Jumat, 06 Maret 2015

Sang Komando Cinta (Part 9)

''STOP !!!! STOP pak ! teriak Alra yang mengagetkan seisi mobil. Mobil pun dengan rem dada kan berhenti seketika.''Ada apa Al? tnya mama khawatir.Alra tidak menjawab dia langsung membuka pintu mobil dan keluar. ''RIOOOOOOO !'teriak Alra sambil melihat di sekililingnya, Dia menangis, yang tadi dilihatnya Rio, tapi begitu keluar dari mobil tidak ada. Dia menangis sejadi jadinya. Seisi mobil pun keluar. ''mana ada Rio si Ra? ucap Seli dengan lembut. ''Tadi Sel aku liat dia, Riooo hhhh''. Alra menangis sesenggukan, mencoba mengatur nafasnya, dadanya sesak, ingin sekali dia menangis sekencang mungkin. ''Sayang, udah yuk kita masuk mobil, malu tuh di liatin banyak orang, ayo''. ajak mama lembut.
''iya ra, mungkin cuma mirip, udah yuk''. Gita mencoba menenangkan. Akhirnya Alra mau masuk mobil dan melanjutkan perjalanan menuju stasiun. Di tempat lain, Rio menahan dirinya agar tidak ketahuan dimana dia bersembunyi. mati mati an dia bertahan . ''Bersabarlah Alra''. gumam Rio dalam hati.

''Rio, lama bangett sii ''. keluh Dirga
''sorry, tadi hampir aja ketemu Alra di jalan''. jawab Rio
''Oh ya terus gimana? ketauan?''
''yaa..nggak lah, gue sembunyi hehhe''.
''sipp, jadi kapan mau nemuin dia?
''2 tahun lagi''.
''gilaaaa lo, dia bunuh diri gimana? kenapa si ga temuin aja, kasian dia, kaya orang stress tau !
''oh ya masa sii? Rio penasaran dengan pernyataan Dirga
''iya, katanya sekarang Alra lebih seneng ngelamun, ya gtu deh, kehilangan elo kali !''
''hahahah, tunggu waktu yang tepat !
 Dua sahabat itu kembali bertemu, dan seharian mengelilingi kota semarang. walaupun tanpa Guntur dan Ucok mereka tetep enjoy.Bercerita dengan kehidupan masing masing yang baru.

***
2 tahun kemudian......

''Alra, kita ke kantor mas lg  ya, hp yang satunya ketinggalan''. kata Arka yang sekarang tugas di polda metro jaya.
''ooh ya udah gapapa mas''. jawab Alra tenang

Jam dines sudah selesai, tampak terlihat beberapa polisi yang masih berlalu lalang. ''Kamu tunggu disni gapapa, mas ke atas dulu ya''.
''iya mas''. Sambil menunggu kakaknya mengambil hp, Alra menyempatkan untuk melihat lihat papan pengumuman , ada poster iklan dll. ''buk'' Alra mendengar bunyi sesuatu jatuh di lantai. Benar saja matanya tertuju pada dompet yang tergeletak di lantai, dia langsung melihat sekitar tampak seoarang polisi yang sepertinya baru saja lewat di belakangnya, '' Eh pak, pak'' seru Alra sambil mengejar polisi itu. Sang polisi itu pun membalikan badannya'. ''saya?''
''hhh ''sambil ngos ngosan Alra menyodorkan dompet itu. ''ini punya bapak?
Polisi itu langsung memeriksa sakunya.''AAh ya bener, aduuh makasih ya, untung aja jatuh disni''. kata polisi itu penuh syukur. ''hehehe iya pak''.
''kamu sedang apa disini?''
''ooh, saya lagi nungguin kakak, lagi ambil hp ketinggalan''. jawab Alra cengengesan
''ooh kakak kamu polisi, dines di sini juga? siapa namanya?
''Alra !'' ada apa ini?''Arka tiba tiba muncul di tengah obrolan mereka berdua
''oohh ini adekmu Ar?''tnya polisi itu
''iya Lang, ini adekku, kenalin, ini Gilang temen kakak satu angkatan juga di Akpol''. Arka memeperkenalkan temannya ke Alra
''oohh Alra pak''.
''aahh tua banget di panggil pak, panggil kak Gilang aja gapapa heheh''.
''ooh iya mas Gilang, eh kak Gilang hehe''. Alra menuruti kata kata Gilang.
''sorry nih Lang kita langsung balik ya ''.
''ohh ya ya, silahkan gue piket broo ckckckc''.
''oke deh selamat bertugassss yaaakk ahhha daaaahh''. Arka dan Alra pamit pulang dan masuk mobil mereka.
Sejak saat itu Gilang jadi dekat dengan Alra, dia sering bbm an bahkan telponan dengan Alra. Sebenarnya Alra sudah sebisa mungkin menjaga jarak , tapi Gilang begitu baik, perhatiannya begitu membuat Alra nyaman.

