hal sepele biasanya anak anak suruh membersihkan kamar mandi. Ayah patut bersyukur anak anaknya dapat tumbuh menjadi remaja yang tidak pernah neko neko, hanya saja kadang harus super sabar, apalagi dengan kehadiran Alra anak perempuan satu satunya. Dari ketiga anaknya Alra lah yang sering bertingkah aneh sendiri. Tak ayal membuat kedua orang tuanya ngelus dada.

''gimana Za, pendidikanmu lancar?tanya ayah membuka obrolan sambil menikmati jagung rebus di ruang tengah
''Alhamdulillah Yah, lancar 3 bulan lagi, mohon doa restu Ayah dan Mama, ?''
''iya pastinya anakku , hehe ngomong2 selain kami udah ada planning , siapa gadis yang akan di bawa nanti waktu Praspa?''. Oh iyaaa Prapa itu merupakan kepanjangan dari Prasetya Perwira dimana Taruna di lantik menjadi Letnan Dua oleh Presiden RI. Biasanya seluruh keluarga datang, dan yang mempunyai [pasangan juga doi bawa.
''hehehe, belum ada Ma, kehadiran Ayah, Mama, Arka, Alra lah yang paling penting, tidak ada yang lain..''
''AAAhh mas ini, kali kali lah jalan sama wanita cantik, di jogja kan banyak tuh kampus kampus., tinggal pilih mass'..celetuk Arka
''iih mas Arka emang barang dagangan tinggal pilih, udah tenang aja mas Arza nanti Alra bantuin mau dokter, perawat, bidan adaaaaa semuaaa di sini, dari yang seksi, yang bohaiii ,yaang..uhukkkhukkkhookkkkho belum selesai Alra melanjutkan kalimatnya, Arka langsung menjejalkan jagung rebus ke mulutnya. Otomatis Alra langsung gagap dan tersedak sampai batuk batuk.
''Masssss iiihh, apaaan si belom selesaii iniiii''. kesal Alra sambil membersihkan mulutnya dari sisa sisa jagung yang menempel di bibirnya. Ayah dan mama hanya bisa tersenyum sambil geleng geleng melihat tingkah buah hatinya.Mungkin moment seperti ini jarang jarang, memang susah membagi waktu kalau sudah menajdi abdi negara. Tapi kesetiaan mama lah yang membuat Ayah Alra selalu semangat dan juga melihat anak anaknya tumbuh besar. Walaupun Arka Alra sering berantem pada dasarnya mereka saling menyayangi, Arza pun demikian. Mereka sangat protektive sama Alra, mereka tidak pernah membiarkan siapa pun menyakiti adik perempuan satu satunya itu. Beruntunglah Alra selalu di jaga oleh 2 bodyguard itu.

''hhahhahaha, Alra gimnaa sekolah baru kamu, kayanya kamu happy banget, Seli Gita dia best friend kamu ya?'tnya Ayah Alra sambil mengelus rambut putrinya ituu.
''heheh iya Yah, Alra senang, semua baik,kecuali kakak kelas Alra yang pada genit dan sok berkuasa, ''.
''jangan pernah berurusan dengan mereka, sewajarnya saja, nanti kamu di bully bagaimana?' tambah mama
''tenang aja ma, ga ada yang berani bully Alra, ga tau yaaa Alra sekarang punya sabuk apa hahaha''.
''wooo sombong benar kamu dek, coba lawan mas ayookk'. tantang Arka sambl menggulung lengan kaosnya
''Ayook, sekarang '. jawab alra sambil berkacak pingga ngga mau kalah
''hiiyaaaaattttttttt..wuuuuuuu ''teriak Alra yang langsung menyerang Arka, yang dengan sigap langsung mengunci tangan Alra, sehingga Alra mengerang kesakitan. Kontan saja Alra meronta ronta supaya di lepaskan. Tetapi bukan Arka namanya kalo ngga bisa buat Alra kewalahan sampai ujung ujungnya Mamanya yang bertindak.
''Auuwww mama mama sakit ini mama tolongiiinnnnn'''.
''mana katanyaaaa jagoooo, hayooo ''. ucap Arka sambil ketawa
''ngga jadii, Mas Arka yang lebih jagoo udah doong [pegel nih, sakiittt, lepasiinn Alraaa''. rengek Alra sambil meringis kesakitan
''ka, lepasin lah, kamu lho''. kata Arza menengahi
Akhirnya Arka melepaskan tangan Alra, tapi bukan melepaskan secara penuh malah menarik ke pelukannya,di peluknya adiknya itu sangat erat.
''huuuu dasarrrr Alraaa Alraaa kangen bangettt mas sama kamuuu lhooo, masih aja ngeyel ckckck''. ucap Arka
''Alraaa jugaaaa., udaaahh aah ga bisa napasss niihhh uhukkkhukkk''.
''hehehe sekolah yaang bener yaaa, jangan main mulu ''. nasihat Arka sambil mengacak acak rambut Alra.
''siaaappp ndan''.
hahahhaha, semuanya tertawa. mereka sangat menikmati kebersamaan itu.
Dan pagi pun kembali datang, semua seisi rumah trelah siap siap memulai aktivitasnya masing masing seperti biasa.Hari ini Alra akan di antar oleh kedua kakaknya, yang sekaligus ingin melihat sekolah baru adiknya itu. sebelum keluar dari mobil dia pamit dan mencium tangan kakak kaaknya dulu.

