Selasa, 10 Maret 2015

Sang Komando Cinta (Ending)

 Mencintai seseorang, kalau sudah cinta ya apa saja bisa dilakukan. Walaupun jarak jauh membantang dan tembok  menjulang tinggi bukan masalah. Selama rasa itu ada, kepercayaan ada, hubungan itu baik baik saja, yang terpenting komunikasi dna saling menjaga perasaaan masing masing.


Hari ini , Alra datang bersama orang tua Rio dan tante Dewi ke Magelang. Menghadiri Praspa Rio Brawijaya yang dilantik menjadi Perwira TNI. Kebetulan di Magelang ada rumah neneknya Rio jadi mereka transit dulu disana. Alra dandan sebaik mungkin dan semanis mungkin. Ini acara penting. Alra masih merapikan make up nya , sementara Rio memakai atributnya. Mungkin karena gugup, Rio memasang dasinya tak jadi jadi, Alra hanya tersenyum kemudian menghampiri Rio,
''Sini, aku bantuin''. Alra memasang kan dasi untuk Rio. Seperti pasangan suami istri yang romantis. Rio jadi salah tingkah. Cerdas benar Alra, dia sering melihat mamanya memakaikan dasi untuk ayahnya.
''Jadi deh, nah cakep benerrrrr ''. goda Alra. Sementara Rio tersenyum kikuk. Belum sempat Alra membalikan badannya, Rio menarik tangan Alra hingga jatuh kepelukannya,dipeluknya Alra dengan segenap perasaannya.''Makasih yaa sayang''.ucap Rio.

Upacara yang di pimpin langsung Presiden RI, berlangsung hikmat dan lancar. Alra dan keluarga Rio sangat bangga dan terharu. Letda Inf. Rio Brawijaya. Setelah pelanatikan selesai. Semua tamu undangan dan keluarga berhamburan ke lapangan menemui anak anak mereka. Tangis haru mewarnai pertemuan mereka. Berjuang 4 tahun tidak mudah dari sipil menjadi militer. Rio, dia ingat betul masa masa pertama menjadi taruna. Hanya doa dan foto orang yang dia sayangi yang menjadi semangatnya untuk tetap berjuang.
Orang tua Rio memeluk Rio, ''Selamat nak, sekarang kamu sudah menjadi anak Negara, semoga bisa melaksanakan tugas negara dengan sebaik baiknya ya, ibu selalu mendoakan''. Ucap mama Rio terharu. Begitupun Ayah Rio. sangat bangga anaknya bisa mengikuti jejaknya.Kemudian tante dewi juga memberikan selamat. dan tentunya Alra.
''selamat mas, kamu hebat, semoga menjadi anggota yang penuh amanah dan profesional''.
''amin makasih sayang, mau menunggu untuk ini''. Rio kembali memeluknya dengan erat. Tak di sangka ternyata teman teman Rio juga datang, mereka yang tadi hanya menunggu di luar , sedang berlari kecil menuju Rio. Mereka sangat bangga Sohibnya lulus akmil.
''Paten kali kau Rioo, selamat ya sukses terus buat kau''. ucap Rio sambil menepuk nepuk pundak Rio
''makasih Cok, thanks selalu jadi sahabat gueee''.
''Siap ndan, selamat heheh, gue nyusul besok hahaha''. Dirga juga bangga.
''Selamat Riooo, you are the real military man now''.
''Thanks gunturrr, Dirgaa kalian sobaattt gueeee the best , best best . Mereka berempat berpelukan. Ada juga Gita dan Seli bergantian mengucapkan selamat.
Setelah itu mereka melanjutkan acara untuk makan bersama di rumah nenek Rio, yang sudah di siapkan. Mama dan Ayah Alra juga mengucapkan lewat telepon mereka tidak bisa ikut karena ada acara di lembang. Mereka sangat bahagia. Sambil menikmati makanan yang di buat langsung oleh neneknya Rio. Ponsel Alra berdering
''Halo, iya mas Arka, Apa ???'' Alra tidak melanjutkan kata katanya, dia diam mematung, bulir bulir air  matanya jatuh. Ponsel nya lepas dari tangannya. ''PrAAAKKK''. Semua orang di sekelilingnya  hening seketika. ''Kenapa Ra, ada apa? tanya Rio cemas. Alra menatap Rio ,
''mama..Ayah...kecelakaan''. Tangis Alra pecah,
''Ya Tuhan''. Rio terkejut, di peluknya Alra mencoba menenangkan.
''Aku mau pulang ke jakarta sekarang, aku mau pulang. Alra berlari masuk ke kamar dan mengemasi barang barangnya''.
 Setelah Rio dan keluarganya berunding, akhirnya mereka semua hari itu langsung terbang ke Jakarta, untung saja masih ada tiket waktu itu juga.

