Jumat, 13 Februari 2015

Sang Komando Cinta (part 1)

Pagi yang mendung, gerimis masih mengguyur kawasan blok M . Terlihat sebuah keluarga yang sedang sibuk mengeluarkan koper koper yang berukuran besar dari dalam bagasi mobil. Sepertinya mereka baru datang dari tempat yang jauh. Satu per satu koper sudah dibawa masuk ke dalam sebuah rumah minimalis oleh si empunya.

"bagaimana pak , rumahnya ? semoga bapak suka dan nyaman tinggal di sini" . kata seorang bapak bapak tua dengan wajahnya yang sumringah
''oke, bagus saya suka semoga anak istri saya juga begitu, '' jawab seorang laki laki bertubuh tegap berambut cepak yang terlihat sangar tapi memancarkan kehangatan bagi yang sudah mengenalnya
''terima kasih  pak, kalau begitu silahkan istirahat, kalo ada perlu apa apa tinggal panggil saya''. kata bapak bapak tua itu lagi.
''sama sama pak, saya yang terima kasih sekali, sudah merepotkan". jawab laki laki itu
''aahh tidak apa apa , ya sudah, saya pamit pulang, nanti saya ke sini lagi, permisi'
"iyaa'..

Bapak tua itu pun berlalu. Sekarang keluarga yang baru menempati rumah itu masih sibuk menata barang bawaannya tadi. Tampak banyak sekali barang barang yang berbau militer, ada sepatu Pdh, tas loreng, baju loreng, baret merah, sangkur dan benda benda lainnya yang di dominasi warna hijau. Setelah semua rapi, mereka lalu beristirahat di kamar masing masing.

pagi di SMA PERSADA

Buukkk..aduuh pakai acara jatuh segala lagi, nih buku ngga tau lagi buru buru apa !''kata seorang gadis berambut ikal dengan kacamata yang tebal dengan membawa banyak buku.

''Nih, lain kali kalo bawa buku sebanyak ini , pakai kantung plastik kalo ngga tas sedang '' kata seorang gadis lagi yang sedang ikut membantu.
''eehhh maksih yaaa, mmmm kayanya gue baru liat elo deh''.
''iya, gue baru pindah di sini, elo tau ruangan kepala sekolah, dimana ya?''
''oohh, yuk gue anter''.
''heheh makasih yaa''.
Dua gadis itu berjalan beriringan menuju ruang kepala sekolah, setelah tempat yang dituju di dapet, gadis yang satunya lagi langsung berlari ke kelasnya, mengetahui bahwa bel tanda masuk berbunyi.

''eeh, Ta lu dari mana sih? gue kan bilang gue mau liat Pr yang kemarin ini mepet banget elo baru masuk, gmna si, ga setia kawan lo ''. kata seorang gadis dengan gayanya yang modis dengan pulpen pink nya yang cantik
''bisa diem ga si lo, tadi buku buku gue jatuh, untung aja ada......''. kalimat itu menggantung,
''Ada apa??''.
""aduuhh, gue lupa nanya siapa nama tuh cewe , dia anak baru". kata Gita sambil memegang keningnya
''oohh jadi itu alasan elo telat''. kata temannya itu.
''iya, elo si nyuruh gue buru buru, gue kan jadi panik'. kata Gita dengan sewot
''Ya udah biasa aja kali, terus itu anak mau masuk kelas mana?''
''Gue ga tau !'' udah aahh diem, nih acak acakan lagi kan''. omel Gita
"iyeee maap, huuftttt''. tutur temannya

Suasana langsung hening seketika, ketika terdengar suara sepatu yang tidak asing lagi untuk anak anak kelas 2 IPA 1. Sesosok guru dengan  jilbab nya yang rapi dan elegan masuk dengan seorang gadis berambut sepundak, bertubuh tinggi dengan berat ideal, dengan wajahnya yang manis dan terlihat santai.