''Daaaahhhh , nanti jemput lagiii yaaa''.
''okee selamat belajar sayang''.

Bruuukkkk, baru keluar mobil tak berapa lama,Alra langsung tersungkur. Lututnya berdarah. Dia mengerang kesakitan. Kakaknya langsung keluar mobil dan memastikan apa yang terjadi.

Jumat, 13 Februari 2015

Sang Komando Cinta (part 1)

Pagi yang mendung, gerimis masih mengguyur kawasan blok M . Terlihat sebuah keluarga yang sedang sibuk mengeluarkan koper koper yang berukuran besar dari dalam bagasi mobil. Sepertinya mereka baru datang dari tempat yang jauh. Satu per satu koper sudah dibawa masuk ke dalam sebuah rumah minimalis oleh si empunya.

"bagaimana pak , rumahnya ? semoga bapak suka dan nyaman tinggal di sini" . kata seorang bapak bapak tua dengan wajahnya yang sumringah
''oke, bagus saya suka semoga anak istri saya juga begitu, '' jawab seorang laki laki bertubuh tegap berambut cepak yang terlihat sangar tapi memancarkan kehangatan bagi yang sudah mengenalnya
''terima kasih  pak, kalau begitu silahkan istirahat, kalo ada perlu apa apa tinggal panggil saya''. kata bapak bapak tua itu lagi.
''sama sama pak, saya yang terima kasih sekali, sudah merepotkan". jawab laki laki itu
''aahh tidak apa apa , ya sudah, saya pamit pulang, nanti saya ke sini lagi, permisi'
"iyaa'..

Bapak tua itu pun berlalu. Sekarang keluarga yang baru menempati rumah itu masih sibuk menata barang bawaannya tadi. Tampak banyak sekali barang barang yang berbau militer, ada sepatu Pdh, tas loreng, baju loreng, baret merah, sangkur dan benda benda lainnya yang di dominasi warna hijau. Setelah semua rapi, mereka lalu beristirahat di kamar masing masing.

pagi di SMA PERSADA

Buukkk..aduuh pakai acara jatuh segala lagi, nih buku ngga tau lagi buru buru apa !''kata seorang gadis berambut ikal dengan kacamata yang tebal dengan membawa banyak buku.

''Nih, lain kali kalo bawa buku sebanyak ini , pakai kantung plastik kalo ngga tas sedang '' kata seorang gadis lagi yang sedang ikut membantu.
''eehhh maksih yaaa, mmmm kayanya gue baru liat elo deh''.
''iya, gue baru pindah di sini, elo tau ruangan kepala sekolah, dimana ya?''
''oohh, yuk gue anter''.
''heheh makasih yaa''.
Dua gadis itu berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah, setelah tempat yang dituju di dapet, gadis yang satunya lagi langsung berlari ke kelasnya, mengetahui bahwa bel tanda masuk berbunyi.

