Senin, 30 Maret 2015

Sepanjang Perjalanan Menuju Kantor

hari ini Senin 30 Maret 2015

Seperti biasa, gue berangkat kantor jam 6 pagi dari rumah. Nyampe di pinggir jalan raya tempat dimana biasa gue nunggu bis, gue berdiri sendiri dengan menggendong tas kesayangan gue. YAH! bis nya kelewatan, cepet banget tadi jalannya, yah dongkol dongkol deh..malang bener nasib ane pagii iniiii... Pukul 6.15 baru deh ada bis lagi terus berhenti, dan gue naik deh. Dapet bis AC ! YES ! ini berarti ga ada asap rokok yang menyelimuti suasana bis pagi ini yiihaaa. Gue jujur ya sangat tidak suka kalo ada orang ngrokok deket deket gue. Bapa gue aja alhamdulillah mau berhenti ngerokok setelah gue nasehatiin berbulan bulan hahaha, di rumah gue ngga ada orang ngrokok, karena kakak gue yang cowo pun ga pernah kenal namanya rokok.
Oke deh gue akhirnya duduk di bangku belakang, ga terlalu penuh bis nya pagi itu. Pagi ini tumben bis nya mau berhenti ngangkut anak anak smp.
''Ngapain si bawa anak2 Sekolah, paling bayar 2000, masa bis kita di bayar 2000''. celetuk sang kondektur.
Gue ga tau kenapa , hati gue ga terima aja, anak anak sekolah di katain begitu. Oke 2000, mungkin terlihat sepele, tapi mereka itu naik bayar loh yaa paakkk, emang kenapa si kalo mereka ikut naik, mereka sama sama penumpang. Ini namanya diskriminasi ! mereka ini generasi muda penerus bangsa Indonesia, mereka mau sekolah, dengan pakaian yang rapi, tas yang mereka gendong selalu. Dengan wajah polos mereka, gue sempet geleng geleng deh sama pak kondekturnya. Ini kan transportasi umum, ya siapa aja boleh dong ikut naik. Bis ini memang bis eksklusif katanyaa si, tapi kalo kondekturnya macam ituuu , sama juga boong.
Pukul 8.00 pas, gue udah sampai di klonengan, oke disini gue masih harus naik angkot lagi. Gue duduk di depan, samping pak Supir. Kedongkolan gue bertambah lagi, supirnya jutek banget, ini angkot bukan langganan gue. Biasanya gue naik angkot yang pak supirnya kurus murah senyum, baik, sering ngobrol. Ini mah wajahnya dah kusut begitu, ga ada sama sekali wajah ramah. Alhasil sepanjang perjalanan gue ngantuk tukkkk.. dan rasa kantuk gue tiba tiba ilang setelah gue liat dari arah berlawanan ada 2 sepeda motor yang di kemudikan 2 polantas. Mereka tiba tiba menyetop mobil kaya semacam travel, jaraknya cukup jauh si, tapi gue masih bisa liat jelas. Supir mobil travel itu ngasih sesuatu ke pak polisi itu. APA ITUUU?? entahlah, gue juga ga tau, tiba tiba aja mereka mnyegat mobil itu. Dan mereka langsung jalan lagi. Hari ini cukup aneh , yang bikin mood gueeee beteeee sampai siang ini. Di tambah lagi tadi kerjaan lumayan banyak.



Kamis, 12 Maret 2015

UNTUK DI KENANG SAJA

SELAMAT !
 Yah itu yang bisa gue ucapkan sama laki laki yang pernah mengisi hati gue. Dia udah jadi PNS Damkar di Pemprov DKI 2014 lalu. Gue masih ingat ketika dia memohon untuk tetep sama gue. Karena Gue egois, gue putusin dia. Memtuskan hubungan bukan berarti tidak sayang dan tidak cinta, gue masih sayang waktu itu dan sekarang pun masih, hanya saja ada beberapa hal yang buat gue waktu itu tanpa kompromi putusin dia. Gue ga mau buka banyak apapun tentang itu. Lo pernah ngerasa ngga, ketika kita pacaran atau apalah namanya menjalin sebuah hubungan, kita merasa tidak di perhatikan. Gimana rasanya kalo cowo yang kita sebut pacar, bisa satu hari ga kasih kabar, dan ketika kita sebagai cewe cerewet nanya mulu din bilang over protektif, ? gue ga tau waktu itu gue lagi pacaran ala ala siapaaa gitu. Pacaran yang di mulai lewat hp putuspun lewat hp. Gue sakit banget sebenernya waktu dia minta tolong tunggu sampai ada pengumuman cpns, bahkan dia rela bilang mau jadi tentara aja buat nyenengin gue. Waktu itu gue lagi seneng senengnya dunia militer. Dan gue sama sekali ga ndengerin dia. Gue tinggalin dia.

Setelah beberapa hari kemudian dia lulus menjadi cpns itu, gue ikut seneng, terselip rasa kecewa kenapa gue ga bisa mendampingi dia dari awal sampai akhir. Semenjak dia di terima jadi cpns, awal awal dia masih baik , masih biasa sama gue, tapi makin kesini dia udah cuek kaya ga mau kenal gue lagi. Gue berusaha tetep jadi temennya. Gue ngga akan ngarep ataupun minta kita balikan lagi, gue sadar diri, siapa dulu yang ninggalin dia. Gue cuma minta persahabatn kita tetep utuh, udah itu aja. Kadang muncul tanda tanya dalam hati gue, apakah jabatan menjadikan seseorang menjadi sombong dan lupa akan dirinya siapa dulu. Apakah karena sikon di sekitarnya yang membuat dia berubah menjadi sombong. Entahlah, gue cuma bisa ndoain aja, supaya dia mendapat jodoh yang baik.

Waktu itu dia nyuruh supaya nginvite pin bbm dia, dan 3 hari kemudian di delcont sama dia sendiri . Dia juga pernah sms, dia lontarkan semua unek uneknya mungkin, its oke gue terima. FINE.Dia temen guee dari awal SMK sampai sekarang, teman ...sahabattt..pacar dan sekarang?? gue ngga bisa mendefinisikan hubungan apa ini, teman bukan pacar bukan tapi nyatanya masih sama sama sayang
Dari sini gue belajar, bahwa jangan pernah meremehkan orang, jangan pernah berharap kalau kamu tidak mau sakit.




Selasa, 10 Maret 2015

Sang Komando Cinta (Ending)

 Mencintai seseorang, kalau sudah cinta ya apa saja bisa dilakukan. Walaupun jarak jauh membantang dan tembok  menjulang tinggi bukan masalah. Selama rasa itu ada, kepercayaan ada, hubungan itu baik baik saja, yang terpenting komunikasi dna saling menjaga perasaaan masing masing.


Hari ini , Alra datang bersama orang tua Rio dan tante Dewi ke Magelang. Menghadiri Praspa Rio Brawijaya yang dilantik menjadi Perwira TNI. Kebetulan di Magelang ada rumah neneknya Rio jadi mereka transit dulu disana. Alra dandan sebaik mungkin dan semanis mungkin. Ini acara penting. Alra masih merapikan make up nya , sementara Rio memakai atributnya. Mungkin karena gugup, Rio memasang dasinya tak jadi jadi, Alra hanya tersenyum kemudian menghampiri Rio,
''Sini, aku bantuin''. Alra memasang kan dasi untuk Rio. Seperti pasangan suami istri yang romantis. Rio jadi salah tingkah. Cerdas benar Alra, dia sering melihat mamanya memakaikan dasi untuk ayahnya.
''Jadi deh, nah cakep benerrrrr ''. goda Alra. Sementara Rio tersenyum kikuk. Belum sempat Alra membalikan badannya, Rio menarik tangan Alra hingga jatuh kepelukannya,dipeluknya Alra dengan segenap perasaannya.''Makasih yaa sayang''.ucap Rio.