''Selamat pagi anak anak?''. ibu Dwi menyapa
''Pagi buuuuu''. jawab anak anak kompak
''Baik, sebelum kita mulai pelajaran hari ini, kita kedatangan siswa baru,dari Magelang''. kata bu Dwi menjelaskan.
''Silahkan kamu memperkenalkan diri kamu,''lanjut ibu Dwi mempersilahkan gadi itu untuk memeperkenalkan dirinya.

Gadis itu menarik nafas, sebentar. "Selamat pagi semuanya''.
''pagiiiiiiii''.jawab mereka riuh.
"perkenalkan nama saya Rafalra Tidar Lokananta , kalian boleh panggil saya Alra, saya pindahan dari Magelang, kebetulan ayah pindah kerja di sini, jadi saya ikut''. jelas Alra
''eh Ra, udah punya cowo belum'. celetuk Boby
''Belum tuh, aku belum punya pacar''. jawab Alra

sepontan semua siisi kelas tertawa riuh. Hanya Alra yang terlihat tenang, sementara ibu Dwi hanya tersenyum. "ya sudah , sekarang kamu duduk dengan, Gita''. kata bu Dwi sambil menunjuk bangku tempat Gita , yang kebetulan siswa di kelas ini ganjil jadi Gita duduk sendiri. Alra berjalan menuju tempat bangkunya sambil tersenyum, karena teman sebangkunya ini sudah tidak asing lagi, semenjak kejadian tadi pagi.

''eh, jadi elo Alra, heheh ga nyangka ya kita bakal sekelas''. ungkap Gita sambil mengulurkan tangan
''Iya yah,aku seneng bisa duduk di sini''. jawab Alra seraya menyambut tangan Gita.
''Eh Alra, nama elo unik yaaa''. potong Seli yang juga temen Gita.
''hehehhe, iya nama elo siapa?''. tanya Alra
''Gue Seli, temen deketnya Giita''. jawan Seli sambil nyengir
''Baik, anak anak kita mulai pelajarannya yaaa''. kata bu Dwi yang sekaligus menyudahi obrolan ketiga gadis itu. Tak memerlukan waktu lama, Alra sudah mempunyai teman baru, teman teman sekelasnya sangat welcome , apalagi mereka tahu kalau Alra sangat energik dan cerdas. Hari itu menjadi awal sebuah persahabatan yang mereka harapkan akan abadi selamanya.

''Ooohh jadi, bokap lo tentara, wah elo kelahiran mana? biasnaya tentara kan pindah pindah mulu?' tanya Seli penasaran
''Waktu itu bokap nyokap gue ada di Sentani, Papua, jadi gue lahir di Papua deh''. jelas Alra sambil makan pisang gorengnya
 Gita dan Seli mengamati penampilan Alra dari kaki sampai kepala, doi sibakannya rambut Alra dan di amati dalem dalem.Alra yang dari tadi bingung dengan tingkah sahabatnya itu langsung protes.
''Apa apaan sih kalian, ngapain coba liatin gue kek gini, emang gue teroris hah?'' gerutu Alra
HAahahhaha '''. Gita dan Seli ketawa bareng.
''bukaan itu, gue cuma heran kok, elo rambutnya ga kriting sih, item banget juga ngga, bibir lu juga ga seksi kaya orang papua ahahah''. jelas Seli
''iiiihh apaan sih, ya ga lah, gue bukan keturunan orang papua asli tau ! kata Alra
''terus bokap nyokap elo asli mana? tanya Gita penasaran
''Ayah, Mama asli Jawa, karena Ayah tentara jadi harus siap di Tugaskan di seluruh wilayah NKRI, tanpa alasan apapun harus mau. Paham ?''. jelas Alra
''oohhh ookee okee paham komandan ! jawab Gita dan Seli sambil hormat
Lalu mereka tertawa bersama, sambil menikmati makanan di kantin. Gita dan Seli melihat Alra makan dengan lahapnya, mereka bengong, ''eh Al, elo kaya ga pernah makan aja deh''. celetuk Gita.
''iya, kaya di kejar kejar banteng, mau nyrudug emooooooo hahahahaha'' . tambah Seli
''uhukk..hukk, '. Alra tersedak karena kaget mendengar pernyataan dari temannya.
''Bukannya gitu, elo ga tau si kehidupan gue, sebelum pindah ke sini, sekolah gue yang dulu tuh di asrama, makan pun ada aturannya tau!.
''oohhh yaaaa , sekolah mana si?tanya Seli
''SMA GUNA BANGSA , tuh yang semi militer, elo bisa bayangin ? tidur jam 10, bangun jam 4 langsung apel, lari , olahraga, dan yaaaa masih banyak lagi kegiatan kegiatan lainnya., nih kalo lagi makan tuh, dia batasi , ada aturannya juga.' jelas Alra
''ckckckc, hebat lo ya, terus elo seneng gitu sekarang, udah bebas?'' kata GIta
''Ya seneng laah, gue bebas, gue pengin jalan jalan , main kemana gituuu , ga kekurung kaya ayam gituuu ckckcck'' .
''hahahahah, oke deh lo tenang aja, kita berdua bakal ajak lo main keliling jakarta kemanapun elo mau, ya ngga Git?
''pastinyaa dong'' jawab Gita
''hehehehe, thanks yaa udah mau jadi temen gue''