''eeh, Ta lu dari mana sih? gue kan bilang gue mau liat Pr yang kemarin ini mepet banget elo baru masuk, gmna si, ga setia kawan lo ''. kata seorang gadis dengan gayanya yang modis dengan pulpen pink nya yang cantik
''bisa diem ga si lo, tadi buku buku gue jatuh, untung aja ada......''. kalimat itu menggantung,
''Ada apa??''.
""aduuhh, gue lupa nanya siapa nama tuh cewe , dia anak baru". kata Gita sambil memegang keningnya
''oohh jadi itu alasan elo telat''. kata temannya itu.
''iya, elo si nyuruh gue buru buru, gue kan jadi panik'. kata Gita dengan sewot
''Ya udah biasa aja kali, terus itu anak mau masuk kelas mana?''
''Gue ga tau !'' udah aahh diem, nih acak acakan lagi kan''. omel Gita
"iyeee maap, huuftttt''. tutur temannya

Suasana langsung hening seketika, ketika terdengar suara sepatu yang tidak asing lagi untuk anak anak kelas 2 IPA 1. Sesosok guru dengan  jilbab nya yang rapi dan elegan masuk dengan seorang gadis berambut sepundak, bertubuh tinggi dengan berat ideal, dengan wajahnya yang manis dan terlihat santai.

''Selamat pagi anak anak?''. ibu Dwi menyapa
''Pagi buuuuu''. jawab anak anak kompak
''Baik, sebelum kita mulai pelajaran hari ini, kita kedatangan siswa baru,dari Magelang''. kata bu Dwi menjelaskan.
''Silahkan kamu memperkenalkan diri kamu,''lanjut ibu Dwi mempersilahkan gadi itu untuk memeperkenalkan dirinya.

Gadis itu menarik nafas, sebentar. "Selamat pagi semuanya''.
''pagiiiiiiii''.jawab mereka riuh.
"perkenalkan nama saya Rafalra Tidar Lokananta , kalian boleh panggil saya Alra, saya pindahan dari Magelang, kebetulan ayah pindah kerja di sini, jadi saya ikut''. jelas Alra
''eh Ra, udah punya cowo belum'. celetuk Boby
''Belum tuh, aku belum punya pacar''. jawab Alra

sepontan semua siisi kelas tertawa riuh. Hanya Alra yang terlihat tenang, sementara ibu Dwi hanya tersenyum. "ya sudah , sekarang kamu duduk dengan, Gita''. kata bu Dwi sambil menunjuk bangku tempat Gita , yang kebetulan siswa di kelas ini ganjil jadi Gita duduk sendiri. Alra berjalan menuju tempat bangkunya sambil tersenyum, karena teman sebangkunya ini sudah tidak asing lagi, semenjak kejadian tadi pagi.

''eh, jadi elo Alra, heheh ga nyangka ya kita bakal sekelas''. ungkap Gita sambil mengulurkan tangan
''Iya yah,aku seneng bisa duduk di sini''. jawab Alra seraya menyambut tangan Gita.
''Eh Alra, nama elo unik yaaa''. potong Seli yang juga temen Gita.
''hehehhe, iya nama elo siapa?''. tanya Alra
''Gue Seli, temen deketnya Giita''. jawan Seli sambil nyengir
''Baik, anak anak kita mulai pelajarannya yaaa''. kata bu Dwi yang sekaligus menyudahi obrolan ketiga gadis itu. Tak memerlukan waktu lama, Alra sudah mempunyai teman baru, teman teman sekelasnya sangat welcome , apalagi mereka tahu kalau Alra sangat energik dan cerdas. Hari itu menjadi awal sebuah persahabatan yang mereka harapkan akan abadi selamanya.