''woyy ngelamun aja , lu di jemput lagi tuh sama pak Gilang''. kata Seli sambil kipas kipas.
''huuffttt, gue males, kenapa si itu orang deket deket gue mulu''. keluh Alra
''Ya ampuunn Alra, Gilang itu polisi yang gagah, karir oke, tampang okee ckckc lu masih nungguin Rio yang ga tau batang hdungnya dimane ?? omel Seli kesal
''IYA ! dengan tegas Alra menjawabnya.
''terserah deh, itu buat diri lo sendiri, ya gue sebagai temen lo yaaa mengarahkan saja''.
''ya udah gue balik dulu ya, kasian tuh pak polisi hehehe byeee''. Alra meninggalkan Seli di parkiran menuju mobil Gilang.

''gimana kuliahnya, melelahkan? tanya Gilang
''yah gitu deh, lumayan kak, mmm kak aku mau langsung pulang yah, cape banget''.
''ooh ya udah , gapapa''. Gilang mencoba mengerti, dia kewalahan mengahadapi Alra, hatinya sulit di taklukan.

******

Alra kembali duduk di teras, air matanya jatuh kembali. dia memeluk boneka kucing pemberian Rio dulu dan gantungan kunci berbentuk dolphin. Sampai kapan dia harus menunggu, dimana sebenarnya Rio.Hatinya cukup lelah. Tiba tiba hp nya bergetar ada sms masuk,

RIO:
kenapa nangis ?