Upacara yang di pimpin langsung Presiden RI, berlangsung hikmat dan lancar. Alra dan keluarga Rio sangat bangga dan terharu. Letda Inf. Rio Brawijaya. Setelah pelanatikan selesai. Semua tamu undangan dan keluarga berhamburan ke lapangan menemui anak anak mereka. Tangis haru mewarnai pertemuan mereka. Berjuang 4 tahun tidak mudah dari sipil menjadi militer. Rio, dia ingat betul masa masa pertama menjadi taruna. Hanya doa dan foto orang yang dia sayangi yang menjadi semangatnya untuk tetap berjuang.
Orang tua Rio memeluk Rio, ''Selamat nak, sekarang kamu sudah menjadi anak Negara, semoga bisa melaksanakan tugas negara dengan sebaik baiknya ya, ibu selalu mendoakan''. Ucap mama Rio terharu. Begitupun Ayah Rio. sangat bangga anaknya bisa mengikuti jejaknya.Kemudian tante dewi juga memberikan selamat. dan tentunya Alra.
''selamat mas, kamu hebat, semoga menjadi anggota yang penuh amanah dan profesional''.
''amin makasih sayang, mau menunggu untuk ini''. Rio kembali memeluknya dengan erat. Tak di sangka ternyata teman teman Rio juga datang, mereka yang tadi hanya menunggu di luar , sedang berlari kecil menuju Rio. Mereka sangat bangga Sohibnya lulus akmil.
''Paten kali kau Rioo, selamat ya sukses terus buat kau''. ucap Rio sambil menepuk nepuk pundak Rio
''makasih Cok, thanks selalu jadi sahabat gueee''.
''Siap ndan, selamat heheh, gue nyusul besok hahaha''. Dirga juga bangga.
''Selamat Riooo, you are the real military man now''.
''Thanks gunturrr, Dirgaa kalian sobaattt gueeee the best , best best . Mereka berempat berpelukan. Ada juga Gita dan Seli bergantian mengucapkan selamat.
Setelah itu mereka melanjutkan acara untuk makan bersama di rumah nenek Rio, yang sudah di siapkan. Mama dan Ayah Alra juga mengucapkan lewat telepon mereka tidak bisa ikut karena ada acara di lembang. Mereka sangat bahagia. Sambil menikmati makanan yang di buat langsung oleh neneknya Rio. Ponsel Alra berdering
''Halo, iya mas Arka, Apa ???'' Alra tidak melanjutkan kata katanya, dia diam mematung, bulir bulir air  matanya jatuh. Ponsel nya lepas dari tangannya. ''PrAAAKKK''. Semua orang di sekelilingnya  hening seketika. ''Kenapa Ra, ada apa? tanya Rio cemas. Alra menatap Rio ,
''mama..Ayah...kecelakaan''. Tangis Alra pecah,
''Ya Tuhan''. Rio terkejut, di peluknya Alra mencoba menenangkan.
''Aku mau pulang ke jakarta sekarang, aku mau pulang. Alra berlari masuk ke kamar dan mengemasi barang barangnya''.
 Setelah Rio dan keluarganya berunding, akhirnya mereka semua hari itu langsung terbang ke Jakarta, untung saja masih ada tiket waktu itu juga.

*****

Alra berlari dengan nafas tersengal sengal, dia mencari kakak kakaknya. Dia menghampiri kakak kakaknya yang sedang duduk menunggu di UGD. ''Mas....''  Alra memeluk kakak kakaknya sambil menangis.
''Alra apapun yang terjadi kita harus kuat, kita tidak boleh lemah''. ucap Arka terbata bata
''mama gimnaa, Ayah ??''. tanya Alra
''Ayah masih kritis, mama...mama...mama''. Arza tidak kuat melanjutkan kata kata nya
''Gak,,,mama gak boleh ninggalin Alraaa, mas Alra butuh mama selamanyaaaa''. Alra menangis histeriss. Kedua orang tua Rio menenangkan Alra.
''Alra, harus sabar ya, yang kuat''. mama Rio ikut terisak
''Alraaa butuh mamaaaaaa, Ayaaahhhh''.teriak Alra. Dan kemudian dia tidak sadarkan diri.Kedua orang tua Rio dan teman teman ALra mengucapkan turut perihatin. Arka dan Arza cukup kuat, tapi tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.
''Aku dimana? ALra tersadar
''kamu sama aku, Ra''. Rio memangku kepala Alra, di kursi tunggu sudut ruangan. Alra beranjak bangun untuk duduk. Dengan matanya yang sembab, dan rambut berantakan, Rio membantu merapikan dengan jari jarinya.''Maaf ya yo, aku ganggu acara kamu''.
''kok gituu, ga sayang, maaf juga yaa, kamu ikut acara aku, jadii...
''udah , ga usah di bahas yaa''. ALra tampak lemas menjawabnya
''Kalo ayah ninggalin aku gimana, ? dengan tatapan kosong Alra bertanya ke Rio. Rio langsung memeluknya , di rengkuhnya Alra agar dia bisa ikut merasakan apa yang dia rasakan saat ini.
Arka datang, dan memberi tahu bahwa Ayahnya ingin biacara dengan Alra. Alra langsung lari dan masuk ke ruangan. Alra  menutup mulutnya dengan tangannya, dia mencoba tegar. matanya terus mengeluarkan air mata.
''Arza, Arka dan Alra sayang, maafkan Ayah kalau selama ini Ayah belum bisa menjadi ayah yang terbaik buat kalian, ''ayah tampak berjuang keras untuk menyampaikan ini walaupun berpuluh puluh kabel menempel di tubuhnya.
''ngga yah, ayah adalah laki laki terbaik di dunia, Alra senang punya Ayah kaya Ayah''. Alra mencoba menahan tangisny
''Ayah harus kuat yah, ''. tambah Arka
''Ayah pasti sehat lagi, Arza akan jagain Ayah''. Ayah tersenyum di tengah rasa sakitnya.
''Alra..mana Rio? ayah  ingin bicara sebentar''. Rio pun masuk dan berdiri di samping Alra.
''om,ini Rio om harus kuat, kita semua doain om''.
''hehhe,maaf ya Rio atas sikap om dulu itu,  selamat ya Rio, semoga kamu bisa menjadi anggota yang baik, bisa menjaga negara ini dan juga om minta jaga Alra. Rio dan Alra saling berpandangan. Rio memegang tangan Ayah Alra. ''PAsti om, Rio akan jaga Alra baik2.''
''Rio, om titip Alra sama kamu yaa, tolong jaga Alra, semoga kalian nanti bahagia, menikah, dan punya anak anak yang lucu lucu.'' Ayah menitikan air mata. Alra menangis ttersedu sedu. hatinya sesak.
''Arza jaga adek2mu yaa''.
''Ayahhh..jangan ngomong begitu''. Arza meneteskan air mata
''sekali lagi Alra jadilah wanita yang kuat hebat yaa, Rio titip anak om ini, Alra, ''. Perlahan Ayah menutup matanya , Arza membimbing dengan bacaan sahadat. Dan Ayah Alra menghembuskan nafas terakhirnya. Alra menangis sejadi jadinya, Semua menangis. larut dalam kepedihan.

*******

Rumah Alra ramai di datangi para petinggi militer dan kepolisian. Banyak kiriman bunga di depan rumahnya. Seli dan Gita terus menenangkan Alra.
''yang kuat ya Ra, sabarr, ''. Seli terus menenangkan Alra yang terus menangis
''kita selalu ada buat kamu oke, ''Gita memeluk sahabatnya itu. Kedua kakak Alra masih menyambut tamu tamu yang datang. Rio dan keluarganya pun datang ke rumah Alra

Upacara militer berlangsung dengan lancar. Kdua orang tua Alra di makamkan berdampingan. Setelah prosesi pemakaman selesai semua pulang ke rumah Alra. Alra lebih memilih tiduran di kamar. Sementara kakak kakaknya masih berbincang bincang dengan tamu yang datang.
Kreeettttt. pintu kamar di buka. Rio masuk dan nelangsa melihat gadisnya ini begitu menahan kesedihan yang mendalam.
''Raa, makan yuk, udah disiapin sama mama itu''. bujuk Rio
''iya nanti, aku mau tidur dulu ya Yo''. Suara parau, serak yang memperlihatkan jelas Alra sangat menderita.
''ohh ya udah, ''Rio mengusap rambut Alra dan keluar kamar. Kehilangan orang tua memang sangat berat, bahkan mungkin kita seperti hidup tapi tak hidup,jiwa kita tidak hidup, tapi life must go on. Semua yang bernyawa pasti akan kembali pada Tuhan semesta alam. Setidaknya kita sebagai anak harus benar benar menghormati dan menyayangi mereka. kalau tidak ada mereka kita juga tidak ada di dunia ini, sayangi orang tua kitaa.