*****

Alra berlari dengan nafas tersengal sengal, dia mencari kakak kakaknya. Dia menghampiri kakak kakaknya yang sedang duduk menunggu di UGD. ''Mas....''  Alra memeluk kakak kakaknya sambil menangis.
''Alra apapun yang terjadi kita harus kuat, kita tidak boleh lemah''. ucap Arka terbata bata
''mama gimnaa, Ayah ??''. tanya Alra
''Ayah masih kritis, mama...mama...mama''. Arza tidak kuat melanjutkan kata kata nya
''Gak,,,mama gak boleh ninggalin Alraaa, mas Alra butuh mama selamanyaaaa''. Alra menangis histeriss. Kedua orang tua Rio menenangkan Alra.
''Alra, harus sabar ya, yang kuat''. mama Rio ikut terisak
''Alraaa butuh mamaaaaaa, Ayaaahhhh''.teriak Alra. Dan kemudian dia tidak sadarkan diri.Kedua orang tua Rio dan teman teman ALra mengucapkan turut perihatin. Arka dan Arza cukup kuat, tapi tidak bisa menyembunyikan kesedihannya.
''Aku dimana? ALra tersadar
''kamu sama aku, Ra''. Rio memangku kepala Alra, di kursi tunggu sudut ruangan. Alra beranjak bangun untuk duduk. Dengan matanya yang sembab, dan rambut berantakan, Rio membantu merapikan dengan jari jarinya.''Maaf ya yo, aku ganggu acara kamu''.
''kok gituu, ga sayang, maaf juga yaa, kamu ikut acara aku, jadii...
''udah , ga usah di bahas yaa''. ALra tampak lemas menjawabnya
''Kalo ayah ninggalin aku gimana, ? dengan tatapan kosong Alra bertanya ke Rio. Rio langsung memeluknya , di rengkuhnya Alra agar dia bisa ikut merasakan apa yang dia rasakan saat ini.
Arka datang, dan memberi tahu bahwa Ayahnya ingin biacara dengan Alra. Alra langsung lari dan masuk ke ruangan. Alra  menutup mulutnya dengan tangannya, dia mencoba tegar. matanya terus mengeluarkan air mata.
''Arza, Arka dan Alra sayang, maafkan Ayah kalau selama ini Ayah belum bisa menjadi ayah yang terbaik buat kalian, ''ayah tampak berjuang keras untuk menyampaikan ini walaupun berpuluh puluh kabel menempel di tubuhnya.
''ngga yah, ayah adalah laki laki terbaik di dunia, Alra senang punya Ayah kaya Ayah''. Alra mencoba menahan tangisny
''Ayah harus kuat yah, ''. tambah Arka
''Ayah pasti sehat lagi, Arza akan jagain Ayah''. Ayah tersenyum di tengah rasa sakitnya.
''Alra..mana Rio? ayah  ingin bicara sebentar''. Rio pun masuk dan berdiri di samping Alra.
''om,ini Rio om harus kuat, kita semua doain om''.
''hehhe,maaf ya Rio atas sikap om dulu itu,  selamat ya Rio, semoga kamu bisa menjadi anggota yang baik, bisa menjaga negara ini dan juga om minta jaga Alra. Rio dan Alra saling berpandangan. Rio memegang tangan Ayah Alra. ''PAsti om, Rio akan jaga Alra baik2.''
''Rio, om titip Alra sama kamu yaa, tolong jaga Alra, semoga kalian nanti bahagia, menikah, dan punya anak anak yang lucu lucu.'' Ayah menitikan air mata. Alra menangis ttersedu sedu. hatinya sesak.
''Arza jaga adek2mu yaa''.
''Ayahhh..jangan ngomong begitu''. Arza meneteskan air mata
''sekali lagi Alra jadilah wanita yang kuat hebat yaa, Rio titip anak om ini, Alra, ''. Perlahan Ayah menutup matanya , Arza membimbing dengan bacaan sahadat. Dan Ayah Alra menghembuskan nafas terakhirnya. Alra menangis sejadi jadinya, Semua menangis. larut dalam kepedihan.