''Ooohh jadi, bokap lo tentara, wah elo kelahiran mana? biasnaya tentara kan pindah pindah mulu?' tanya Seli penasaran
''Waktu itu bokap nyokap gue ada di Sentani, Papua, jadi gue lahir di Papua deh''. jelas Alra sambil makan pisang gorengnya
 Gita dan Seli mengamati penampilan Alra dari kaki sampai kepala, doi sibakannya rambut Alra dan di amati dalem dalem.Alra yang dari tadi bingung dengan tingkah sahabatnya itu langsung protes.
''Apa apaan sih kalian, ngapain coba liatin gue kek gini, emang gue teroris hah?'' gerutu Alra
HAahahhaha '''. Gita dan Seli ketawa bareng.
''bukaan itu, gue cuma heran kok, elo rambutnya ga kriting sih, item banget juga ngga, bibir lu juga ga seksi kaya orang papua ahahah''. jelas Seli
''iiiihh apaan sih, ya ga lah, gue bukan keturunan orang papua asli tau ! kata Alra
''terus bokap nyokap elo asli mana? tanya Gita penasaran
''Ayah, Mama asli Jawa, karena Ayah tentara jadi harus siap di Tugaskan di seluruh wilayah NKRI, tanpa alasan apapun harus mau. Paham ?''. jelas Alra
''oohhh ookee okee paham komandan ! jawab Gita dan Seli sambil hormat
Lalu mereka tertawa bersama, sambil menikmati makanan di kantin. Gita dan Seli melihat Alra makan dengan lahapnya, mereka bengong, ''eh Al, elo kaya ga pernah makan aja deh''. celetuk Gita.
''iya, kaya di kejar kejar banteng, mau nyrudug emooooooo hahahahaha'' . tambah Seli
''uhukk..hukk, '. Alra tersedak karena kaget mendengar pernyataan dari temannya.
''Bukannya gitu, elo ga tau si kehidupan gue, sebelum pindah ke sini, sekolah gue yang dulu tuh di asrama, makan pun ada aturannya tau!.
''oohhh yaaaa , sekolah mana si?tanya Seli
''SMA GUNA BANGSA , tuh yang semi militer, elo bisa bayangin ? tidur jam 10, bangun jam 4 langsung apel, lari , olahraga, dan yaaaa masih banyak lagi kegiatan kegiatan lainnya., nih kalo lagi makan tuh, dia batasi , ada aturannya juga.' jelas Alra
''ckckckc, hebat lo ya, terus elo seneng gitu sekarang, udah bebas?'' kata GIta
''Ya seneng laah, gue bebas, gue pengin jalan jalan , main kemana gituuu , ga kekurung kaya ayam gituuu ckckcck'' .
''hahahahah, oke deh lo tenang aja, kita berdua bakal ajak lo main keliling jakarta kemanapun elo mau, ya ngga Git?
''pastinyaa dong'' jawab Gita
''hehehehe, thanks yaa udah mau jadi temen gue''

 Mereka langsung akrab, Gita dan Seli sangat antusias mendengarkan cerita Alra yang berlatarbelakang keluarga militer. Karena selain bokapnya Alra yang notabene TNI, ternyata kakak kakaknya juga. Arka kakak pertama Alra, sekarang sedang menempuh pendidikan menjadi perwira TNI AD di Akmil, sedangkan Arza kakak kedua Alra, juga sama menjadi Taruna Akpol. Bukan berarti hidup dengan didikan militer membuat Alra menjadi pribadi yang kaku atau menjadi cewe yang di takuti orang, bukan itu, bahkan Alra tergolong gadis yang cerewet, kadang semaunya sendiri, kalo teriak teriak hampir bikin gedung gedung retak karena suaranya yang menggelegarrr kemana mana hahaha. Bahkan dari saudara saudranya, Alra lah yang paling nakal, dan suka membuat heboh seisi rumah. Bayangin aja waktu dia masih duduk di bangku SD, dia mengundang semua teman temannya untuk belajar bersama, dan perlu di ketahui waktu itu, dia masih menempati asrama yang berukuran sempit, hanya ada 2 kamar tidur satu ruang tamu, dan dapur. Dia membawa teman teman SD nya sekitar 30 anak, dan menghabiskan makanan siang untuk keluarganya. Mamanya hanya bisa mengelus dada. Tidak hanya itu, setiap berangkat sekolah dia selalu bawa bekal banyak, satu kantong keresek, dan di tengah jalan dia bagikan kepada pengemis maupun anak jalanan. Itulah sisi baiknya dia, walaupun dia jutek, nakal tapi jiwa sosialnya tinggi. Bahkan dia rela tiap minggu masuk ke hutan pedalaman tanpa sepengetahuan ayahnya, untuk mengajari anak anak suku dalam di papua. Dia tidak tahu bahaya yang bisa saja mengancam dirinya, enatah dari binatang buas maupun OPM. Ya daerah itu rawan gerakan sparatis, yang ingin memisahlan diri dari NKRI. Walaupun begitu, setelah ayahnya tau kalau Alra sering pergi ke hutan, Ayahnya tak bisa melarang, dia tau bahwa ada sisi keberanian yang tertanam dalam diri anaknya itu.