*****

Tanpa terasa waktu berjalan begitu saja. Alra mampu melewatinya dengan baik. Hidup hanya dengan kakak kakaknya menjadikan dia sebagai wanita yang tangguh. Dirga, dia sudah bertugas di Polda Metro Jaya bersama Arka, Guntur juga sudah menjadi PNS di pemprov DKI, dan Ucok dia mendirikan usaha yang menjanjikan yang memeberi lapangan kerjaan bagi orang lain.Tak ketinggalan Seli yang sekarang menjadi dokter di rumah sakit swasta di jakarta, Gita dia bekerja di pertambangan sekarang, waooww bayangain aja setiap dia balik ke jawa dia selalu membawa batu bara buat temen temennya. Alra sangat bahagia, Apalagi kakak kakaknya sudah menikah, Arza dan istrinya tinggal di Bandung, sementara Arka dan istriny masih tinggal dengan Alra di rumah yang biasa mereka tempati. Alra senang rumahnya tak kembali sepi. Apalagi kakak iparnya sangat menyayangi Alra, saking sayangnya, Yumna istri Arka selalu mengikuti Alra dan Rio kemanapun mereka pergi. Bisa di bilang mata mata.
''mba Yumna, semisal aku sama Rio menikah mb mau ngintip juga waktu malam pertama? iya? Alra kesal karena Yumna tidak mengizinkan Alra pergi karena diluar hujan lebat. Rio tampak ketawa geli, mendengar pertanyaan Alra.
''yah gimana yah, mmm gaa aaahh , ''Yumna pura pura berfikir
''huufttt, boleh dong , yaaahh aku pengin kencan yang terakhir kalinya iniii sebagai tunangan  ayooolaaaahh mbaa..ijinin''. rengek alra
''Oke kalau begitu, malam ini kamu boleh pergi kemana pun kalian mau, tapi ada syaratnya''.
''apa mbaaa? tanya Rio semangat
''mba ikuuutttt hehehehe''.
''eeettdddaahh huufftt''. Alra dan Rio menarik nafas dan menjatuhkan diri  di sandaran kursi.
''hahhahahaha''.


hari ini hari yang spesial, haria bahagia untuk Rio dan Alra, mereka akan di persatukan oleh janji suci. Pernikahan. Sebagai kakak tertua Arza akan menjadi wali nikah Alra. Alra sudah cantik dengan kebayanya, Semua teman temannya datang. di ruang terpisah, Arka Arza dan Alra duduk bertiga.
''Sekarang kamu sudah besar, ini hari kamu dek, mas harap kamu bahagia ya''. ucap Arza terharu
''makasih mas, mas Arza, mas Arka sudah berkorban banyak untuk Alra, sekarang Alra akan menikah dengan laki laki pilhan Alra, semoga mas merestui''. Alra sedikit terisak.
''kamu wanita hebat, sama seperti almarhum ibu''. ucap Arka terbata bata , dngan ikhlas melepas adek semata wayangnya itu.
''semoga Ayah mama disana bahagia''.
''Amin''. Arza dan Arka bergantian mencium kening Alra ,  lalu mereka merangkul satu sama lain''. Melepas adik perempuan mereka satu satunya. alra yang selalu mereka jaga, mereka sayangi.

Ijab kabul di mulai. Dengan wali nikah Arza. Dengan mantap tegas lancar dan lantang Rio bisa melakukannya. SAH !  Rio sekarang resmi menjadi suami Alra. banyak yang terharu terutama teman teman Alra dan Rio, betapa perjuangan menyatukan cinta mereka tidak seindah seperti cerita di buku dongeng. Alra yang dengan setia menunggu Rio, dan Rio yang mampu membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi Tentara. Sekarang Alra sama seperti almarhum ibunya menjadi ibu Persit. Persatuan Istri Prajurit. Alra juga sekarang sudah bekerja sebagai staff IT di salah satu stasiun swasta.

Semua bahagia, foto bersama sama, seperti reunian kembali. Melelahkan memang, tapi bahagia.
''Mas Rio terimakasih sudah mewujudkan pesan ayah''. kata Alra yang berbaring di samping Rio
''iyaa sama sama, terimkasih juga atas segala galanya''. Rio tersenyum dan wajahnya semakin dekat , dekat mendekati Alra
''PLAAAaKKKKK'' Alra menampar Rio, yang di tampar meringis kesakitan.''ADUHH !! kok di tampar sii, mana ada malam pertama gampar gamparan kamu nih ! protes Rio. Alra tertwa geli.
''Maap beb, itu di pipi kamu ada nyamuk tadi heheheh''.
''huffttt, sakit tauuu !
''mana mana, sini sini.. cupp Alra mencium pipi Rio. Rio jadi salting dan gugup sendiri. bagaimana tidak ini pertama kalinya dia bisa satu kamar dengan Alra,.
''yankkk..kita malam iniiiiii mmmmmm''. Rio berkata ragu ragu
''hmm maap yank aku lagi tanggal merah ahhahaah udah yukk bobo , capeee hehehhe''. Alra langsung menarik selimutnya
''Ya elaahh ikuuuuttt yaaannkk''.Rio tidak mau kalah, dia juga menarik selimut. Terlelap lah mereka. Semoga tidak ada lagi tangis kepedihan, yang ada hanyalah tangis kebahagiaan merekaaa.


THE END



THANKS FOR READING, hobi gue kalo ga ada kerjaaan yah begini nih nulis2 , apa aja di tulis asal ada manfaatnya yang bisa di petik. hehehehe thank you so much






Jumat, 06 Maret 2015

Sang Komando Cinta (Part 9)

''STOP !!!! STOP pak ! teriak Alra yang mengagetkan seisi mobil. Mobil pun dengan rem dada kan berhenti seketika.''Ada apa Al? tnya mama khawatir.Alra tidak menjawab dia langsung membuka pintu mobil dan keluar. ''RIOOOOOOO !'teriak Alra sambil melihat di sekililingnya, Dia menangis, yang tadi dilihatnya Rio, tapi begitu keluar dari mobil tidak ada. Dia menangis sejadi jadinya. Seisi mobil pun keluar. ''mana ada Rio si Ra? ucap Seli dengan lembut. ''Tadi Sel aku liat dia, Riooo hhhh''. Alra menangis sesenggukan, mencoba mengatur nafasnya, dadanya sesak, ingin sekali dia menangis sekencang mungkin. ''Sayang, udah yuk kita masuk mobil, malu tuh di liatin banyak orang, ayo''. ajak mama lembut.
''iya ra, mungkin cuma mirip, udah yuk''. Gita mencoba menenangkan. Akhirnya Alra mau masuk mobil dan melanjutkan perjalanan menuju stasiun. Di tempat lain, Rio menahan dirinya agar tidak ketahuan dimana dia bersembunyi. mati mati an dia bertahan . ''Bersabarlah Alra''. gumam Rio dalam hati.

''Rio, lama bangett sii ''. keluh Dirga
''sorry, tadi hampir aja ketemu Alra di jalan''. jawab Rio
''Oh ya terus gimana? ketauan?''
''yaa..nggak lah, gue sembunyi hehhe''.
''sipp, jadi kapan mau nemuin dia?
''2 tahun lagi''.
''gilaaaa lo, dia bunuh diri gimana? kenapa si ga temuin aja, kasian dia, kaya orang stress tau !
''oh ya masa sii? Rio penasaran dengan pernyataan Dirga
''iya, katanya sekarang Alra lebih seneng ngelamun, ya gtu deh, kehilangan elo kali !''
''hahahah, tunggu waktu yang tepat !
 Dua sahabat itu kembali bertemu, dan seharian mengelilingi kota semarang. walaupun tanpa Guntur dan Ucok mereka tetep enjoy.Bercerita dengan kehidupan masing masing yang baru.