 Mereka langsung akrab, Gita dan Seli sangat antusias mendengarkan cerita Alra yang berlatarbelakang keluarga militer. Karena selain bokapnya Alra yang notabene TNI, ternyata kakak kakaknya juga. Arka kakak pertama Alra, sekarang sedang menempuh pendidikan menjadi perwira TNI AD di Akmil, sedangkan Arza kakak kedua Alra, juga sama menjadi Taruna Akpol. Bukan berarti hidup dengan didikan militer membuat Alra menjadi pribadi yang kaku atau menjadi cewe yang di takuti orang, bukan itu, bahkan Alra tergolong gadis yang cerewet, kadang semaunya sendiri, kalo teriak teriak hampir bikin gedung gedung retak karena suaranya yang menggelegarrr kemana mana hahaha. Bahkan dari saudara saudranya, Alra lah yang paling nakal, dan suka membuat heboh seisi rumah. Bayangin aja waktu dia masih duduk di bangku SD, dia mengundang semua teman temannya untuk belajar bersama, dan perlu di ketahui waktu itu, dia masih menempati asrama yang berukuran sempit, hanya ada 2 kamar tidur satu ruang tamu, dan dapur. Dia membawa teman teman SD nya sekitar 30 anak, dan menghabiskan makanan siang untuk keluarganya. Mamanya hanya bisa mengelus dada. Tidak hanya itu, setiap berangkat sekolah dia selalu bawa bekal banyak, satu kantong keresek, dan di tengah jalan dia bagikan kepada pengemis maupun anak jalanan. Itulah sisi baiknya dia, walaupun dia jutek, nakal tapi jiwa sosialnya tinggi. Bahkan dia rela tiap minggu masuk ke hutan pedalaman tanpa sepengetahuan ayahnya, untuk mengajari anak anak suku dalam di papua. Dia tidak tahu bahaya yang bisa saja mengancam dirinya, enatah dari binatang buas maupun OPM. Ya daerah itu rawan gerakan sparatis, yang ingin memisahlan diri dari NKRI. Walaupun begitu, setelah ayahnya tau kalau Alra sering pergi ke hutan, Ayahnya tak bisa melarang, dia tau bahwa ada sisi keberanian yang tertanam dalam diri anaknya itu.