*******

Rumah Alra ramai di datangi para petinggi militer dan kepolisian. Banyak kiriman bunga di depan rumahnya. Seli dan Gita terus menenangkan Alra.
''yang kuat ya Ra, sabarr, ''. Seli terus menenangkan Alra yang terus menangis
''kita selalu ada buat kamu oke, ''Gita memeluk sahabatnya itu. Kedua kakak Alra masih menyambut tamu tamu yang datang. Rio dan keluarganya pun datang ke rumah Alra

Upacara militer berlangsung dengan lancar. Kdua orang tua Alra di makamkan berdampingan. Setelah prosesi pemakaman selesai semua pulang ke rumah Alra. Alra lebih memilih tiduran di kamar. Sementara kakak kakaknya masih berbincang bincang dengan tamu yang datang.
Kreeettttt. pintu kamar di buka. Rio masuk dan nelangsa melihat gadisnya ini begitu menahan kesedihan yang mendalam.
''Raa, makan yuk, udah disiapin sama mama itu''. bujuk Rio
''iya nanti, aku mau tidur dulu ya Yo''. Suara parau, serak yang memperlihatkan jelas Alra sangat menderita.
''ohh ya udah, ''Rio mengusap rambut Alra dan keluar kamar. Kehilangan orang tua memang sangat berat, bahkan mungkin kita seperti hidup tapi tak hidup,jiwa kita tidak hidup, tapi life must go on. Semua yang bernyawa pasti akan kembali pada Tuhan semesta alam. Setidaknya kita sebagai anak harus benar benar menghormati dan menyayangi mereka. kalau tidak ada mereka kita juga tidak ada di dunia ini, sayangi orang tua kitaa.

*****

Tanpa terasa waktu berjalan begitu saja. Alra mampu melewatinya dengan baik. Hidup hanya dengan kakak kakaknya menjadikan dia sebagai wanita yang tangguh. Dirga, dia sudah bertugas di Polda Metro Jaya bersama Arka, Guntur juga sudah menjadi PNS di pemprov DKI, dan Ucok dia mendirikan usaha yang menjanjikan yang memeberi lapangan kerjaan bagi orang lain.Tak ketinggalan Seli yang sekarang menjadi dokter di rumah sakit swasta di jakarta, Gita dia bekerja di pertambangan sekarang, waooww bayangain aja setiap dia balik ke jawa dia selalu membawa batu bara buat temen temennya. Alra sangat bahagia, Apalagi kakak kakaknya sudah menikah, Arza dan istrinya tinggal di Bandung, sementara Arka dan istriny masih tinggal dengan Alra di rumah yang biasa mereka tempati. Alra senang rumahnya tak kembali sepi. Apalagi kakak iparnya sangat menyayangi Alra, saking sayangnya, Yumna istri Arka selalu mengikuti Alra dan Rio kemanapun mereka pergi. Bisa di bilang mata mata.
''mba Yumna, semisal aku sama Rio menikah mb mau ngintip juga waktu malam pertama? iya? Alra kesal karena Yumna tidak mengizinkan Alra pergi karena diluar hujan lebat. Rio tampak ketawa geli, mendengar pertanyaan Alra.
''yah gimana yah, mmm gaa aaahh , ''Yumna pura pura berfikir
''huufttt, boleh dong , yaaahh aku pengin kencan yang terakhir kalinya iniii sebagai tunangan  ayooolaaaahh mbaa..ijinin''. rengek alra
''Oke kalau begitu, malam ini kamu boleh pergi kemana pun kalian mau, tapi ada syaratnya''.
''apa mbaaa? tanya Rio semangat
''mba ikuuutttt hehehehe''.
''eeettdddaahh huufftt''. Alra dan Rio menarik nafas dan menjatuhkan diri  di sandaran kursi.
''hahhahahaha''.