Alra menghempaskan tubuhnya ke kasur, menatap langit langit di kamarnya. Dia meraih ponselnya dan memandangi foto tiga gadis di walpaper hp nya. Siapa lagi kalau bukan dirinya, Gita dan Seli. Wajah bahagia sangat tergambar jelas di wajahnya. Dia menemukan sahabat kembali. Setelah hidup berpindah pindah dari satu kota ke kota lain, satu pulau ke pulau lain, dan sekarang menetap, dia berharap akan selamanya tinggal di sini. Ayahnya mendapat tugas baru menjadi ajudan Pangdam di kodam jaya, sebuah tugas yang mulia, tidak lagi di hutan tetapi mendampingi jendral no 1 di daerah ini.

'' Alraaaa, ayoo turun makan, cepet ganti baju, '' teriak mama Alra
''Siaapp mah, tunggu''. balas Alra sambil melompat dari tempat tidurnya
'' Alra, mama harap walaupun sekolah kamu tidak sedisiplin yang dulu, kamu tetap disiplin yah, pulang sekolah kalo tidak ada kepentingan, langsung pulang, ganti baju, makan ya, tanpa mama komando,, kamu harus insiatif sendiri oke''. jelas mama
''Siaaapp muaaaa''. kata Alra sambil mengunyah makananya.
''tuh kan, kalau di mulut masih ada makanan, mbok ya diem dulu jangan ngomong, kamu ini ckckck', kata mama sambil geleng geleng melihat tingkang anak gadisnya.
trrrtttttrrrtttt terdengar getar hp bunyi, mama langsung mengambil hp nya dan tersenyum membaca sms yang baru masuk

 To: MAMA
from: Arka

Ass..mama, besok Arka dan Arza plg
kbtulan hbis UAS, jdi bsa plg bareng.
Skrg Arza di Mgelang.

''siapa ma, kok mama senyum senyum sendiri sih, waahh pasti ada cowo yang nysar ke hp mama iyaaaa kaaaann??''
''enak aja , kamu itu lho, udah tua begini masa masih di curigai seperti itu, ndo ndo...''
''teruss siapa ma?''
''mas kamu itu, mau pulang besok, kesini''.
''ooh yaaa, waahhh pasti mereka kaget deh liat rumah ini, ya kan maaa.''
''kenapa harus kaget, wong mama udah send fotonya kok hehehe''.
''iiih mama, kan mau suprise gituu lhoo''.
''udah, habisin makanan kamu, nanti kalau udah beresin, sekalian di cuci yaa, mama mau pergi dulu beli gula''.
''yah mama, kok gitu di asrama aku ga pernah cuci piring maaaaa''.
''itu dulu lho yaaa..sekarang beda, dah ah, daaaaahh''. kata mama seraya keluar rumah