***
2 tahun kemudian......

''Alra, kita ke kantor mas lg  ya, hp yang satunya ketinggalan''. kata Arka yang sekarang tugas di polda metro jaya.
''ooh ya udah gapapa mas''. jawab Alra tenang

Jam dines sudah selesai, tampak terlihat beberapa polisi yang masih berlalu lalang. ''Kamu tunggu disni gapapa, mas ke atas dulu ya''.
''iya mas''. Sambil menunggu kakaknya mengambil hp, Alra menyempatkan untuk melihat lihat papan pengumuman , ada poster iklan dll. ''buk'' Alra mendengar bunyi sesuatu jatuh di lantai. Benar saja matanya tertuju pada dompet yang tergeletak di lantai, dia langsung melihat sekitar tampak seoarang polisi yang sepertinya baru saja lewat di belakangnya, '' Eh pak, pak'' seru Alra sambil mengejar polisi itu. Sang polisi itu pun membalikan badannya'. ''saya?''
''hhh ''sambil ngos ngosan Alra menyodorkan dompet itu. ''ini punya bapak?
Polisi itu langsung memeriksa sakunya.''AAh ya bener, aduuh makasih ya, untung aja jatuh disni''. kata polisi itu penuh syukur. ''hehehe iya pak''.
''kamu sedang apa disini?''
''ooh, saya lagi nungguin kakak, lagi ambil hp ketinggalan''. jawab Alra cengengesan
''ooh kakak kamu polisi, dines di sini juga? siapa namanya?
''Alra !'' ada apa ini?''Arka tiba tiba muncul di tengah obrolan mereka berdua
''oohh ini adekmu Ar?''tnya polisi itu
''iya Lang, ini adekku, kenalin, ini Gilang temen kakak satu angkatan juga di Akpol''. Arka memeperkenalkan temannya ke Alra
''oohh Alra pak''.
''aahh tua banget di panggil pak, panggil kak Gilang aja gapapa heheh''.
''ooh iya mas Gilang, eh kak Gilang hehe''. Alra menuruti kata kata Gilang.
''sorry nih Lang kita langsung balik ya ''.
''ohh ya ya, silahkan gue piket broo ckckckc''.
''oke deh selamat bertugassss yaaakk ahhha daaaahh''. Arka dan Alra pamit pulang dan masuk mobil mereka.
Sejak saat itu Gilang jadi dekat dengan Alra, dia sering bbm an bahkan telponan dengan Alra. Sebenarnya Alra sudah sebisa mungkin menjaga jarak , tapi Gilang begitu baik, perhatiannya begitu membuat Alra nyaman.

''woyy ngelamun aja , lu di jemput lagi tuh sama pak Gilang''. kata Seli sambil kipas kipas.
''huuffttt, gue males, kenapa si itu orang deket deket gue mulu''. keluh Alra
''Ya ampuunn Alra, Gilang itu polisi yang gagah, karir oke, tampang okee ckckc lu masih nungguin Rio yang ga tau batang hdungnya dimane ?? omel Seli kesal
''IYA ! dengan tegas Alra menjawabnya.
''terserah deh, itu buat diri lo sendiri, ya gue sebagai temen lo yaaa mengarahkan saja''.
''ya udah gue balik dulu ya, kasian tuh pak polisi hehehe byeee''. Alra meninggalkan Seli di parkiran menuju mobil Gilang.

''gimana kuliahnya, melelahkan? tanya Gilang
''yah gitu deh, lumayan kak, mmm kak aku mau langsung pulang yah, cape banget''.
''ooh ya udah , gapapa''. Gilang mencoba mengerti, dia kewalahan mengahadapi Alra, hatinya sulit di taklukan.

******

Alra kembali duduk di teras, air matanya jatuh kembali. dia memeluk boneka kucing pemberian Rio dulu dan gantungan kunci berbentuk dolphin. Sampai kapan dia harus menunggu, dimana sebenarnya Rio.Hatinya cukup lelah. Tiba tiba hp nya bergetar ada sms masuk,

RIO:
kenapa nangis ?

Alra sangat terkejut, dia tercengang sesaaat, dia melihat di sekelilingnya, dan matanya tertuju pada seorang laki laki betubuh tegap, gagah dengan seragamnya, dan berambut cepak berdiri 5 meter dari posisinya. Alra berdiri gemetar. RIO!. Airmatanya mengalir deras. Rio tersenyum , tapi hatinya nelangsa melihat Alra yang sekarang ini. Alra yang menanggung beban hati yang sangat besar. untuk menunggunya. Rio berjalan mendekati Alra.
''kamu ga pengin meluk aku?''tanya Rio gemetar. Tanpa jawaban, Alra langsung memeluk Rio, membenamkan wajahnya di dadanya Rio. Pelukannya menguat. Dia menangis sejadi jadinya. Rio mengusap usap punggung Alra
''maaf, maaf membuat seperti ini''.
''kamu terlalu jahat untuk hal seperti ini''.
''maaf''. Rio memeluk Alra kuat. Perlahan dia melepaskan pelukannya. Dilihatnya Alra , matanya sembab mungkin karena dia nangis terus.
''Aku datang untuk kamu, dan aku ngga akan ninggalin kamu lagi, terima kasih atas kesetiaanmu Ra, aku sangat sangat mencintai kamu Rafalra Tidar Lokananta,''. ALra tidak bisa berkata apa apa, saat wajah Rio semakin mendekatinya, dan bibir mereka bertemu, untuk waktu yang cukup lama. Rio melepas ciumannya. Ditatapnya dalam dalam Alra. '' maaf ya, membuat kamu menunggu sangat lama, dan sekarang aku di sini''.  Alra hanya bisa menganggukan kepalanya. Diliatnya Rio penuh dengan seksama, dari bawah sampai atas. Dia benar benar gagah. ''Kamu gagah pakai ini ''. celetuk Alra. ''Hmmm tentu saja ! kan cwo ganteng''.
''iiihh Pedemuuu ngeriiiii hahahah''.
''hahahahah''. mereka ngobrol di teras, Alra menyandarkan kepalanya di bahu Rio, sementara tangannya mengapit kuat di lengan Rio. Tangan mereka menggenggam satu sama lain. Sampai genggaman mereka terlepas karena suara klakson mobil orang tua Alra yang baru pulang. Alra dan Rio langsung berdiri dengan tegap. Agak salah tingkah rupanya.
''Lho nak Ri..Rioo..Duh Gusti, gagah sekali kamu, kamu apa kabar?'' kata mama sambil meraih tangan Rio kemudian memeluknya. ''Sangat baik tante, maaf tante, maafin Rio baru sekarang kesini lagi''.
''Udah, nda papa yang penting kamu sehat, terus yaa begini nih, tante bangga kamu bisa masuk Akmil''ucap mama lembut
''Rio, kamu hebat, udah ayo ngobrol didalam''. ajak Ayah Alra yang merangkul Rio
Mereka cukup lama ngobrol. Rio menceritakan pengalamannya dari awal seleksi hingga menjalani pendidikan hingga menjadi Sermatutar (sersan mayor satu taruna) ini nih yang di sebut macannya kampus hehehe. Akmil pendidikan 4 tahun dan lulus langsung menyandang pangkat Letnan Dua.
''Om berharap, kamu bisa lulus dengan baik, dan menjadi tentara yang profesional , yang tidak hanya gagah tubuhnya tapi juga moralnya''. Ayah Alra memberi nasehat
''Siap om ! minta doanya''.
mereka menikmati teh hangat dan beberapa kue yang mama buat sendiri sore tadi. Sudah cukup malam akhirnya Rio pamit pulang, dia akan pulang ke rumah tantenya. ''Aku pulang dulu ya, besok kita jalan jalan lagi kaya dulu'''. kata Rio sambil berjalan menggandeng Alra menuju mobilnya yang dia parkir agak jauh dari rumah Alra.
''mm iya, oh ya kok parkirnya disana si jauh lagi''.
''kan supaya ga ketauan kamu weee hehehe''. Mereka ngobrol sampai di depan mobil Rio.
''hati hati ya mas Rio''.
''Apa? Apa? ulangi donk''.
''Hmm HATI HATI YAAAAA MAS RIOOOO''. Alra setengah berteriak yang membuta Rio meringis memegangi telinganya.
''Aduuuh keras amat sii!
''habis kamu gak denger tadi, weee'''.
''oke sayang, aku balik dulu ya, kamu berani kan pulang krmh sendiri?''
''iya berani kok''. Sesaat Rio diam sambil tengok kanan kiri, Cupp Rio mengecup kening Alra. Alra kembali dibuat salah tingkah. Dia gugup. ada bahagia, malu campur aduk.
''Daahh''. Rio masuk ke mobil dan melajukan mobilnya. Sementara Alra tersenyum bahagia, dia berlari kecil seperti anak SD yang baru mendapat nilai seratus.