hari ini hari yang spesial, haria bahagia untuk Rio dan Alra, mereka akan di persatukan oleh janji suci. Pernikahan. Sebagai kakak tertua Arza akan menjadi wali nikah Alra. Alra sudah cantik dengan kebayanya, Semua teman temannya datang. di ruang terpisah, Arka Arza dan Alra duduk bertiga.
''Sekarang kamu sudah besar, ini hari kamu dek, mas harap kamu bahagia ya''. ucap Arza terharu
''makasih mas, mas Arza, mas Arka sudah berkorban banyak untuk Alra, sekarang Alra akan menikah dengan laki laki pilhan Alra, semoga mas merestui''. Alra sedikit terisak.
''kamu wanita hebat, sama seperti almarhum ibu''. ucap Arka terbata bata , dngan ikhlas melepas adek semata wayangnya itu.
''semoga Ayah mama disana bahagia''.
''Amin''. Arza dan Arka bergantian mencium kening Alra ,  lalu mereka merangkul satu sama lain''. Melepas adik perempuan mereka satu satunya. alra yang selalu mereka jaga, mereka sayangi.

Ijab kabul di mulai. Dengan wali nikah Arza. Dengan mantap tegas lancar dan lantang Rio bisa melakukannya. SAH !  Rio sekarang resmi menjadi suami Alra. banyak yang terharu terutama teman teman Alra dan Rio, betapa perjuangan menyatukan cinta mereka tidak seindah seperti cerita di buku dongeng. Alra yang dengan setia menunggu Rio, dan Rio yang mampu membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi Tentara. Sekarang Alra sama seperti almarhum ibunya menjadi ibu Persit. Persatuan Istri Prajurit. Alra juga sekarang sudah bekerja sebagai staff IT di salah satu stasiun swasta.

Semua bahagia, foto bersama sama, seperti reunian kembali. Melelahkan memang, tapi bahagia.
''Mas Rio terimakasih sudah mewujudkan pesan ayah''. kata Alra yang berbaring di samping Rio
''iyaa sama sama, terimkasih juga atas segala galanya''. Rio tersenyum dan wajahnya semakin dekat , dekat mendekati Alra
''PLAAAaKKKKK'' Alra menampar Rio, yang di tampar meringis kesakitan.''ADUHH !! kok di tampar sii, mana ada malam pertama gampar gamparan kamu nih ! protes Rio. Alra tertwa geli.
''Maap beb, itu di pipi kamu ada nyamuk tadi heheheh''.
''huffttt, sakit tauuu !
''mana mana, sini sini.. cupp Alra mencium pipi Rio. Rio jadi salting dan gugup sendiri. bagaimana tidak ini pertama kalinya dia bisa satu kamar dengan Alra,.
''yankkk..kita malam iniiiiii mmmmmm''. Rio berkata ragu ragu
''hmm maap yank aku lagi tanggal merah ahhahaah udah yukk bobo , capeee hehehhe''. Alra langsung menarik selimutnya
''Ya elaahh ikuuuuttt yaaannkk''.Rio tidak mau kalah, dia juga menarik selimut. Terlelap lah mereka. Semoga tidak ada lagi tangis kepedihan, yang ada hanyalah tangis kebahagiaan merekaaa.


THE END



THANKS FOR READING, hobi gue kalo ga ada kerjaaan yah begini nih nulis2 , apa aja di tulis asal ada manfaatnya yang bisa di petik. hehehehe thank you so much






0 komentar:

Posting Komentar