Alra sangat terkejut, dia tercengang sesaaat, dia melihat di sekelilingnya, dan matanya tertuju pada seorang laki laki betubuh tegap, gagah dengan seragamnya, dan berambut cepak berdiri 5 meter dari posisinya. Alra berdiri gemetar. RIO!. Airmatanya mengalir deras. Rio tersenyum , tapi hatinya nelangsa melihat Alra yang sekarang ini. Alra yang menanggung beban hati yang sangat besar. untuk menunggunya. Rio berjalan mendekati Alra.
''kamu ga pengin meluk aku?''tanya Rio gemetar. Tanpa jawaban, Alra langsung memeluk Rio, membenamkan wajahnya di dadanya Rio. Pelukannya menguat. Dia menangis sejadi jadinya. Rio mengusap usap punggung Alra
''maaf, maaf membuat seperti ini''.
''kamu terlalu jahat untuk hal seperti ini''.
''maaf''. Rio memeluk Alra kuat. Perlahan dia melepaskan pelukannya. Dilihatnya Alra , matanya sembab mungkin karena dia nangis terus.
''Aku datang untuk kamu, dan aku ngga akan ninggalin kamu lagi, terima kasih atas kesetiaanmu Ra, aku sangat sangat mencintai kamu Rafalra Tidar Lokananta,''. ALra tidak bisa berkata apa apa, saat wajah Rio semakin mendekatinya, dan bibir mereka bertemu, untuk waktu yang cukup lama. Rio melepas ciumannya. Ditatapnya dalam dalam Alra. '' maaf ya, membuat kamu menunggu sangat lama, dan sekarang aku di sini''.  Alra hanya bisa menganggukan kepalanya. Diliatnya Rio penuh dengan seksama, dari bawah sampai atas. Dia benar benar gagah. ''Kamu gagah pakai ini ''. celetuk Alra. ''Hmmm tentu saja ! kan cwo ganteng''.
''iiihh Pedemuuu ngeriiiii hahahah''.
''hahahahah''. mereka ngobrol di teras, Alra menyandarkan kepalanya di bahu Rio, sementara tangannya mengapit kuat di lengan Rio. Tangan mereka menggenggam satu sama lain. Sampai genggaman mereka terlepas karena suara klakson mobil orang tua Alra yang baru pulang. Alra dan Rio langsung berdiri dengan tegap. Agak salah tingkah rupanya.
''Lho nak Ri..Rioo..Duh Gusti, gagah sekali kamu, kamu apa kabar?'' kata mama sambil meraih tangan Rio kemudian memeluknya. ''Sangat baik tante, maaf tante, maafin Rio baru sekarang kesini lagi''.
''Udah, nda papa yang penting kamu sehat, terus yaa begini nih, tante bangga kamu bisa masuk Akmil''ucap mama lembut
''Rio, kamu hebat, udah ayo ngobrol didalam''. ajak Ayah Alra yang merangkul Rio
Mereka cukup lama ngobrol. Rio menceritakan pengalamannya dari awal seleksi hingga menjalani pendidikan hingga menjadi Sermatutar (sersan mayor satu taruna) ini nih yang di sebut macannya kampus hehehe. Akmil pendidikan 4 tahun dan lulus langsung menyandang pangkat Letnan Dua.
''Om berharap, kamu bisa lulus dengan baik, dan menjadi tentara yang profesional , yang tidak hanya gagah tubuhnya tapi juga moralnya''. Ayah Alra memberi nasehat
''Siap om ! minta doanya''.
mereka menikmati teh hangat dan beberapa kue yang mama buat sendiri sore tadi. Sudah cukup malam akhirnya Rio pamit pulang, dia akan pulang ke rumah tantenya. ''Aku pulang dulu ya, besok kita jalan jalan lagi kaya dulu'''. kata Rio sambil berjalan menggandeng Alra menuju mobilnya yang dia parkir agak jauh dari rumah Alra.
''mm iya, oh ya kok parkirnya disana si jauh lagi''.
''kan supaya ga ketauan kamu weee hehehe''. Mereka ngobrol sampai di depan mobil Rio.
''hati hati ya mas Rio''.
''Apa? Apa? ulangi donk''.
''Hmm HATI HATI YAAAAA MAS RIOOOO''. Alra setengah berteriak yang membuta Rio meringis memegangi telinganya.
''Aduuuh keras amat sii!
''habis kamu gak denger tadi, weee'''.
''oke sayang, aku balik dulu ya, kamu berani kan pulang krmh sendiri?''
''iya berani kok''. Sesaat Rio diam sambil tengok kanan kiri, Cupp Rio mengecup kening Alra. Alra kembali dibuat salah tingkah. Dia gugup. ada bahagia, malu campur aduk.
''Daahh''. Rio masuk ke mobil dan melajukan mobilnya. Sementara Alra tersenyum bahagia, dia berlari kecil seperti anak SD yang baru mendapat nilai seratus.

*****
''kak Gilang, tumben pagi pagi dah disini''? tanya Alra
''iya , kita jalan yuk Ra, aku lepas dinas soalnya''. jawab Gilang
''aduh gimana ya, aku udah janji sama seseorang kak, ''.
''ya udah ajak aja sekalian''.
Gila , masa gue mau pacaran , ada dia sii ckckck, Alra kesal dalam hati, tapi dia mencoba tetap tenang.''Yah maaf kak, soalnya aku mau jalan sama pacarku''. jawab Alra terang terangan.
''Pacar'? Gilang seperti tidak percaya, tiba tiba Alra punya pacar
''iya, kemarin dia pulang, kita pacaran udah dari smp, ''.
''oohh ya udah kalau begitu, maaf ya, aku pamit pulang''. Gilang beranjak pergi dari rumah Alra
''kak Gilang, tunggu''. Alra mengejar Gilang. ''Kak Gilang ga marahkan, kak gilang masih mau berteman sama Alra kan?''
''ya iyalah , hmm aku pikir aku bisa buat kamu menjadi bhayangkariku, tapi mungkin kamu ga bisa''. Gilang tertunduk kecewa
''kak Gilang''. Alra seperti merasa bersalah
''gapapa lah, santai aja, aku gapapa kok, ya udah aku pulang ya, ''Kata Gilang sambil mengacak acak rambut Alra. yang tanpa mereka sadari ada sepasang mata yang memperhatikan mereka.
Gilang melajukan mobilnya, sampai tak terlihat di ujung sana. Belum sempat Alra masuk ke rumahnya, Rio datang.
''Alra ''.
''Mas, kok udah dateng, hehe''.
''tadi cowo itu siapa Ra yang barusan pergi''.
''ooh kamu liat? dia Kak Gilang temennya Mas Arka, ''.
''ooh akrab banget keliatannya''. Rio sedikit sensi
''hahha, cemburuuu yeee, udah aku sama dia itu kaya kakak adek kok, yuk masuk''.
''hmm yay ya ya''. Mereka berdua msuk ke dalam rumah Alra. Setelah pamit ke mama, mereka langsung meluncur ke taman  Indah kota, mereka udah janjian dengan Dirga yang kebetulan sedang libur juga, ada Ucok , Guntur, Seli dan Gita. Seperti reunian kembali setelah sekian tahun tidak berkumpul lagi.Hari ini mereka menikmati suasana jakarta seperti waktu di SMA, jalan jalan ke mall, nonton, main di Dufan, dan akhirnya menikmati kuliner di sebuah rumah makan.
''Gilaa yaa, ga nyangkaa kita  bisa kaya dulu lagi''. celetuk Guntur
''iya, seru kali, sering sering saja begini, hahah''. tmbah Ucok sambil mneikmati mkanannya.
''Aduuh sayang sini blepotan begitu sii''. Ucap Seli tiba tiba membersihkan makanan yng menempel di mulut Dirga sontak membuat teman temannya langsung bersuara Cieeeeeee siisuiiiitttt, so sweettttt deeehhhh.
''hahaha biasa aja lagi, emang ga pernah liat beginian, heran deh''. balas Dirga yang merasa salah tingkah di goda oleh teman temannya
''Aku juga dong sayaaang nih blepotan''. Ucap Rio manja, ke Alra
''iihhh ogah, nih bersihin aja sendiri weeee''. Alra melemparkan tisu ke muka Rio
''eehh bukanya romatis malah tragiis ckckkc''. Rio menggeleng gelengkan kepalanya. Di ikuti tawa teman temannya. Hari itu hari bahagia untuk semuanya. Seli sudah resmi berpacaran dengan Dirga. Dan berharap dia akan menjadi ibu bhayangkarinya kelak.