*****
''kak Gilang, tumben pagi pagi dah disini''? tanya Alra
''iya , kita jalan yuk Ra, aku lepas dinas soalnya''. jawab Gilang
''aduh gimana ya, aku udah janji sama seseorang kak, ''.
''ya udah ajak aja sekalian''.
Gila , masa gue mau pacaran , ada dia sii ckckck, Alra kesal dalam hati, tapi dia mencoba tetap tenang.''Yah maaf kak, soalnya aku mau jalan sama pacarku''. jawab Alra terang terangan.
''Pacar'? Gilang seperti tidak percaya, tiba tiba Alra punya pacar
''iya, kemarin dia pulang, kita pacaran udah dari smp, ''.
''oohh ya udah kalau begitu, maaf ya, aku pamit pulang''. Gilang beranjak pergi dari rumah Alra
''kak Gilang, tunggu''. Alra mengejar Gilang. ''Kak Gilang ga marahkan, kak gilang masih mau berteman sama Alra kan?''
''ya iyalah , hmm aku pikir aku bisa buat kamu menjadi bhayangkariku, tapi mungkin kamu ga bisa''. Gilang tertunduk kecewa
''kak Gilang''. Alra seperti merasa bersalah
''gapapa lah, santai aja, aku gapapa kok, ya udah aku pulang ya, ''Kata Gilang sambil mengacak acak rambut Alra. yang tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.
Gilang melajukan mobilnya, sampai tak terlihat di ujung sana. Belum sempat Alra masuk ke rumahnya, Rio datang.
''Alra ''.
''Mas, kok udah dateng, hehe''.
''tadi cowo itu siapa Ra yang barusan pergi''.
''ooh kamu liat? dia Kak Gilang temennya Mas Arka, ''.
''ooh akrab banget keliatannya''. Rio sedikit sensi
''hahha, cemburuuu yeee, udah aku sama dia itu kaya kakak adek kok, yuk masuk''.
''hmm yay ya ya''. Mereka berdua msuk ke dalam rumah Alra. Setelah pamit ke mama, mereka langsung meluncur ke taman  Indah kota, mereka udah janjian dengan Dirga yang kebetulan sedang libur juga, ada Ucok , Guntur, Seli dan Gita. Seperti reunian kembali setelah sekian tahun tidak berkumpul lagi.Hari ini mereka menikmati suasana jakarta seperti waktu di SMA, jalan jalan ke mall, nonton, main di Dufan, dan akhirnya menikmati kuliner di sebuah rumah makan.
''Gilaa yaa, ga nyangkaa kita  bisa kaya dulu lagi''. celetuk Guntur
''iya, seru kali, sering sering saja begini, hahah''. tmbah Ucok sambil mneikmati mkanannya.
''Aduuh sayang sini blepotan begitu sii''. Ucap Seli tiba tiba membersihkan makanan yng menempel di mulut Dirga sontak membuat teman temannya langsung bersuara Cieeeeeee siisuiiiitttt, so sweettttt deeehhhh.
''hahaha biasa aja lagi, emang ga pernah liat beginian, heran deh''. balas Dirga yang merasa salah tingkah di goda oleh teman temannya
''Aku juga dong sayaaang nih blepotan''. Ucap Rio manja, ke Alra
''iihhh ogah, nih bersihin aja sendiri weeee''. Alra melemparkan tisu ke muka Rio
''eehh bukanya romatis malah tragiis ckckkc''. Rio menggeleng gelengkan kepalanya. Di ikuti tawa teman temannya. Hari itu hari bahagia untuk semuanya. Seli sudah resmi berpacaran dengan Dirga. Dan berharap dia akan menjadi ibu bhayangkarinya kelak.

*****

Minggu sore, setelah seminggu ini Rio menghabiskan waktu untuk orang tua dan Alra, dia harus kembali ke Lembah Tidar, tidak lama lagi dia akan praspa, seperti kakak kakak Alra sebelumnya. Rio sudah memesan tiket pesawat. Begitupun dengan Dirga yang didampingi Seli. Dia Dan Alra mengantarnya di Bandara, yang di temani Seli , Ucok dan Guntur.Selama di ruang tunggu Rio menggenggam tangan ALra terus. Tak pernah sedetikpun dia melepaskan genggamannya. Sama seperti Dirga, hanya saja Seli nangis mulu. Terdengar suara pengumuman bahwa pesawat yang akan Rio tumpangi akan segara take off. ''Ra, aku pamit yah, jaga diri kamu baik baik, kalo ada apa apa telpon Ucok atau Guntur oke''. Kata Rio sambil mengusap pipi Alra.
''Siaap ndan ! jawab Alra sambil sikap hormat. Rio tersenyum, lalu memeluknya erat, dan mencium kening Alra .
''oke sampai ketemu nanti, I love you...''
''love you too, sehat sehat disana yaa''.
''iyaaa, hati hati ya pulangnya''.
''iyaa komandan cintaaa kuuuuu hehehehe''. Rio lalu chek in. dan menuju tempat pesawatnya.
Pemandangan berbeda di tunjukan oleh Seli, dia nangis terus, dan mau berhenti setelah Alra membelikan es krim untuknya  .''Udah donk Sel, masa nangis mulu, kasian kak Dirga nanti ga balik balik dia''. bujuk Alra
''Kan sediihh Raaaaa''. rengek Seli
''ya elah, baru aja di tinggal beberapa bulan jugaaa, gue nih bertahun tahun enjoy aja''.
''Alraaaaaa''. Tangis Seli tambah kencang
''Udah, Udah yaa sayang aku harus chek in, tuh Rio aja udah terbang, kita pasti ketemu lagi, deket kok, okeeee, udah yaa''. Dirga memeluk Seli kembali. Dan bergegas masuk ke dalam.

Seli memandanginya sampai dia tak terlihat lagi. ''Huffttttt gini nih kaya jomblo lagi''. keluh Seli
''Dasar bawel ! baru segitu aja juga udah ngeluh ckckc''. ucap Gita
''ini lagi ikut ikutan huuufftt''. kesal Seli
Alra hanya cekikikan bersam Guntur dan Ucok, dan mereka pulang ke rumah masing masing.









Selasa, 03 Maret 2015

Sang Komando Cinta (Part 8)

Tak terasa UN untuk Siswa SMA Persada sudah dilaksanakan, tinggal menunggu pengumuman.
''Ra, Rio mau lanjut kemana tuh''. tanya Seli sambil menikmati es krimnya
''ngga tau, dia bilangnya si mau jadi progammer''. jawab Alra sambil mengikat rambutnya. ''Ambil IT mungkin,'' sambung Alra lagi
''oohh sip sip''.tambah Gita

Saat saat mendebarkan, dimana hari ini pengumuman kelulusan. Tampak anak anak kelas 3 berkumpul di lapangan sekolah, Pak Kepala Sekolah langsung naik ke mimbar, dan memegang map. Selanjutnya Pak Kepsek mulai berbicara di depan seluaruh siswa. Rio Cs berdiri paling belakang, Rio tidak seperti biasanya, dia agak gelisah. ''Tahun ini SMA PERSADA LULUS 100% ''''. HoREEEEEEE , pernyataan pak Kepsek di sambut riuh anak anak, semua bahagia, ada yang berpelukan, ada yang sujud syukur, ada yang menangis terharu. Hanya Rio yang terlihat tenang. Tak berapa lama anak anak membubarkan diri. Alra Cs langsung menghampiri Rio dan kawan kawannya.
''Selamat ya, semoga nilai kalian bagus bagus''. ucap Seli penuh bahagia
''thank you Sel, '' jawab Dirga
''wah makan makan dong ini''. Seru Alra
''huuu kamu inih makan muluu''. kata Rio sambil mngacak acak rambut Alra
Semua tertaawa bahagia. Orang tua Rio yang mengetahui anaknya lulus pun sangat bangga, begitupun orang tua Alra.
Saat acara perpisahan Orang tua Rio jauh jauhdari Bogor datang langsung ke sekolah Rio. Rio pun mempertemukan mereka dengan Alra.
''Oh ini Alra, wah sudah besar kamu ya, udah jadi gadis begini hehehe''. ucap mama Rio
''iya tante, hehehe''. jawab Alra
''gimana ayah ibumu Ra, baik baik aja, tugas dimana sekarang?''tanya ayah Rio
''di Yonif 201 jayayudha om, deket kok dari sini, om sama tante mampir yah?''
''mmm okelah, sekalian ngbro ngobrol hehehe''. jawab Ayah Rio