Alra merapikan meja makannya setelah selesai makan, dan mencuci perabotan dapur yang berantakan di dapur. Hari ini dia sedang bahagia, sekolah baru, teman baru , kehidupan baru, walaupun terselip sebuah kesedihan dia harus berpisah dengan teman temannya di asrama yang sudah hampir 2 tahun bersama.
Pagi itu, Alra di antar oleh Ayahnya seklian berangkat kekantor. Alra turun dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya dan tiba tiba BUUKKKKK'' sebuah bola melayang ke kepalanya
''AUUUUWW, Alra kesakitan memegang kepalanya, dia sempet jatoh lalu berdiri lagi. Sambil berkacak pinggang, dia langsung menatap ke segerombolan anak cowo yang sedang main basket pagi pagi. 
''Heh kalian, ga liat yaa orang lagi jalan apalagi cewe semanis gue ini, hah ga liat, ''. omel Alra
''Sorry sorry gue ga sengaja, loe ga papakan?'' tanya salah satu cwo
''ngga papa gimana,liat nih kepala gue, untung ngga benjol. pertama gue jadi telat masuk kelas gara gara urusan sma kalian, kedua kepala gue jadi sakit puyeng begini..tauu !''
''gue udah minta maaf, bereskan, kalo kepala lo puyeng ya gue ngga tau, biasanya si cewe kalo kena bola dari gue biasanya pada caper, minta ini , minta itu.......''
''elooo, enak aja , ga usah nyamain gue yah sama cewe cewe lain, elo jadi orang kepedean banget siii, ogah banget gueee ., iiihhh ckckck...''kata alra sambil berlalu pergi.
Alra ngomel sepanjang koridor menuju kelasnya, hampir aja setiap temannya yang bertanya kena semprot.
Bruukkkk, Alra melempar tasnya di mejanya. ''Lo kenapa si pagi pagi dah ngamuk begitu'? tanya Gita
''gimana ga kesel, gue kena bola basket, nih liat memar ga sih''. kata alra sambil merebut kaca dari Seli yang suka dandan
''uuuhhh kasian sini sini mama lliat heheh''. goda Seli
'eh elo ga usah nambah nambah kekesalan gue yah'. ujar Alra memperingati Seli
''iye iyeee maap, gue kan cuma khawatir''. bela Seli
''Udah aah, ribut mulu, emanng siapa yang lagi main basket pagi pagi gini". tanya GIta
''mana gue tau , oh ya sini sini, gue kasih liat,'' kata alra sambil menggandeng dua sohibnya keluar kelas,
''tuh tuh yang pake jam tangan item yang bodinya , yaaaa lumayan si'' jelas Alra dengan alis berkerut
''oh my god, itu namanya Rio Brawijaya, kakak kelas kita yang jadi idola seantero sekolah, hahahaiii''. puji seli
''elo harusnya bersyukur ra, karena jarang jarang ada cewe yang kena bola itu cowo, biasanya malah pada sengaja supaya kena bola nya Rio biar di samperin gituuu heheh'', kata Gita yang jelas membuat Alra melongo ga percaya
''eettttdaaaahhh , edaaaan ckckck segitunya yaa lu pade ckcckck'', kata Alra sambil geleng geleng masuk kelas kembali.
Rio Brawijaya, cowo yang di kenal stay cool, cerda jago main bola, entah basket ataupun sepak bola. Dengan wajahnya yang ganteng, semua cewe di sekolah pun terkagum  kagum sama kegantengan itu cowo. Tak terkecuali Gita dan Seli . Walaupun mereka berdua cukup exis di sekolahan tapi belum bisa mendekati Rio. Rio tipe cowo yang bisa di bilang pecicilan juga, walaupun gayanya yang cool tapi kadang seisi kelas di buat sakit perut karena kekocakannya.Di sekolah juga dia termasuk murid yang cerdas, selalu ada di 10 besar pararel.Kemana mana selalu ada antek anteknya Dirga si cowo playboy yang doyan ganti ganti cewe, entah berapa puluh cewe di sekolahan yang pernah dia pacarin tapi selalu berakhir menyedihkan, dia juga tak kalah ganteng dengan Rio, dengan tubuhnya yang sispax, hanya saja kelakuannya agak buat ilfeel cewe cewe, tapi dengan kemampuannya merayu dan gombalan mautnya banyak juga cewe cewe yang mau sama itu anak. Lalu Ucok, dia keturunan batak, wahh, dia seneng banget minjemin duit ke teman teman sekelasnya, bapaknya aja pengusaha makanan padang, jadi ngga heran setiap hari dia selalu bawa rendang dari rumahnya. Nah satu lagi namanya Guntur, dia lebih kalem dari yang lainnya. Dia murid paling cerdas di angkatannya, dia tipe cwo yang sederhana , sopan ngga pecicilan kaya temen temen se gengnya. Dia ramah kepada siapapun, dan dia paling anti sama cewe yang agresif. hahahah.
Dengan latar belakang keluarga yang berbeda beda mereka tetep solid dimana pun dan kapan pun.