*****

Minggu sore, setelah seminggu ini Rio menghabiskan waktu untuk orang tua dan Alra, dia harus kembali ke Lembah Tidar, tidak lama lagi dia akan praspa, seperti kakak kakak Alra sebelumnya. Rio sudah memesan tiket pesawat. Begitupun dengan Dirga yang didampingi Seli. Dia Dan Alra mengantarnya di Bandara, yang di temani Seli , Ucok dan Guntur.Selama di ruang tunggu Rio menggenggam tangan ALra terus. Tak pernah sedetikpun dia melepaskan genggamannya. Sama seperti Dirga, hanya saja Seli nangis mulu. Terdengar suara pengumuman bahwa pesawat yang akan Rio tumpangi akan segara take off. ''Ra, aku pamit yah, jaga diri kamu baik baik, kalo ada apa apa telpon Ucok atau Guntur oke''. Kata Rio sambil mengusap pipi Alra.
''Siaap ndan ! jawab Alra sambil sikap hormat. Rio tersenyum, lalu memeluknya erat, dan mencium kening Alra .
''oke sampai ketemu nanti, I love you...''
''love you too, sehat sehat disana yaa''.
''iyaaa, hati hati ya pulangnya''.
''iyaa komandan cintaaa kuuuuu hehehehe''. Rio lalu chek in. dan menuju tempat pesawatnya.
Pemandangan berbeda di tunjukan oleh Seli, dia nangis terus, dan mau berhenti setelah Alra membelikan es krim untuknya  .''Udah donk Sel, masa nangis mulu, kasian kak Dirga nanti ga balik balik dia''. bujuk Alra
''Kan sediihh Raaaaa''. rengek Seli
''ya elah, baru aja di tinggal beberapa bulan jugaaa, gue nih bertahun tahun enjoy aja''.
''Alraaaaaa''. Tangis Seli tambah kencang
''Udah, Udah yaa sayang aku harus chek in, tuh Rio aja udah terbang, kita pasti ketemu lagi, deket kok, okeeee, udah yaa''. Dirga memeluk Seli kembali. Dan bergegas masuk ke dalam.

Seli memandanginya sampai dia tak terlihat lagi. ''Huffttttt gini nih kaya jomblo lagi''. keluh Seli
''Dasar bawel ! baru segitu aja juga udah ngeluh ckckc''. ucap Gita
''ini lagi ikut ikutan huuufftt''. kesal Seli
Alra hanya cekikikan bersam Guntur dan Ucok, dan mereka pulang ke rumah masing masing.









0 komentar:

Posting Komentar