Kemudian Rio melajukan mobilnya menuju rumah Alra.Hari ini Ayahnya baru pulang piket tadi subuh, jadi pagi pagi begini sudah di rumah.
''Duuh Gustii, bu Dian lama nda ketemu, apa kabar?''kata mama Alra kage dan langsung cipika cipiki dengan mamanya Rio
''iya nih bu , sehat, ibu sndiri gimana ?''
''sehat , sehat kok, ayo mari mari silahkan duduk, pak Wijaya duh pak..pak..masih sama ini yaa?''
''aaahh bu, gendut begini haahhaha''.
Silahkan duduk dulu yaa, saya panggil Ayahnya Alra dulu, Alra bikin minum gih''.
''siap maa''. Alra langsung melenggang ke dapur, yang diikuti Rio
''idih ngapain elo ngikutt''. ejek Alra
''gapapa dong, kan mau bantuiinn''. Rio menjulurkan lidahnya.
''Eh Ra, kalau sehari aja kita ga ketemu kamu kangen ngga?'' celetuk Rio
''Yaa, kalo sehari si ga masalah''.
''kalo selamanya?''.
''kamu mau mati emangnya?''.
''ya elah ra, kejem amat sii''.
''pertanyaan kamuu ituu lhoooo''.
''iya iya, maaf deh , pokoknya, kalau aku lagi ga ada, kamu harus jaga diri sendiri okeee !''
''siaap bosss! udah ah aku mau bawa ini buat mereka dulu,. awas ya itu kue jangan di makan dulu ''. Alra mengancam Rio kemudian menuju ruang tamu.

Orang tua Alra dan Rio ngobrol cukup lama, tentang masa masa dulu di asrama, dan sekarang.Stelah cukup lama, dan waktu juga sudah lumayan sore, akhirnya Orang tua Rio pamit untuk pulang.
''Alra ini simpan baik baik ya, ''. kata Rio seraya memberikan sebuah bingkisan
''apa nih''. Alra terlihat penasaran
''nanti juga kamu tau, oke daahh, see youu, and love youu''. Rio mengecup kening Alra di depan kedua orang tua masing masing. Sontak Alra langsung kaget, dan melotot, yang di pelototi hanya cengengesann. Rio pun berlalu meninggalkan Alra.

******

''Kamu siap Yo, yakin dengan keputusan kamu?''tanya Ayah Rio sebelum berangkat.
''Siap yah, ayo!

Sudah 3 hari semenjak pertemuan itu Alra tidak bertemu lagi dengan Rio, dia gelisah khawatir menanyakan kemana Rio, dia hubungi tantenya Nihil, teman temannya pun taka ada yang tau dimana Rio berada. Seminggu ini Alra tampak lelah, dia  cape. teman temannya tak berhenti menghibur.
''satu satunya jalan kita datengin orang tuanya Ra!'' seru gita,
''ah iya betul''. tambah Seli
''gue aja hubungin mereka ga nyambung nyambung, apalagi ketemu''. jawab Alra lemas
''ya elaahhh, jangan patah semangat dong ! kan ayoo kapan kesana ?'' bujuk Seli
''hhmm oke deh, kita ajak kak Dirga dia tau tempatnya kok''. jawab Alra
''oke minggu besok cuusss kesana''. kata Gita
''Siaapppp''.

Minggu pagi Alra dan kawan kawannya meluncur ke Bogor, begitu sampai di pintu gerbang, ada beberapa tentara yang menyegat mereka , Alra dengan tenang turun dari mobil, dan menghampiri tentara tersebut. ''Siang pak, boleh kami masuk, kami temannya Rio anaknya pak wijaya, ''. kata Alra . ''ooh kalian dari jakarta yah, maaf dek, mereka sudah tidak disini , pindah ke Papua''.kata tentara itu.Alra kaget setengah mati, dia tidak percaya, mereka pindah begitu saja. Akhirnya Alra msuk ke dalam mobil dan menyuruh Dirga untuk balik ke Jakarta lagi.
''Ra , udah yaa jangan sedih, emang sialan tuh Rio main kabur aja''. kata Seli
''enak saja kau bilang kabur, kau pikir Rio tahanan hah?? Ucok merasa tidak terima temannya di kata katain begitu.
''lalu apa ? apa maksudnya pergi gitu aja, setelah kemarin kemarin sok romantiss hueeeekkkk''. tambah Gita. mereka terlibat adu mulut.''STOOOOPPP ! berisik tau gak, udah diem, Seli Gita jangan ngomong apapun, ! perintah Alra.
''iye iyee lu si aahh''.
''kok guee, sstttt diem''.

******

Alra tidak menyangka Rio kembali hilang, dan dia tidak tau kemana perginya, begitupun waktu di Asmil Bogor, dia tidak menemukan titik terang, malah sebuah pernyataan mengejutkan bahwa Ayahnya Rio di pindahkan lagi. Kenapa si harus pindah pindah, aaahh lagi lagi itu hak prerogative mereka yang tidak bisa diganggu gugat, begitulah kira kira. Sekarang Alra menjadi sosok pendiam, kadang kalau sedang emosi ,wah semua yang ada di dekatnya kena semprot semua. Bang Ucok melanjutkan kuliah jurusan Ekonomi dan bisnis, sementara Guntur ke ITB jurusan Astronomi, dan yang lebih mengejutkan lagi Dirga masuk Taruna Akpol. Alra aja kaget waktu liat perubahan drastis kak Dirga, yang tadinya rambutnya sering acak acak kan, sering telat masuk kelas sekarang dia menjadi seorang taruna yang gagah, badannya yang bagus di tambah lagi seragamnya yang membuatnya semakin gagah. Dia menjadi Juniornya Arka, sekarang Arka berada di tingkat 4. Sementara Arza dia sudah lulus dan sekarang dia di Bandung, dia sudah berpangkat Letda Kav Rafarza Perwira Pratama , Alra sangat bangga kakaknya bisa lulus dengan nilai bagus, mendapat ranking II. Alra masih sendiri , sendiri yang dapat diartikan hatinya hanya masih utuh untuk Rio. Walaupun pikirannya terus mencari dimana keberadaan Rio, tak henti hentinya dia berdoa untuk Rio. Seli dan Gita terus menghibur.

''Ra, ga kerasa yaaa besok kita perspisahan heheh, mau lanjut kemana nih? tanya Gita
''Gue kemarin gagal untuk seleksi tingkat pusat Akmil, kayanya gue mau kuliah aja deh''. jawab Alra sambil menerawang jauh
''hmm kalo gue mau ambil Geologi hehehehe''. celetuk Gita
''ooh mau nyari batu akik yaa kan lagi trend tuuhh  hahahaha''. goda Seli sambil ketawa
''haahahah bener bener, jadi ga perlu ke tambang tambang, di pasar abang banyak hahaha''. tambah Alra ikut ketawa. Sementara Gita hanya cemberut. ''Kayanya gue mau ambil TI deh, biar bisa buat suatu program untuk melacak keberadaan Rio haahah''. sambung Alra dengan bangga
''iiihh kok gitu masa kita pisah ga friend banget kaliaaann aaaahhh''. keluh Seli
''idiihh heelooww sekelas ama elu bosen tau Sel, dikira ga bosen yak''. ucap Alra sambil mengibaskan rambutnya yang terurai.
''ahhaahah ya bener bener, kali kali lah kitaaa cari suasana baruu nanti tapi tetep yah kita satu kampuss uhuyyyy''. kata Gita penuh semangat.
''hmm kalo gitu gue ambil kedokteran deh, spesialis kulit, keren gak tuh?'' tanya Seli
'''keren banget, yang penting otak lo nyampee wkwkwkw''. goda Alra
''ahhaahahah''.