Alra menghempaskan tubuhnya ke kasur, menatap langit langit di kamarnya. Dia meraih ponselnya dan memandangi foto tiga gadis di walpaper hp nya. Siapa lagi kalau bukan dirinya, Gita dan Seli. Wajah bahagia sangat tergambar jelas di wajahnya. Dia menemukan sahabat kembali. Setelah hidup berpindah pindah dari satu kota ke kota lain, satu pulau ke pulau lain, dan sekarang menetap, dia berharap akan selamanya tinggal di sini. Ayahnya mendapat tugas baru menjadi ajudan Pangdam di kodam jaya, sebuah tugas yang mulia, tidak lagi di hutan tetapi mendampingi jendral no 1 di daerah ini.

'' Alraaaa, ayoo turun makan, cepet ganti baju, '' teriak mama Alra
''Siaapp mah, tunggu''. balas Alra sambil melompat dari tempat tidurnya
'' Alra, mama harap walaupun sekolah kamu tidak sedisiplin yang dulu, kamu tetap disiplin yah, pulang sekolah kalo tidak ada kepentingan, langsung pulang, ganti baju, makan ya, tanpa mama komando,, kamu harus insiatif sendiri oke''. jelas mama
''Siaaapp muaaaa''. kata Alra sambil mengunyah makananya.
''tuh kan, kalau di mulut masih ada makanan, mbok ya diem dulu jangan ngomong, kamu ini ckckck', kata mama sambil geleng geleng melihat tingkang anak gadisnya.
trrrtttttrrrtttt terdengar getar hp bunyi, mama langsung mengambil hp nya dan tersenyum membaca sms yang baru masuk

 To: MAMA
from: Arka

Ass..mama, besok Arka dan Arza plg
kbtulan hbis UAS, jdi bsa plg bareng.
Skrg Arza di Mgelang.

''siapa ma, kok mama senyum senyum sendiri sih, waahh pasti ada cowo yang nysar ke hp mama iyaaaa kaaaann??''
''enak aja , kamu itu lho, udah tua begini masa masih di curigai seperti itu, ndo ndo...''
''teruss siapa ma?''
''mas kamu itu, mau pulang besok, kesini''.
''ooh yaaa, waahhh pasti mereka kaget deh liat rumah ini, ya kan maaa.''
''kenapa harus kaget, wong mama udah send fotonya kok hehehe''.
''iiih mama, kan mau suprise gituu lhoo''.
''udah, habisin makanan kamu, nanti kalau udah beresin, sekalian di cuci yaa, mama mau pergi dulu beli gula''.
''yah mama, kok gitu di asrama aku ga pernah cuci piring maaaaa''.
''itu dulu lho yaaa..sekarang beda, dah ah, daaaaahh''. kata mama seraya keluar rumah

