Selasa, 07 Juli 2015

Terluka lagi

Terlalu cepat untuk merasakan semua ini, terlalu cepat, bahkan kami belum pernah bertemu, tapi dia begitu memberikan perhatian yang membuat wanita melambungkan harapan tinggi.

Aku terjebak dengan perasaanku sendiri, berharap dia akan menyatakan sesuatu mungkin. Hahha tapi tidak, mungkin karena kita juga belum bertemu, entah kapan.
Sepertinya dia masih berharap kembali kepada cintanya yang dahulu. Aku tidak tahau soal ini. Yang kulihat mereka masih sama sama komunikasi, yang kulihat hanya di facebook, entah yang lainnya dimana aku tak tahu. Silaturahmi baik, tapi kenapa aku merasakan cemburu yang menjalar di diriku ini. Seperti tidak rela. Tapi aku bisa apa? , seperti orang tolol mungkin yang tiba tiba masuk dalam percakapan mereka di sosmed.

Kalau memang, dia masih mengharapkan dengan mantannya itu, kenapa dia memberikan harapan harapan lebih untukku. Tidakkah ini sangat menyakitkan. Melihat dan membaca obrolan kalian di facebook. Apalagi ada kata kata mesra didalamnya. Mungkin kau tak tahu, tapi aku tahu. Karena aku ingin kau yang menajdi pasanganku, maka dari itu kucari seluk beluk tentangmu semua. Bahkan aku memnatau facebook mantanmu itu. Dan apa yang kutemukan disana? Benar saja, aku kira kau belum bisa move sampai saat ini. Lalu kenapa ketika kita saling mengirim pesan, kau sellau bilang jangan pernah membahas masa lalu. Sedangkan kenyataan yang kudapati hari ini  kau masih menginginkannya. Itu jelas terlihat di obrolan kalian.

Aku siapa? Hanya teman yang selalu mengirim pesan singkat untukmu sekedar mengingatkan untuk makan, ibadah, tidur. Aku ini orang asing untukmu, tapi kenapa aku begitu bodoh mengartikan sikapmu selama ini.

Kau yang selalu kudoakan setiap hari dalam sujudku.Kau yang sellau kuharapkan untuk menjadi imamku. Tapi kau juga yang membuatku masuk dalam perasaan ini dan terluka seperti ini. Terluka , mengetahui bahwa kau masih menaruh harapan dengan masa lalumu itu.
Mungkin aku dan masa lalumu beda jauh. Cantik, dia cantik, berpendidikan tinggi, seorang bidan. Pekerjaan yang sangat mulia, menolong nyawa seorang ibu dan nyawa baru yang lahir kedunia. Sedangkan aku ?hanya staff biasa mungkin, tidak ! aku bersykur dengan pekerjaan ini. Aku bisa mandiri dan membantu orang tua.

Sudah tidak begini caranya, ini salahku. Aku akan belajar mengontrol diriku lagi. Bahwa tidak ada cinta selain cinta kita kepada Alloh SWT. Jangan pernah mencintai yang lain melebihi cinta kita kepadaNYA. Yaa Alloh, semoga engkau mempertemukan aku dengan pangeranku, seiring langkahku terus memperbaiki diri. Amin





0 komentar:

Posting Komentar