*****

''Ra, belum ada kabar dari Rio? tanya Gita hati hati sambil membaca majalahnya
''mm belum, oh ya gue heran deh, kayanya selama ini gue di bohongin, tante dewi, Kak Dirga pasti tau ya ngga?
''bisa jadi tuh eeh kita selidikin lagi aja , ! tegas Seli. ''iya setuju ''. jawab Gita dan Alra kompak
''Eh besok gue ga berangkat ya, nanti sore gue ke semarang, kakak gue mau praspa''.
''Praspa? apaan tuh, kak Arka? dia mau wisuda?'' tanya Seli
''iya, wisudanya Taruna itu Praspa, kaya Kak Arza juga''.
''Ikuuuttttt Ra gue ikut yaaaaaaa''. rengek Seli
''yee bilang aja lu pengin ketemu sama kak Dirga, ya kan? celetuk gita
''hehehehe, ya sekalian gituu''.
''Ga masalah si, lu juga ikut git, kita naik kereta kok, biar seru, sekalian cuci mata hahah''. jawab Alra
''oke deh, nanti gue ijin sama bokap, eh Sel gmn lu sma kak Dirga kalian ada hbungan?
'' Gitaa, iih jangan keras keras dong! iya gimana yaa, dia baik orangnya, perhatian lagi heheh''.
''oohh jadi kalian dah resmi nih?
''belom lah Al, tapi gue ngarep sii hihiii''.
''Daasarrr''.
" eh eh eh liat tuh si BiKer, badan kerempeng begitu sok sok an ikut pecinta alam,paling ketiup angin kebawa dia, tau rasa lo ! celetuk Seli dengan wajah sebalnya.
''hahah apaan tuh Biker?''tanya Alra
''Biang Kerok, haahah, pasti kalo ada dia ada aja yang di ributin ada aja yang di komentarin ckckcck''.
''Seli Seli, ngapain ngurusin tuh orang, ''.
''eh Git lo ga inget gue di kerjain abis abisan gara gara sepatu yang kita pakai sama, di bully guee jahat banget kan , padahal sepaatunya dia itu palsu , gue Asli !
''hhahah, eeh Niko kemana tuh orang, masih sama Rena?''tanya Alra
''tau deh, mati kali, please deh ga usah sebut nama dia lagi bikin bad mood tau!''.
''hahahah''.

******

Acara Praspa di lapangan Taruna Akpol Semarang, berjalan dengan lancar. Hari ini kakak Alra resmi menyandang Ipda Rafarka Baraputra , semoga bisa menjalankan tugas nya dengan baik untuk negara ini. Dengan gagah, Arka berjalan dan menghampiri kedua orangtuanya setelah upacara selesai. ''Selamat ya nak, sekarang resmi menjadi polisi''. ucap mama penuh haru
''terima kasih Yah Ma, tanpa Ayah dan Mama , Arka tidak bisa disini, dan juga Mas Arza, dan Alra''. Arka mengatakan dengan mata berkaca kaca. Seli dan Gita bergantian menyalami kak Arka dan memberikan selamat.''maksih ya kalian udah mau dateng''. ''so pasti kak, apa si yang ga buat kakak''. kata Seli centil. ''Ehem hem, inget Dirgaa Sel''. celetuk Gita. ''iyee hmm mana yah tuh orang?'' Seli celingukan karena dia sudah janjian dengan Dirga. Dan mata tertuju dengan seorang laki laki bertubuh tegap, berjalan menuju rombongan Alra dan keluarganya.
''Nah ituu diaa, ''Seli bersemangat. Dia sudah mengira bahwa Dirga akan langsung meraih tanganya atauu memeluknya barangkali,Dia sudah sangat GR, Sayang sekali Meleset!
Dirga langsung menghampiri Arka, dan mengucapkan selamat.
''Makasih Deksuh, hehehe''.
''sama sama ''. jawan Dirga tegas
''wah nak Dirga udah beda ya, jauh sekali sama Dirga yang dulu''. kata mama Alra terkagum kagum

''Aah tante bisa saja, sama kok tan , Dirga yang dulu hehe''.
''Kak Dirga ada yang gelisah nih dari tadi''. kata Alra sambil menyikut Seli. 'Sel, nih orangnya dah disini , tadi celingukan nyariin, ''. goda Alra
'' Alraa iiiihhh''. Seli tampak sangat malu
''HAhahahah''. Semuanya tertawa. Dirga dan Seli memisahkan diri. Mereka berdua ngobrol di sebuah bangku. pinggir lapangan. ''Gimana kabar, gimana kuliahnya? tanya Dirga membuka percakapan. ''Baik kok Kak, hehe kakak baik baik jaa kan?''.
''ya ini kamu liat sendiri, Niko ga bikin ulah lagi kan?
''ngga kok, dia udah ilang hehehe''.
''kok bisa?
''iya ga tau kemana tuh orang, sama kaya Rio, kak Dirga beneran ga tau dimana Kak Rio?''
''Ngga''. jawab Dirga singkat dan tegas yang tak ayal membuat Seli cemberutt.
''haha, kok cemberut si, segitu pentingnya ya Rio?''
''Buat aku si biasa aja, tapi ALra, kasian dia, dia sama sekali ngga buka hatinya untuk siapa pun, dia masih nungguin Rio, kadang aku sedih dia selalu bengong, kadang semangatnya menjadi jadi kadang down banget''. keluh Seli
''nanti kalian tau kenapa Rio ga ada kabarnya''.
''jadi kak Dirga tau dimana kak Rio? tnya Seli penuh semangat
'' Ngga, kan aku bilang, nanti itupun kalau dia nongol hahaha''.
''iiihhh kak Dirgaaaaa''. Alra tersenyum melihat pemandangan ini, Seli dan Dirga bersenda gurau, sementara dirinya sendirian, hatinya sepi, hatinya nelangsa. Sore itu setelah acara selesai Alra dkk dan keluarganya kembali ke jakarta sementara Arka dia masih ada urusan di semarang. Mereka naik mobil menuju stasiun. Alra duduk dekat jendela mobil sambil melihat pemandangan di luar. Matanya tertuju kepada seorang laki laki yang tidak asing lagi, RIO!





Senin, 02 Maret 2015

Sang Komandi Cinta (Part 7)

''BLAAAKKK''. Rio membanting pintu kamarnya sangat keras, tante dan Om nya pun tersentak kaget. ''Coba deh, kamu tengok Rio, kenapa dia''. perintah Om Heri. ''iya mas, aku liat dulu ya''. Tante Dewi beranjak dari ruang tengah dan menghampiri Rio di kamar, terlihat Rio duduk memeluk lututnya di lantai.''Rio, kamu kenapa, ga biasanya kamu begini, cerita dong''. bujuk tante dengan lembut. Rio tetap menunduk, menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.
''ya udah kalau ga mau cerita, tapi kamu ganti baju ya, basah begini''. kata tante sambil mengusap kepala Rio. ''tante, menurut tante aku sebaiknya jadi apa nanti setelah lulus?''. ''mmmm ya kamu penginnya apa?''.
''Alra pengin jadi taruni Akmil tan, sementara aku penginnya jadi Programmer, ayahnya Alra penginnya Alra sama prajurit juga''. jawab Rio lemas
''hahaha, jadi ini yang buat kamu down begini, heiiiii ganteng, gini deh, suatu profesi apapun itu yang penting halal, tidak melanggar agama dan hukum di negara kita yaa tante pikir fine fine aja, programer malah bagus , banyak duitnya hehehe''. jelas tante dewi.
''Iya tan, tapi bayangin aja Alra nanti jadi prajurit aku jadi programer, coba dia tugas di luar daerah sementara aku di rumah, jadi bapak rumah tangga gitu? OGAH !
''hahhaahha kamu kok mikirnya sampai kesitu si, gini lho Yo, semua orang pnya impian, dan impian itu perlu di realisasikan toh, yaa tinggal kalian aja gimana nantinya kalau ternyata kalian berjodoh''.
''hhmmm, tapi aku kaya ga terima , ayah Alra selalu membangga banggakan prajurit, mana enak, hidup di hutan, gaji di atur negara, waktu, semuaa udah di atur''. keluh Rio
'' tapi kebanggaan mereka tersendiri, putra terbaik pilihan ibu pertiwi, bangga menjadi anggota untuk keamanan negara ini''. tambah tante

Rio tampak mengerti, sesaaat dia berpikir lagi. Dia lalu beranjak berdiri menuju kamar mandi, tantenya hanya tersenyum.
''Halo'' suara di seberang sana
''Halo Yah, Yah besok sabtu Rio ke Bogor ya Yah?''
''hmm, ya tinggal datang saja kesini, bawa mobil saja ''.
''siap yah''.