Alra merapikan meja makannya setelah selesai makan, dan mencuci perabotan dapur yang berantakan di dapur. Hari ini dia sedang bahagia, sekolah baru, teman baru , kehidupan baru, walaupun terselip sebuah kesedihan dia harus berpisah dengan teman temannya di asrama yang sudah hampir 2 tahun bersama.
Pagi itu, Alra di antar oleh Ayahnya seklian berangkat kekantor. Alra turun dari mobilnya dan berjalan menuju kelasnya dan tiba tiba BUUKKKKK'' sebuah bola melayang ke kepalanya
''AUUUUWW, Alra kesakitan memegang kepalanya, dia sempet jatoh lalu berdiri lagi. Sambil berkacak pinggang, dia langsung menatap ke segerombolan anak cowo yang sedang main basket pagi pagi. 
''Heh kalian, ga liat yaa orang lagi jalan apalagi cewe semanis gue ini, hah ga liat, ''. omel Alra
''Sorry sorry gue ga sengaja, loe ga papakan?'' tanya salah satu cwo
''ngga papa gimana,liat nih kepala gue, untung ngga benjol. pertama gue jadi telat masuk kelas gara gara urusan sma kalian, kedua kepala gue jadi sakit puyeng begini..tauu !''
''gue udah minta maaf, bereskan, kalo kepala lo puyeng ya gue ngga tau, biasanya si cewe kalo kena bola dari gue biasanya pada caper, minta ini , minta itu.......''
''elooo, enak aja , ga usah nyamain gue yah sama cewe cewe lain, elo jadi orang kepedean banget siii, ogah banget gueee ., iiihhh ckckck...''kata alra sambil berlalu pergi.
Alra ngomel sepanjang koridor menuju kelasnya, hampir aja setiap temannya yang bertanya kena semprot.
Bruukkkk, Alra melempar tasnya di mejanya. ''Lo kenapa si pagi pagi dah ngamuk begitu'? tanya Gita
''gimana ga kesel, gue kena bola basket, nih liat memar ga sih''. kata alra sambil merebut kaca dari Seli yang suka dandan
''uuuhhh kasian sini sini mama lliat heheh''. goda Seli
'eh elo ga usah nambah nambah kekesalan gue yah'. ujar Alra memperingati Seli
''iye iyeee maap, gue kan cuma khawatir''. bela Seli
''Udah aah, ribut mulu, emanng siapa yang lagi main basket pagi pagi gini". tanya GIta
''mana gue tau , oh ya sini sini, gue kasih liat,'' kata alra sambil menggandeng dua sohibnya keluar kelas,
''tuh tuh yang pake jam tangan item yang bodinya , yaaaa lumayan si'' jelas Alra dengan alis berkerut
''oh my god, itu namanya Rio Brawijaya, kakak kelas kita yang jadi idola seantero sekolah, hahahaiii''. puji seli
''elo harusnya bersyukur ra, karena jarang jarang ada cewe yang kena bola itu cowo, biasanya malah pada sengaja supaya kena bola nya Rio biar di samperin gituuu heheh'', kata Gita yang jelas membuat Alra melongo ga percaya
''eettttdaaaahhh , edaaaan ckckck segitunya yaa lu pade ckcckck'', kata Alra sambil geleng geleng masuk kelas kembali.
Rio Brawijaya, cowo yang di kenal stay cool, cerda jago main bola, entah basket ataupun sepak bola. Dengan wajahnya yang ganteng, semua cewe di sekolah pun terkagum  kagum sama kegantengan itu cowo. Tak terkecuali Gita dan Seli . Walaupun mereka berdua cukup exis di sekolahan tapi belum bisa mendekati Rio. Rio tipe cowo yang bisa di bilang pecicilan juga, walaupun gayanya yang cool tapi kadang seisi kelas di buat sakit perut karena kekocakannya.Di sekolah juga dia termasuk murid yang cerdas, selalu ada di 10 besar pararel.Kemana mana selalu ada antek anteknya Dirga si cowo playboy yang doyan ganti ganti cewe, entah berapa puluh cewe di sekolahan yang pernah dia pacarin tapi selalu berakhir menyedihkan, dia juga tak kalah ganteng dengan Rio, dengan tubuhnya yang sispax, hanya saja kelakuannya agak buat ilfeel cewe cewe, tapi dengan kemampuannya merayu dan gombalan mautnya banyak juga cewe cewe yang mau sama itu anak. Lalu Ucok, dia keturunan batak, wahh, dia seneng banget minjemin duit ke teman teman sekelasnya, bapaknya aja pengusaha makanan padang, jadi ngga heran setiap hari dia selalu bawa rendang dari rumahnya. Nah satu lagi namanya Guntur, dia lebih kalem dari yang lainnya. Dia murid paling cerdas di angkatannya, dia tipe cwo yang sederhana , sopan ngga pecicilan kaya temen temen se gengnya. Dia ramah kepada siapapun, dan dia paling anti sama cewe yang agresif. hahahah.
Dengan latar belakang keluarga yang berbeda beda mereka tetep solid dimana pun dan kapan pun.


 

0 komentar:

Posting Komentar