Sabtu ini Rio memutuskan untuk mengunjungi orang tuanya di Bogor dimana sedang bertigas sekarang ini. Setelah pulang sekolah Rio tanpa pamit kepada teman temannya langsung pulang dan bergegas pergi ke bogor. Selain rindu dengan orang tuanya, Rio juga meninta doa restu untuk UN yang sebentar lagi di lakasanakan. Tante Dewi membelikan oleh oleh untuk kakaknya.Setelah semua beres Rio langsung tancap gas ke Bogor

Setelah menempuh perjalanan cukup melelahkan, Rio langsung menemui Ayahnya. Dengan seragam lengkap, Ayah Rio tersenyum, memeluk Rio. Begitupun sebaliknya.
''Hai, jagoankuu gimana sehat?''
''Sehat pak, bapa sehat? wahh makin gede aja nih perut''. ucap Rio sambil mengusap usap perut ayahnya yang lumayan buncit.
''kamu ini, sembarangan aja,'' Ayah Rio menjitak kepala Rio
''bercanda yaaah heheheh, oh ya ibu mana yah?
''ibumu sedang arisan dengan ibu ibu persit''.
''oohh ya ya, nih yah Rio bawa banyak makaanan hehehe''.
''yuukk masuukk''.Ayah Rio merangkul anak semata wayangnya itu. Dan masuk ke Asramanya.
tak berapa lama kemudian mamanya Rio datang. ''Riooo , kapan datang, ibu kangennn''. mama Rio langsung memeluk anaknya itu. ''Baru aja bu, hehe ibu sehat waahh semakin gemuk yaaa?'' . ''Iya nih, baju pada nda muat semua Yo''.
''hahhahaah''. Mereka bertiga larut dalam obrolan, Rio menceritakan sekolahnya, teman temannya dan juga Alra.
''Alra, itu kan sama kaya kamu Yo, lingkupnya militer, bapaknya militer, kakak kakaknya juga toh?''
''he'eh''. Rio menganggukan kepalanya.
''Rio, ibu hanya bisa kasih masukan saja, menjadi anggota apalagi tentara itu tidak mudah, mental baja dan fisik benar benar harus matang, kalo memang Rio berkenan Rio latian lagi kaya dulu, tapi kalo memang ga mau ya gapapa, terserah kamu nak''. nasehat ibu penuh dengan kasih sayang.
''Bapak, ingin kamu menjadi laki laki yang berkualitas yo, yang ga neko neko, apapun profesi yang kamu pilih nanti yaa kami sebagai orang tua mendukung''. sambung Ayah Rio.
''siapapun nanti wanita yang akan  mendampingimu , harus terima kamu dan keluargamu, bagaimanapun kondisi mu, apapun pekerjaanmu, pokoknya, wanita yang juga ga neko neko yo''. imbuh mama Rio lagi.
''Siap pak, Bu, Rio akan ingat betul pesan bapak dan ibu, doakan Rio ya Bu, ''.
''pasti nak''.

Rio menyempatkan untuk keliling asrama, tanpa sengaja dia melihat seorang perwira muda yang sedang memebrsihkan sepatu pdh di teras asrama.
''Sore bang''. sapa Rio, sambil mendekati perwira itu
''Sore, kamu siapa dan darimana?
''saya Rio anaknya pak Wijaya bang, hehehe''.
''ooh yang masih SMA itu yaa''.
''siap, betul bang''.
''Saya Bima, ''. ucap Bima sambil mengulurkan tangannya yang disambut Rio dengan semangat.
''bang Bima sudah lama disini ya?''
''lumayan, hampir satu Tahun, sejak lulus ''.
''Akmil ya bang?
''kok tau? tanya bIma Heran
''hehe, bang Bima masih muda Tapi sudah jadi Lettu, ''.
Bima tersenyum , dia melirik ke kerah bajunya, garis dua, dia masih memakai seragamnya.
''iya abang dulu di akmil, ''.
''hebat ya bang, gimana rasanya?'' tanya Rio penasaran
''hmm, awal awal jadi taruna tentunya kaget, sedih, cape, ga betah, tapi kalau ingat perjuangan dari seleksi sampai masuk lembah Tidar, perasaan perasaan seperti itu ilang, pokoknya bangga, di pilih oleh negara''.
''gituu ya bang, seneng ga bang waktu pendidikan?''
''ada senengnya ada ngganya, senengnya kita jadi disiplin jelas dong ya, bisa ketemu teman teman dari seluruh nusantara, dan lebih senengnya lagi menjadi kebanggaan keluarga, dan diri sendiri mnjadi TNI, kalo susahnya si mungkin jauh dari keluarga dan orang2 yang kita sayang, itu ajaa''.
''oohh hehehe, cita cita dari kecil?''
''iya, dari kecil, kebetulan ayah TNI juga, dari situ abang liat , tentara profesi yang sangat mulia, bayangin aja negara aja di jaga apa lagi keluarganya , iya ngga? hahhhaa''.
''hahaahha ya betul betul ''. Mereka langsung akrab seperti kakak adek.

****
'Hai tan, Rio nya ada tante? tanya Dirga dengan gaya cueknya.
''Lho, Rio ga ngasih tau kalian, dia lagi ke Bogor, kangen sama bapak ibunya''.
''ooh gitu tan, heheh ya udah deh saya langsung balik aja tan, makasih tan, daah tante''.
''lho ga masuk dulu Dir?''kata tante dewi setengah teriak
''yaa tente besok besok lagi''. jawab Dirga sambil membuka pintu mobilnya. Tante Dewi memandangnya heran dan masuk ke dalam rumah lagi.

''halo, heh tega lu, pergi ga ngajak ngajak, bilang kek, apa kek ''. omel Dirga di telepon
''mm ini Dirga ya, maaf nak Dirga, Rio nya lagi di luar''. jawab orang di sebrang sana
''hah, aduuh maaf maaf ini siapa ya, saya pikir Rio''. jawan Dirga kaget dan ngga enak tadi udah ngomel ngomel
''ini Mamanya Rio hehhe, gapapa, emang Rio ga bilang ya?''
''ooh tante apa kabar, iya tante, ga bilang makanya saya nyariin heheh''.
''iya baik kok, semoga nak Dirga juga begitu hehe, mau bngomong sama Rio sekarang?''
''ooh nanti aja deh tan saya telpon lagi,hhee maaf yaa tantee sekali lagi''.
''iyaa gapapa''.

*****

Alra mematung sendirian di teras rumahnya, malam ini langit bertaburan bintang. Dia melamun seorang diri, dia takut Rio tidak datang lagi kerumahnya.Dia tertunduk lesu, sejak kemarin siang sampai malam ini dia tidak melihat Rio. teman temannya pun tidak tau dimana Rio.Tiba tiba ponsel Alra berhetar ada bbm masuk dari Rio

sedang apa?

Wajah Alra berubah menjadi ceria, dia sangat senang, langsung saja dia membalasnya dengan cepat

sdg mikirin kamu, kamu ada dmn? 

tak berapa lama kemudian, ada balasan lagi

di depan kamu. Sontak saja bbm itu mngejutkan Alra, benar saja Rio sudah ada di depannya.
''Riooo .'' Alra langsung memeluk Rio, sampai Rio tersentak mundur beberapa langkah.
''kamu kemana aja, aku nyariin tauu'', ucap Alra yang masih menyembunyikan wajahnya di leher Rio.
''ooh nyariin toh? kirain lupa''. jawab Rio cuek
''Rio, maafin aku, aku ga akan maksa kamu kok untuk jadi apa yang aku pengin ataupun orang tua aku pengin juga, terserah kamu aja''. kata Alra panjang lebar
''hmm udah lah ga usah di bahas, yang penting kita jalanin aja ya, kamu mau kan?''
Alra tersenyum bukannya menjawab, dia malah memeluk Rio.
''Ya ampun segitu kangennya yaa sama gueee hmm?''
''iyaaa lhaaa tega kamu ga ngabarin''.
Mereka berpelukan cukup lama, Rio menepuk nepuk punggung Alra. Dia menyadari ada yang berbeda dengan Alra. Badannya hangat. ''kamu demam?'' tanya Rio khawatir
''heheh demam cintaa hehehehe''. jawab Alra cengengesan
''huuu dasar, udah di obatin belum''.?
''udah , nih obatnya di depan aku, di jamin langsung sembuh''.
''hahahaah Alraaa Alraaa dasaaaarrr''.
Akhirnya perseteruan mereka tidak berlangsung lama. Alra sempat bilang ke ayahnya apa yang dikatakan Rio, dan Ayahnya menyadari itu, Kini orang tua Alra menyerahkan semua ke mereka berdua, asal tidak menyimpang dari aturan yang ada.